Kompas TV nasional peristiwa

Saksi Selamat Mengisahkan Detik-detik Kericuhan Kanjuruhan Malang dari Dalam hingga Luar Stadion

Kompas.tv - 2 Oktober 2022, 10:10 WIB
saksi-selamat-mengisahkan-detik-detik-kericuhan-kanjuruhan-malang-dari-dalam-hingga-luar-stadion
Aremania turun ke lapanangan buntut kekalahan Arema FC atas Persebaya Surabaya 2-3, di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (1/10/2022) malam. (Sumber: SURYAMALANG.COM/Purwanto)
Penulis : Danang Suryo | Editor : Gading Persada

Baca Juga: Biaya Gratis untuk Korban Luka Tragedi Kanjuruhan, Ditanggung Pemkab Malang dan Arema FC

Kondisi berubah ricuh usai semakin banyak orang yang turun ke lapangan. Kekecewaan para penonton dari berbagai sisi stadion mencuat.

"Di ikuti dengan lempar-lempar berbagai macam benda ke arah lapangan dan para suporter yang semakin tidak terkendali. Akhirnya pemain digiring masuk ke dalam ruang ganti dengan kawalan pihak berwajib," katanya.

Rezqi mengatakan para suporter makin banyak yang masuk ke lapangan dan tak terkendali. Akhirnya petugas melakukan upaya untuk menghalau suporter tersebut.


 

Petugas berupaya tegas memukul mundur suporter yang terus merangsek dari berbagai sisi tribun. Menurut kesaksian Rezqi, beberapa suporter terkena pentungan aparat yang coba bertindak tegas.

Kondisi di stadion saat itu sudah tidak kondusif. Akhirnya petugas mengeluarkan beberapa kali gas air mata ke arah suporter yang masih berada di lapangan.

"Terhitung puluhan gas air mata sudah ditembakkan ke arah suporter, disetiap sudut lapangan telah dikelilingi gas air mata. Ada juga yang langsung ditembakkan ke arah tribun penonton, yaitu di Tribun 10," ungkap Rezqi.

Baca Juga: Begini Detik-Detik Kericuhan Stadion Kanjuruhan Malang yang Sebabkan Ratusan Orang Meninggal Dunia

Para suporter menjadi panik akibat tembakan tersebut dan berusaha mencari pintu keluar. Penghubung keluar-masuk antara penonton tersebut tampak penuh sesak.

"Banyak ibu-ibu, wanita-wanita, orangtua, dan anak-anak kecil yang terlihat sesak gak berdaya. Gak kuat ikut berjubel untuk keluar dari stadion. Terlihat mereka sesak karena terkena gas air mata. Seluruh pintu keluar penuh dan terjadi macet," lanjutnya.

Rezqi melanjutkan, ia melihat banyak suporter yang sudah terkapar dan pingsan. Sementara di luar stadion gas air mata kembali ditembakkan di sekitar Tribun 2.

"Kondisi luar Stadion Kanjuruhan sudah sangat mencekam. Banyak suporter yang lemas bergelimpangan, teriakan dan tangisan wanita. Supporter yang berlumuran darah, mobil hancur, kata-kata makian dan amarah," lanjutnya.

Baca Juga: 2 Jenazah Korban Tragedi Stadion Kanjuruhan sudah Teridentifikasi dan Dibawa Pulang oleh Keluarga


129 orang dilaporkan meninggal dunia

Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainuddin Amali menyebut insiden di Stadion Kanjuruhan tidak boleh dibiarkan dan harus diinvestigasi, Minggu (2/10).

Pernyataan Zainuddin tersebut disampaikan menanggapi kerusuhan yang terjadi di Satdion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Sabtu (1/10) usai laga Arema FC vs Persebaya.

Menurut Menpora, berdasarkan informasi yang diterimanya, ada sebagian supoter atau pendukung dari klub yang kalah dan tidak bisa terima kekalahan itu.

Kemudian mereka melampiaskan kekesalan dan kemarahan, dan akhirnya terjadilah tragedi yang menewaskan 129 orang ini, termasuk dua anggota Polri.

“Tentu ini harus diinvestigasi, tidak boleh dibiarkan, ini harus kita investigasi, dan harus ini menjadi yang terakhir, karena ini korbannya besar,” kata Zainuddin dalam Breaking News di Kompas TV, Minggu (2/10) pagi.




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x