Kompas TV nasional sosial

Potensi Gempa M8,7 dan Tsunami 10 Meter di Cilacap, Kepala BMKG Sebut Bukan Ramalan tapi Kajian

Kompas.tv - 30 Juli 2022, 06:16 WIB
potensi-gempa-m8-7-dan-tsunami-10-meter-di-cilacap-kepala-bmkg-sebut-bukan-ramalan-tapi-kajian
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati. Mantan rektor UGM ini meluruskan perihal adanya potensi gempa dan tsunami 10 meter di Cilacap merupakan sebuah kajian bukan ramalan. (Sumber: Instagram Dwikorita Karnawati )
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana | Editor : Gading Persada

"Masyarakat harus paham apa yang mesti dilakukan dan disiapkan, termasuk sarana prasarananya, keterampilan untuk menyelamatkan diri, jalur evakuasi, tempat aman yang semua harus sudah dipersiapkan secara matang.”

“Apalagi, khusus Kabupaten Cilacap, wilayah pantai merupakan kawasan padat penduduk, termasuk kantor pemerintahan, pusat perekonomian, dan lain sebagainya," imbuhnya.

Ia menambahkan, BMKG bekerja sama dengan pemerintah daerah , BNPB/BPBD dan multi pihak terkait, rutin menggelar SLG di titik-titik rawan gempa bumi dan tsunami karena sangat bermanfaat untuk memberi edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat dan pemangku kepentingan di daerah dalam mengelola risiko dan bencana.

"Keterlibatan pihak swasta di kawasan industri di Kab. Cilacap juga sangat dinantikan dalam menguatkan Sistem Peringatan Dini Daerah yang telah dibangun dengan swadaya masyarakat dengan jumlah yang masih terbatas,” urainya.

Hal itu, lanjut dia, mengingat kawasan industri dan perekonomian di Pantai Cilacap juga masuk dalam zona rawan gempa dan tsunami.

“Tentunya pihak swasta/industri harus bersiap pula dengan menguatkan Sistem Peringatan Dini di kawasan industri tersebut," imbuh Dwikorita.

"Tanpa sistem mitigasi dan peringatan dini yang andal, dampak ikutan dari gempa dan tsunami di kawasan industri berpotensi memperparah intensitas kerusakan yang diakibatkan," lanjutnya

Lewat SLG, BMKG memberikan informasi mengenai potensi bahaya gempabumi dan tsunami di daerah pelaksanaan.

Sejak tahun 2021, pelaksanaan workshop SLG fokus pada edukasi gempabumi dan tsunami sekaligus menjadi wadah BMKG bersama masyarakat/komunitas untuk membentuk Masyarakat Siaga Tsunami (Tsunami Ready Community) untuk lebih menguatkan Ketangguhan Desa Tangguh Bencana (DESTANA).


Pada pelaksanaan workshop SLG, BMKG juga membantu pemerintah daerah dengan memberikan Peta Bahaya Tsunami di lokasi pelaksanaan.

Hal tersebut bertujuan agar sebagai acuan pemerintah daerah dalam menyusun mitigasi gempabumi dan tsunami di daerahnya.

Baca Juga: Gempa Bumi Magnitudo 4,0 Guncang Selatan Yogyakarta Malam Ini, BMKG: Kedalaman 10 Km

Sementara itu, Bupati Cilacap, Tatto Suwarto Pamuji, mengucapkan terimakasih dan memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada BMKG yang telah mengadakan SLG di Kabupaten Cilacap.

"Gempa dan tsunami tidak ada yang bisa memprediksi, semuanya dari Tuhan, dari Allah. Jadi mau tidak mau, suka tidak suka harus siap. Kesiapan ini harus disertai dengan edukasi melalui SLG ini," kata Bupati.



Sumber : Kompas TV, bmkg.go.id


BERITA LAINNYA



Close Ads x