Kompas TV nasional rumah pemilu

Pengamat: Dewan Kopral adalah Satir Politik Ganjar Tak Didukung Elite Partai

Kompas.tv - 22 September 2022, 16:53 WIB
pengamat-dewan-kopral-adalah-satir-politik-ganjar-tak-didukung-elite-partai
Adi Prayitno menilai publik membaca adanya dua kubu di internal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) terkait dukungan pada Ganjar dan Puan. Ada Dewan Kopral vs Dewan Kolonel. (Sumber: Tangkapan layar Kompas TV)
Penulis : Dedik Priyanto | Editor : Vyara Lestari

JAKARTA, KOMPAS.TV - Penggunaan istilah Dewan Kolonel oleh sejumlah elite politik Fraksi PDI Perjuangan untuk mendukung Puan Maharani, diikuti munculnya gerakan Dewan Kopral dari pendukung Ganjar Pranowo, adalah bentuk satir politik. 

Penilaian itu diutarakan Direktur Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno, Kamis (22/9/2022). Ia menyebut, dua kubu itu berseberangan secara representasi di kalangan pendukung PDI Perjuangan, khususnya antara Puan Maharani dan Ganjar Pranowo yang disebut sebagai dua calon terkuat capres dari partai pemenang Pilpres 2019 tersebut. 

Secara khusus, ia menilai, Dewan Kopral yang dibikin pendukung Ganjar adalah satir bahwa Ganjar tidak didukung elite partai. 

"Istilah Dewan Kopral ini adalah kalimat satir untuk membuat distingsi (perbedaan, -red) politik bahwa Ganjar didukung rakyat biasa yang masif, bukat elite tertentu," paparnya kepada KOMPAS.TV, Kamis (22/9).

Baca Juga: Megawati Kaget Ada 'Dewan Kolonel' untuk Puan, Sebut Tidak Masuk dalam Struktur PDI Perjuangan

Ia lantas menyebutkan, dua istilah tersebut menunjukkan adanya dua kubu yang saling berhadap-hadapan. 

Puan disebut Adi representasi elite partai, sedangkan Ganjar representasi relawan. 

"Sederhananya, Dewan Kolonel dan Dewan Kopral ini ingin mengesankan ada head to head antara pendukung Puan yang mayoritas elite dan pendukung Ganjar dari kalangan orang biasa saja seperti relawan," sambung pengamat politik Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta ini. 

Ia lantas mengungkapkan, Dewan Kolonel dan Dewan Kopral berbeda cara kerja untuk memuluskan dukungan masing-masing untuk pilpres. 

Dewan Kolonel disebutnya demi menaikkan elektabilitas Puan Maharani agar kuat jelang Pemilu 2024. 

Sedangkan Dewan Kopral untuk menunjukkan bahwa tim pendukung dan relawan Ganjar di akar rumput, solid. 

"Roadmap utama Dewan Kolonel, melakukan kerja-kerja kongkret pemenangan plus kerja menaikkan elektabilitas Puan," jelasnya. 

"Sementara Dewan Kopral memastikan dukungan para relawan yang solid sebagai modal besar meyakinkan PDIP untuk mencalonkan Ganjar sebagai sosok yang layak maju (capres)," sambungnya. 

Baca Juga: Pendiri "Dewan Kopral" Ganjar: Kami Enggak Mau Jadi Ancaman Loyalis Puan atau "Dewan Kolonel"

Sebelumnya seperti diberitakan, Ketua Fraksi PDIP DPR RI Utut Adianto mengatakan, pihaknya tak ambil pusing dengan adanya Dewan Kopral yang diinisiasi oleh para pendukung Jokowi sebagai imbas munculnya Dewan Kolonel yang disebut untuk dukung Puan Maharani di Pilpres 2024. 

Sebab, kata Utut, mereka itu bukan bagian dari kader partai berlambang kepala banteng moncong putih tersebut. 

“Ya itu kan maunya mereka, ya boleh-boleh aja,” kata Utut kepada wartawan di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (22/9). 

Wakil Ketua Komisi I DPR RI itu menjelaskan, Dewan Kolonel yang dibentuk oleh Fraksi PDIP itu hanya sebuah gimik dalam dunia politik untuk membakar semangat para anggota. 

“Kalau kami ini kan cuma Mas Johan Budi memberikan julukan supaya semangat, kalau konsep besarnya kan membantu Mbak Puan,” katanya. 


 



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x