Kompas TV nasional politik

Presiden Jokowi Mulai Bagikan BLT BBM, Energy Watch: Ini Tanda dalam Waktu Dekat BBM Naik

Kompas.tv - 31 Agustus 2022, 18:54 WIB
presiden-jokowi-mulai-bagikan-blt-bbm-energy-watch-ini-tanda-dalam-waktu-dekat-bbm-naik
Direktur Executive Energy Watch Mamit Setiawan saat dihubungi Kompas TV di program Kompas Petang membahas mengenai kemungkinan kenaikan BBM subsidi, Rabu (31/8/2022). (Sumber: Tangkapan layar Kompas TV)
Penulis : Johannes Mangihot | Editor : Gading Persada

JAKARTA, KOMPAS.TV - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mulai mendistribusikan bantuan langsung tunai (BLT) bahan bakar minyak atau BBM, Rabu (31/8/2022).

Daerah yang dikunjungi Presiden Jokowi sebagai awal dimulainya pembagaian BLT BBM yakni Jayapura, Papua. 

Direktur Executive Energy Watch Mamit Setiawan menilai pembagian BLT BBM oleh Presiden Jokowi ini menjadi sebuah isyarat atau tanda dalam waktu dekat akan ada kenaikan harga BBM. Khususnya BBM subsidi Pertalite dan Solar.

Baca Juga: Jokowi Mulai Serahkan BLT BBM Kepada 20,6 Juta Masyarakat, Segini Besarannya

Terlebih wacana mengenai kenaikan BBM ini sempat dibahas dalam rapat kabinet dan sudah bergulir dalam dua minggu belakangan. 

"Ketika pemerintah sudah mulai membagikan BLT BBM dan ini artinya pemerintah sudah siap dalam waktu dekat ini untuk mengumumkan rencana kenaikan atau penyesuaian BBM subsidi," ujar Mamit saat dihubungi pada program Kompas Petang di KOMPAS TV, Rabu (31/8/2022).

Mamit meyakini pemerintah sudah memiliki hitung-hitungan terkait kenaikan harga BBM Pertalite dan Solar sebagai solusi mengatasi beban subsidi dan potensi kelangkaan Pertalite dan Solar di November 2022.

Termasuk akan adanya dampak inflasi dari kenaikan BBM tersebut.

Menurut Mamit hitung-hitungan di atas kertas, jika inflasi kenaikan BBM pertumbuhannya melebihi 2 persen, maka tahun ini masyarakat dihadapkan dengan inflasi sebesar 7 persen. 

Baca Juga: Sebelum BBM Naik, Ini 3 Jenis Bansos yang Akan Cair September

Untuk itu Mamit menyarankan agar pemerintah bijak dalam menaikkan atau penyesuaian kedua BBM tersebut agar daya beli masyarakat masih tetap terjaga.

Semisal untuk penyesuaian harga Pertalite di angka Rp10 ribu dan Solar sebesar Rp7.500 - Rp8.000.

"Ini menjadi angka pas kalau menurut kami. Karena angka ini belum menyentuh efek psikologis konsumen. Kalau penyesuaian harga Pertalite sudah di atas Rp10 ribu ini sudah anggka tinggi," ujar Mamit. 



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x