Kompas TV nasional peristiwa

Cerita Dua Mahasiswa Unair Surabaya Diundang Jadi Pembicara di Kantor FBI Amerika

Kompas.tv - 14 Oktober 2022, 16:30 WIB
cerita-dua-mahasiswa-unair-surabaya-diundang-jadi-pembicara-di-kantor-fbi-amerika
Eko Mangku Cipto dan Harianto Rantesalu. Eko dan Harianto diundang secara khusus untuk menjadi pembicara di FBI karena mampu membongkar kasus pemalsuan website. (Sumber: Dokumen Unair)
Penulis : Kiki Luqman | Editor : Gading Persada

YOGYAKARTA, KOMPAS.TV - Dua mahasiswa Universitas Airlangga (Unair) Surabaya terpilih menjadi pembicara di Markas Besar FBI di Cleveland, Ohio, Amerika Serikat (AS). 

Mereka berdua adalah Eko Mangku Cipto dan Harianto Rantesalu.

Keduanya diundang secara khusus untuk menjadi pembicara di Kantor FBI karena mampu membongkar kasus pemalsuan website DMV Website Scampage milik pemerintah AS.

Dalam agenda itu, Eko dan Harianto menjelaskan bagaimana teknik penyelidikan dan penyidikan terhadap 2 tersangka kasus pemalsuan website yang kini sudah resmi ditahan polisi setempat. 

Saat ini kedua mahasiswa tersebut sedang menempuh pendidikan di Magister Kajian Ilmu Kepolisian Sekolah Pascasarjana Unair.

Baca Juga: Makin Panas! Tak Terima Rumahnya Disatroni FBI, Donald Trump Sebut Joe Biden ‘Musuh Negara’

“Kasus yang dalam penanganannya melibatkan dua institusi yakni FBI (Federal Bureau of Investigation, Red) dan Polda Jawa Timur bersama tim siber Ditreskrimsus (Direktorat Reserse Kriminal Khusus, Red) ini menurut Kapolda Jatim, Nico Afinta, data pribadi tersebut digunakan untuk mencairkan dana PUA (Pandemic Unemployment Assistance).

"Atau dana bantuan untuk pengangguran warga negara Amerika senilai USD 2000 setiap satu data orang dan juga untuk dijual lagi seharga USD 100 setiap satu data orang,” ujar Eko dilansir dari laman resmi Unair, Selasa (11/10/2022).


 

Selain itu, mereka juga berhasil dapat informasi soal data yang berhasil pelaku dapatkan lewat percakapan WhatsApp dan Telegram berjumlah sekitar 30.000 data.

Diketahui, kasus kejahatan pemalsuan website oleh 2 WNI terhadap situs resmi pemerintah AS sempat menghebohkan publik di sana. 

Pasalnya, 2 pelaku scammer itu sengaja memalsukan website dengan tujuan mendapatkan data pribadi warga negara Amerika.

Diduga motif kejahatan yang mereka lakukan untuk menyalahgunakan dana bantuan Covid-19 bagi warga negara AS dan menjual untuk mengeruk keuntungan pribadi.

Baca Juga: Jelang SEA Games 2023, Timnas Basket Putri Ikuti Pemusatan Latihan di Surabaya!



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x