Kompas TV nasional politik

Sepak Terjang Calon Panglima TNI Yudo Margono, Usir Kapal China dari Natuna

Kompas.tv - 29 November 2022, 10:51 WIB
sepak-terjang-calon-panglima-tni-yudo-margono-usir-kapal-china-dari-natuna
Kasal Laksamana TNI Yudo Margono melakukan inspeksi pasukan saat Gelar Pasukan Kesiapsiagaan TNI Angkatan Laut Tahun 2020 di dermaga JICT II, Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin (23/11/2020). Apel pasukan tersebut digelar untuk memeriksa kesiapansiagaan prajurit maupun alutsista TNI Angkatan Laut guna menyambut tugas-tugas ke depan. Sumber: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG)
Penulis : Fadel Prayoga | Editor : Desy Afrianti

JAKARTA, KOMPAS TV - Nama KSAL Laksamana Yudo Margono resmi diusulkan Presiden Joko Widodo atau Jokowi menjadi calon tunggal Panglima TNI pengganti Jenderal Andika Perkasa. 

Hal itu diketahui setelah kepala negara mengirim surat presiden (surpres) terkait pergantian Panglima TNI ke DPR pada Senin (28/11/2022). 

Baca Juga: Calon Tunggal Panglima TNI, Laksamana Yudo Margono Diharapkan Bisa Jaga Netralitas di Tahun Politik

Adapun Jenderal Andika akan memasuki masa purnatugas pada 21 Desember 2022 mendatang.  

Lantas, seperti apa kiprah Yudo Margono selama menjajaki karir di dunia militer? 

Dikutip dari berbagai sumber pada Selasa (29/11/2022), orang nomor satu di matra TNI AL itu merupakan lulusan Akademi Angkatan Laut (AAL) pada 1988.

Yudo mengawali karier di dunia militer sebagai Asisten Perwira Divisi (Aspadiv) Senjata Artileri Rudal di KRI Wilhelmus Zakaria Johannes-332. 

Selanjutnya, Yudo dipercaya menjadi Kepala Departemen Operasi KRI Ki Hajar Dewantara-364 dan Perwira Pelaksana (Palaksa) KRI Fatahillah-361.


Setelah menjadi palaksa, karier Yudo terus menanjak. Dia ditunjuk menjadi menjadi Komandan KRI Pandrong-801, Komandan KRI Sutanto-877, dan Komandan KRI Ahmad Yani-351.

Pada 2004-2008, Yudo mengemban Komandan Pangkalan Angkatan Laut (Lanal) Tual dan Komandan Lanal Sorong pada 2008-2010.

Setelahnya, ia kembali ke urusan kapal dengan menjadi Komandan Satuan Kapal Cepat (Satkat) Komando Armada Timur (Koarmatim) yang kini bernama Komando Armada II (Koarmada II) pada 2010-2011 dan Komandan Satuan Kapal Eskorta (Satkor) Koarmatim pada 2011-2012.

Yudo kemudian dipercaya menjadi Komandan Komando Latihan (Kolat) Komando Armada Barat (Koarmabar) yang kini bernama Koarmada I pada 2012-2014 dan Perwira Pembantu (Paban) II Operasi Latihan Staf Operasi TNI AL pada 2014-2015.

Karir militer Yudo pun terus moncer ketika ia dipercaya memegang jabatan strategis di TNI AL. 

Di antaranya, yakni Panglima Komando Armada (Pangkoarmada) I 2018-2019 dan Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan) I pada 2019-2020.

Saat menjabat sebagaj Pangkogabwilhan I, nama Yudo semakin dikenal oleh masyarakat. Sebab, saat itu, ia memantau langsung kapal-kapal nelayan China yang melakukan pelanggaran karena memasuki wilayah Natuna, Kepulauan Riau, pada 2020.

Kala itu TNI melakukan pengusiran terhadap kapal-kapal China yang memasuki wilayah perairan ZEE Indonesia dengan cara persuasif.

"Kita akan tetap melakukan pengusiran secara persuasif," kata Yudo Margono usai meninjau kesiapan KRI yang akan beroperasi besok di Faslabuh Lanal Ranai, Selat Lampa, Natuna, Selasa (7/1/2020) dilansir dari Antara.

Yudo mengatakan upaya pengusiran akan dilakukan tanpa batas waktu. TNI, kata dia, tetap hadir di laut untuk menghalau dan mengusir kapal asing dengan cara persuasif.

Tak lama setelah permasalahan kapal China di Natuna, Yudo yang kala itu masih menyandang bintang tiga juga terlibat aktif dalam penanganan warga terkait Covid-19. Terutama dalam hal pemulangan warga negera Indonesia (WNI) ke Tanah Air.

Yudo kemudian dilantik oleh Presiden Jokowi menjadi KSAL pada Mei 2020 hingga sekarang. 

Baca Juga: DPR Pastikan Jokowi Pilih KSAL Yudo Margono Jadi Calon Tunggal Panglima TNI

Jabatannya yang baru itu pun membuat Yudo resmi menjadi pucuk pimpinan di tubuh TNI AL dengan pangkat bintang empat atau laksamana di pundaknya.



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x