Kompas TV nasional peristiwa

Cerita Blak-blakan Penggali Lahan yang Digunakan untuk Kubur Sembako Bantuan Sosial Presiden

Kompas.tv - 1 Agustus 2022, 14:24 WIB
cerita-blak-blakan-penggali-lahan-yang-digunakan-untuk-kubur-sembako-bantuan-sosial-presiden
sembako bantuan presiden ditemukan terpendam dalam tanah di Lapangan KSU, Sukmajaya, Kota Depok, Jawa Barat. (Sumber: Kolase/ Tribunjakarta.com/ Dwi Putra Kesuma )
Penulis : Ninuk Cucu Suwanti | Editor : Purwanto

JAKARTA, KOMPAS.TV- Tukang gali tanah, Nanang Firmansyah tidak menyangka lahan yang digalinya di Kelurahan Tirtajaya, Sukmajaya, Kota Depok, digunakan untuk mengubur bantuan sosial dari presiden.

Nanang baru mengetahuinya dari warga yang menemukan adanya bantuan sosial terkubur di lahan yang digalinya pada 2020.

Dua tahun lalu, Nanang mengaku memang dirinya sempat menerima orderan menggali lahan dari seseorang bernama Dadung.

Informasi pemesan ketika itu, lahan akan digunakan untuk membuat septic tank. 

“Saya awalnya dikasih orderan dari teman, namanya Pak Dadung untuk gali septic tank,” ungkap Nanang di lokasi penemuan bantuan sosial, dikutip dari TribunNews, Senin (8/1/2022).

 “Sudah lama, kalau enggak salah tahun 2020.”

Baca Juga: Pimpinan Komisi 8 DPR Desak Kemensos Klarifikasi Penguburan Bansos di Depok

Nanang mengatakan, lahan tersebut ia gali dengan lebar dan panjang 2meter dengan kedalaman satu setengah meter.

Meski selesai menggali, Nanang memastikan tidak ada bantuan sosial atau bahan pokok yang masuk ke lubang tersebut.

Sebab, Ia dan rekannya Rusdi hanya diminta untuk membuat lubang saja.

“Begitu kelar gali langsung saya tinggal enggak ada yang dikubur, jadi saya gali doang. Kedalaman satu setengah meter lebar dua meter,” kata dia. 

Nanang mengaku, bersama Rusdi menggali lahan tersebut menggunakan pacul selama dua hari.

“Saya berdua sama Rusdi. Itu dua hari, siang hari,” ungkap Nanang.

Baca Juga: Geger Temuan Beras Bansos Presiden Dikubur di Depok, JNE Buka Suara, Klaim Tak Ada Pelanggaran

Kronologi terbongkarnya timbunan sembako bantuan sosial Presiden, bermula dari Laporan Pegawai JNE kepada Rudi Samin.

Rudi Samin, adalah warga sekaligus pemilik tanah, yang lahannya digunakan untuk menimbun bantuan sosial dari Presiden.

“Saya dapat informasi dari orang dalam JNE ada pemendaman sembako,” ucap Rudi Samin.

Sebagai informasi, lahan milik Rudi Samin kerap digunakan untuk parkir kendaraan JNE. Pasalnya, lokasi gudang JNE berada persis di seberang lapangan tersebut.

Rudi berbekal informasi pegawai JNE kemudian menelusuri lahan miliknya yang disebut digunakan untuk menimbun sembako bantuan sosial presiden.

Baca Juga: Jokowi Beri Bansos di Semarang: Jangan Dibelikan Handphone apalagi Pulsa, Ini Tambahan Modal Kerja

Untuk bisa menemukan bantuan sosial yang ditimbun, Rudi mengaku menghabiskan waktu tiga hari hingga harus menyewa alat berat.

“Saya cari sehari tidak dapat, dua hari, tiga hari akhirnya saya dapat dengan menggunakan beko (ekskavator) pada Jumat kemarin,” katanya.

Ternyata benar apa yang disampaikan pegawai JNE kepadanya. Di hari ketiga pencarian dengan menggunakan alat berat, Rudi menemukan sejumlah bahan pokok bertuliskan bantuan sosial presiden yang dipendam di lahannya.

Mengacu pada tumpukkan bahan pokok yang ditemukan, Rudi menuturkan sembako 'Bantuan Presiden' tersebut dikoordinir Kemensos.

Isi bantuan sosial dari Presiden, antara lain beras, minyak goreng, tepung terigu, dan telur.

Baca Juga: Jokowi Beri Bansos di Semarang: Jangan Dibelikan Handphone apalagi Pulsa, Ini Tambahan Modal Kerja

Terkait temuan ini, Rudi menyampaikan Polres setempat sudah datang ke lokasi. Saat ini, lahan tempat ditemukannya bantuan sosial presiden yang ditimbun telah ditutup terpal berwarna biru.

Tidak hanya itu, garis polisi pun telah terpasang di lokasi kejadian.

Penutupan lahan tersebut, tentu dengan alasan. Yaitu, beberapa karung beras ditemukan telah terbuka hingga tercecer di tanah. Di samping itu, bau busuknya sudah menyengat karena telah membusuk hingga berjamur.

Terpisah, JNE mengaku telah mengubur sembako bantuan sosial dari presiden di lahan kosong tersebut.

VP of Marketing JNE Express Eri Palgunadi beralasan, sembako bantuan sosial dari presiden itu dikubur karena rusak.

Dalam keterangannya, Eri memastikan bahwa penguburan bantuan sosial yang rusak tidak melanggar prosedur karena sesuai dengan perjanjian antara JNE dan pihak pemerintah. 

Baca Juga: Wapres Bertolak ke NTB, Tinjau Peternakan Sapi, juga Serahkan Bansos

“Kami sudah melalui proses standar operasional penanganan barang yang rusak sesuai dengan perjanjian kerja sama yang telah disepakati dari kedua belah pihak,” ujar Eri.

Sementara itu, mengutip Kompas.com, pihak Istana Kepresidenan menegaskan tak pernah bekerja sama dengan perusahaan logistik JNE untuk mengirimkan sembako bantuan sosial presiden.

Pejabat yang enggan disebutkan namanya itu menegaskan, bantuan sembako dari presiden dikirimkan langsung ke masyarakat tanpa melalui pihak ketiga.

“Sekretariat Presiden selalu membagikan langsung durasi waktu satu hari selesai dan dengan jumlah yang telah didata oleh pemda setempat, dibantu polres dan kodim,” jelas dia.




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x