Kompas TV nasional kesehatan

Mengenal Sarkopenia pada Lansia dan Cara Pencegahaanya

Kompas.tv - 29 November 2022, 14:48 WIB
mengenal-sarkopenia-pada-lansia-dan-cara-pencegahaanya
Ilustrasi Lansia. (Sumber: Pixabay)
Penulis : Isnaya Helmi | Editor : Purwanto

JAKARTA, KOMPAS.TV - Seiring bertambahnya usia, penuaan merupakan proses alami yang dialami setiap manusia.

Penuaan, khususnya pada lansia, mengubah berbagai fungsi tubuh, salah satunya otot yang signifikan, sehingga cenderung tidak bisa bergerak leluasa layaknya saat masih muda.

Salah satu proses penuaan yang paling signifikan berkaitan dengan otot-otot karena penuaan disebut Sarkopenia.

Chief Health and Nutrition Officer Herbalife Nutrition, Kent L. Bradley mengatakan, dampak dari sarkopenia bisa serius.

Salah satu contoh yang sangat konkret seperti munculnya patah tulang pinggul seiring bertambahnya usia.

Sarkopenia membuat pria dan wanita yang lebih tua lebih rentan jatuh, patah tulang, dan mengalami cedera fisik yang serius.

"Lebih dari 95% dari semua patah tulang pinggul adalah karena jatuh. Patah tulang pinggul merupakan salah satu efek dari penuaan dan peran vital otot-otot kita," kata Kent L. Bradley, Selasa (29/11/2022), dikutip dari Antara.

Salah satu konsekuensi dari penuaan adalah kemungkinan hilangnya kalsium dalam tulang kita, yang dikenal sebagai osteoporosis.

Dengan demikian, lanjut dia, tulang mungkin lebih mudah patah. Namun, ketika kita kehilangan massa dan kekuatan otot kita, akan lebih rentan jatuh.

"Ketika kita memiliki kekuatan otot yang memadai, kita dapat mengurangi kemungkinan terjadinya jatuh dan dengan demikian meminimalkan risiko patah tulang," jelas dia.

Baca Juga: Pemerintah Mulai Lakukan Vaksinasi Booster Kedua untuk Lansia, Bagaimana dengan Masyarakat Umum?

Peran nutrisi dalam mencegah Sarkopenia

Kabar baiknya, Sarkopenia dapat dicegah untuk mengurangi konsekuensi penuaan pada massa dan kekuatan otot.

Ada bukti kuat yang menunjukkan bahwa nutrisi memiliki peran penting dalam pencegahan dan pengelolaan sarkopenia.

Yakni untuk memperlambat laju sarkopenia dengan mengonsumsi protein dalam jumlah yang cukup dan meningkatkan kekuatan otot dapat meningkatkan kualitas hidup.

Seiring bertambahnya usia, kebutuhan kalori mereka secara bertahap menurun – karena kombinasi faktor-faktor yang mencakup tingkat metabolisme yang lebih rendah dan tingkat aktivitas yang berkurang.

Untuk menghindari kenaikan berat badan, maka, banyak orang mengurangi kalori mereka dan makan lebih sedikit makanan.

Tapi, tanpa perencanaan yang matang dan pilihan makanan yang tepat, penurunan asupan kalori bisa berarti bahwa jumlah total protein yang mereka makan mungkin juga turun.

Kent kemudian menyebut, langkah pertama untuk memperbaiki pola makan adalah mengurangi karbohidrat olahan.

Menurut penjelasannya, protein makanan yang cukup, ditambah dengan resistensi olahraga, adalah cara yang baik untuk meminimalkan hilangnya massa otot, yang sangat penting untuk fungsi dan mobilitas sehari-hari.

"Ingatlah untuk berolahraga setiap hari, karena ini juga dapat mengangkat suasana hati Anda, menyebabkan tidur yang lebih baik, membantu manajemen stres, dan meningkatkan keseimbangan Anda," kata Kent.

Baca Juga: Aksi Heroik Nunu Selamatkan 4 Lansia Seorang Diri saat Gempa Cianjur.




Sumber : Antara


BERITA LAINNYA



Close Ads x