Kompas TV nasional peristiwa

BNPB Sebut Tidak Semua Warga Terdampak Gempa Harus Mengungsi, Sebagian Boleh Kembali ke Rumah

Kompas.tv - 21 November 2022, 18:45 WIB
bnpb-sebut-tidak-semua-warga-terdampak-gempa-harus-mengungsi-sebagian-boleh-kembali-ke-rumah
Tidak semua warga yang terdampak gempa bumi M5.6 di Cianjur, Jawa Barat, harus mengungsi, sebagian boleh kembali ke rumah masing-masing. (Sumber: Tangkapan layar Kompas TV)
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana | Editor : Purwanto

KOMPAS.TV – Tidak semua warga yang terdampak gempa bumi M5.6 di Cianjur, Jawa Barat, harus mengungsi, sebagian boleh kembali ke rumah masing-masing dengan memperhatikan kondisi bangunan.

Penjelasan itu disampaikan oleh Plt Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Abdul Muhari.

Menurut Muhari, saat matahari masih bersinar terang, masyarakat berkesempatan untuk melihat kembali kondisi rumahnya.

“Saat ini, di saat matahari masih cukup terang, ini adalah kesempatan untuk masyarakat melihat kembali rumahnya masing-masing,” tuturnya dalam Breaking News Kompas TV, Senin (21/11/2022).

“Jadi, bukan semuanya ke tempat evakuasi, bukan itu yang didorong. Masyarakat harus melihat dulu rumahnya masing-masing untuk mengecek apakah rumahya ada rusak struktur atau tidak.”

Baca Juga: Mensos Risma Minta Seluruh Tagana di Pulau Jawa Bantu Bencana Gempa di Cianjur

Ia menjelaskan yang dimaksud dengan kerusakan struktur, yakni tiang rumah patah atau rusak, atau roboh.

“Kemudian, kuda-kuda atapnya sudah tidak baik atau ada pergeseran dan lain-lain, yang memungkinkan kalau ada gempa susulan itu akan membuat rumah berpotensi rubuh.”

“Tetapi, kalau rumah masyarakat hanya retak di dinding, retak ringan, rusak ringan, itu mereka bisa kembali ke rumah masing-masing. Tidak semua masyarakat harus mengungsi,” kata dia.

Ada hal sederhana yang dapat dilakukan oleh masyarakat sebagai pendeteksi atau peringatan dini gempa susulan.

Caranya, kata Muhari, dengan menyusun beberapa kaleng bekas berisi kerikil atau baut setinggi tiga atau empat susun.

“Ada hal sederhana yang bisa kita lakukan. Misalnya dengan menyusun kaleng bekas di rumah masing-masing, masukkan ke dalamnya baut atau kerikil, disusun tiga sampai empat tingkat, kemudian kalau ada guncangan dia jatuh,” urainya

“Itu adalah peringatan dini kita berbasis keluarga. Langsung segera keluar. Pastikan akses keluar rumah, ke pintu itu tidak dihalangi lemari yang jatuh, meja makan, kursi, dan lain-lain.”

Untuk warga yang rumahnya mengalami rusak berat, jika memungkinkan membangun tenda darurat dipersilakan.

“Jika memang kondisinya memungkinkan untuk membangun tenda darurat sementara di depan rumah masing-masing, silakan dilakukan, asal lokasinya sedikit berjarak dari  rumah yang dikhawatirkan rusak jika ada gempa susulan.”

Untuk diketahui, gempa bumi dengan magnitudo (M) 5.6 terjadi di wilayah Kabuoaten Cianjur, Jawa Barat.

Baca Juga: Rumah Rusak Pasca Gempa Cianjur, Warga Gotong Royong Bangun Tenda Darurat untuk Mengungsi

Gempa bumi tersebut juga dirasakan warga Jakarta dan sekitarnya. Warga di Cianjur merasakan guncangan cukup kuat selama 10 – 15 detik.

Sementara, pusat gempa berada di darat 10 km barat daya Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat. Fenomena ini terjadi pada Senin (21/11), pukul 13.21 WIB

“Sejauh ini Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB mendapatkan sejumlah informasi dari beberapa daerah,” kata Muhari.




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x