Kompas TV nasional rumah pemilu

Nasdem: Anies Capres Surprise, 2014 Megawati Telepon Surya Paloh untuk Dukung Jokowi, Tanpa Mahar

Kompas.tv - 4 Oktober 2022, 11:02 WIB
nasdem-anies-capres-surprise-2014-megawati-telepon-surya-paloh-untuk-dukung-jokowi-tanpa-mahar
Arsip foto Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. | Willy Aditya dari Partai Nasdem mengatakan, pencalonan Anies sebagai bakal capres dari partainya adalah bagian dari element of surprise, Selasa (4/10/2022). (Sumber: ANTARA/Dewa Ketut Sudiarta Wiguna)
Penulis : Rofi Ali Majid | Editor : Desy Afrianti

JAKARTA, KOMPAS.TV - Ketua Dewan Pengurus Pusat Partai Nasdem, Willy Aditya, mengatakan pencalonan Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden (capres) dari partainya merupakan bagian dari element of surprise.

Hal itu ia ungkapkan dalam dialog Sapa Indonesia Pagi di KOMPAS TV, Selasa (4/10/2022).

"Nah memang ini kan di politik itu butuh element of surprise, inilah bagian dari elemen of surprise yang kami berikan kepada publik," kata Willy.

"Kalau kita lihat rekam jejak Nasdem dalam proses kandidasi, ini bukan hal baru. Pada 2014, ketika PDI Perjuangan tidak cukup (syarat-red) untuk mengusung Pak Jokowi, Bu Mega telepon Pak Surya, dan gayung bersambut, Pak Surya Oke-in," ujarnya.

Menurut Willy, saat itu, di tengah mahalnya tiket pencalonan, Nasdem mempromosikan politik tanpa mahar. 

"Pada periode kedua Pak Jokowi pun, Nasdem yang pertama kali mendeklarasikan dua periode Jokowi," ujarnya.

Baca Juga: Dari Anies Baswedan sampai Ganjar, Ini Bakal Capres Terbaru dari Tiap Partai, Publik Punya Pilihan

Terlepas dari itu, pengumuman Anies sebagai capres pada Senin (3/10), di Nasdem Tower, Jakarta, disebut masih dalam skenario partai.

"Kalau kita merujuk pada keputusan Rakernas, itu kan Juni 2022 ya, di dalam forum itu, ada sebuah time schedule, kurang lebih tiga bulan setelah dideklarasikan tiga nama, ketua umum diminta mengumumkan satu nama," kata Willy.

"Jadi itu masih sesuai jadwal, bagaimana proses pengumuman (Anies capres-red) ini," ujarnya.

Ia juga mengeklaim bahwa Nasdem mencoba jadi pionir dalam pengambilan keputusan.

"Karena sedini mungkin keputusan itu diambil, publik kemudian bisa menilai, itu yang kemudian coba dibangun oleh Nasdem. Karena tradisi kita selama ini, pengambilan keputusan sering injury time. Kami ingin melakukan transformasi dalam proses pengambilan keputusan," ujar Willy.

Baca Juga: Pernyataan KPK soal Isu Anies Dipaksa Jadi Tersangka Korupsi Formula E

Sebelumnya diberitakan oleh KOMPAS.TV, Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh, mengumumkan Anies sebagai capres dari partainya pada Senin (3/10).

"Bangsa ini berharap banyak, bangkitlah untuk menatap bangsa ini, yang memerlukan kerja sama, sinergitas, kekuatan, saing bahu membahu, tanpa membedakan suku, agama, apapun itu latar belakangnya," kata Surya Paloh.

"Tidak ada waktu lagi bagi kita untuk memberikan toleransi, kepada pikiran-pikiran yang intoleran. Toleransi adalah kepadanya yang juga memberikan toleransi," imbuhnya.

Pada akhir pidatonya, Surya Paloh menyatakan Nasdem memilih Anies sebagai bakal capres karena ia dinilai sebagai sosok yang terbaik di antara yang terbaik.

"Kenapa Anies Baswedan? Jawabannya adalah why not the best. Inilah mengapa akhirnya, Nasdem melihat seorang sosok Anies Rasyid Basweda," ujar Surya Paloh.

Baca Juga: Pakar Komunikasi Politik UGM: Deklarasi Bacapres Anies Tunjukkan Nasdem Dapat Dukungan Parpol Lain


 



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x