Kompas TV nasional peristiwa

TGIPF Kanjuruhan: Penonton Menyelamatkan Diri Hindari Gas Air Mata, Berakhir Terimpit dan Terinjak

Kompas.tv - 9 Oktober 2022, 19:15 WIB
tgipf-kanjuruhan-penonton-menyelamatkan-diri-hindari-gas-air-mata-berakhir-terimpit-dan-terinjak
Kondisi gate atau pintu 13 Stadion Kanjuruhan setelah peristiwa kericuhan yang menelan setidaknya 131 nyawa, Selasa (3/10/2022). (Sumber: Kompas.com)
Penulis : Danang Suryo | Editor : Edy A. Putra

JAKARTA, KOMPAS.TV - Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) mengungkap situasi di sekitar Pintu 13 Stadion Kanjuruhan saat peristiwa berdarah yang menelan ratusan nyawa terjadi pada Sabtu, 1 Oktober 2022, seperti yang terekam CCTV.

Anggota TGIPF Tragedi Kanjuruhan, Nugroho Setiawan, menceritakan, dalam rekaman itu tampak penonton panik dan berupaya menyelamatkan diri dari gas air mata yang ditembakkan petugas keamanan.

"Tadi saya sempat melihat rekaman kejadian, khususnya di pintu 13. Mengerikan sekali," kata Nugroho, dikutip dari video yang diunggah akun YouTube Kemenko Polhukam, Minggu (9/10/2022).

Baca Juga: Tragedi Kanjuruhan: Investigasi Tim Pencari Fakta YLBHI Temukan Sejumlah Kejanggalan

Dia melanjutkan, para penonton tampak berupaya menyelamatkan diri dari pintu mana pun yang terbuka. Namun, pintu yang terbuka sangat kecil.

"Jadi ya situasinya adalah pintu terbuka, tapi sangat kecil. Yang itu seharusnya pintu untuk masuk, tapi terpaksa jadi pintu keluar," jelas Nugroho yang merupakan ahli keamanan pertandingan (security officer) berlisensi FIFA.

Dia menuturkan, penonton sudah ada yang pingsan karena berdesakan dan kehabisan napas.

Nugroho berpendapat para penonton banyak menjadi korban karena pingsan, kemudian terimpit, dan terinjak.

Baca Juga: Anggota TGIPF Tragedi Kanjuruhan: Korban Alami Radang Mata Parah, Bukan Lagi Merah tapi Cokelat

"Jadi miris sekali saya melihat detik-detik beberapa penonton yang tertimpa, tertumpuk, dan meregang nyawa. Terekam sekali di CCTV," ujar Nugroho.

Berdasarkan temuan sementara, Stadion Kanjuruhan di Kabupaten Malang tak layak digunakan untuk menggelar pertandingan berisiko tinggi atau high risk seperti laga Arema FC kontra Persebaya Surabaya pada 1 Oktober 2022.

"Kesimpulannya sementara bahwa stadion ini tidak layak untuk menggelar pertandingan high risk match. Mungkin kalau itu medium atau low risk (berisiko menengah atau rendah) masih bisa," kata Nugroho.

Berdasarkan laporan, korban dalam Tragedi Kanjuruhan mencapai 705 orang. Sebanyak 131 orang di antara mereka meninggal, sedangkan sisanya luka-luka.

Pada Kamis (6/10/2022), Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengumumkan enam orang sebagai tersangka dalam tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur.

Keenam tersangka tersebut yakni Direktur Utama PT LIB Akhmad Hadian Lukita, Ketua Pelaksana Pertandingan Arema FC versus Persebaya Surabaya Abdul Haris, Suko Sutrisno selaku security officer.

Kemudian Kabag Ops Polres Malang Kompol Wahyu Setyo Pranoto, Danki III Brimob Polda Jawa Timur AKP Hasdarman, dan Kasat Samapta Polres Malang AKP Bambang Sidik Achmadi.


 



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x