Kompas TV nasional politik

Prediksi Pengamat: Pendukung Prabowo dan Anies Akan Saling Serang Jika Keduanya Maju Pilpres

Kompas.tv - 24 Juli 2022, 17:35 WIB
prediksi-pengamat-pendukung-prabowo-dan-anies-akan-saling-serang-jika-keduanya-maju-pilpres
Tiga nama yang kerap muncul dalam survei calon presiden 2024 seperti Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. (Sumber: Sumber: KOMPAS.COM/KRISTIANTO PURNOM, Dokumentasi @DKIJakarta/INSTAGRAM, Pemprov Jateng)
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana | Editor : Purwanto

KOMPAS.TV – Pendukung Anies Baswedan dan Prabowo Subianto akan saling ‘serang’ dalam kampanye jika kedua kandidat itu maju sebagai Calon Presiden (Capres) RI 2024.

Analisis itu disampaikan oleh pengamat politik, Ray Rangkuti menanggapi hasil survei Development Technology Strategy (DTS) Indonesia tentang elektabilitas kandidat capres.

Menurut Ray, pemilih Anies Baswedan dan Prabowo Subianto berada pada ceruk yang sama. Sehingga jika keduanya maju sebagai capres, mereka akan memperebutkan pemilih yang sama.

“Mungkin dalam proses kampanye nanti, yang serang menyerang adalah Anies Prabowo, karena mereka harus mendapatkan simpati dari pemilih yang sama,” ujarnya menjelaskan dalam konferensi pers rilis hasil survei tersebut, Minggu (24/7/2022).

Ray juga menyebut, jika nantinya pilpres diikuti oleh tiga pasangan calon, dengan kandidat capres Ganjar Pranowo, Anies Baswedan, dan Prabowo Subianto, maka pada putaran kedua pendukung Prabowo akan beralih ke Ganjar.

“Besar dugaan saya pemilih Gerindra akan pindah ke Ganjar. Karena persaingannya adalah Anies dan Pak Prabowo.”

Baca Juga: Survei Menyebut Dukungan Jokowi pada Kandidat Capres Tidak Berpengaruh Signifikan pada Elektabilitas

“Pada  putaran kedua, pemilih Prabowo akan lari ke Ganjar. Kalau Anies yang tidak lolos, pemilih Anies akan ke Prabowo,” tuturnya.

Hasil survei DTS Indonesia yang digelar pada Juni hingga Juli 2022 menyebut elektabilitas Anies Baswedan meningkat signifikan jika dibandingkan dengan Ganjar Pranowo.

Ainul Huda dari DTS Indonesia, mengatakan, survei ini dilakukan pada 28 Juni sampai dengan 8 Juli 2022, di 34 Provinsi dan mencakup 2.059 responden. Margin of error ± 2,16%, dan tingkat kepercayaan 95%. Metodologi survei menggunakan sampling acak bertingkat (multistage random sampling), dengan  memilih kabupaten dan kota secara acak dengan metode PPS (Probability Proportion to Size), dan memilih desa di dalam kabupaten secara acak dan proporsional terhadap jumlah penduduk.

Hasil dari survei tersebut, menunjukkan bahwa peta persaingan capres 2024 berubah dibanding dalam dua survei terakhir (Februari & Juli 2022).

“Ganjar Pranowo (GP) dan Anies Baswedan (AB) bersaing ketat. Namun, jika dilihat dari tren 3 survei terakhir, elektabilitas AB mengalami kenaikan signifikan dibandingkan elektabilitas GP,” kata Ainul dalam konferensi pers yang digelar secara daring melalui zoom meeting, Minggu (24/7/2022). 

Meskipun masih yang tertinggi, elektabilitas Ganjar Pranowo disebut bergerak lambat, sementara elektabilitas Anies Baswedan meningkat signifikan dibanding survei sebelumnya.

Di sisi lain, tren elektabilitas Prabowo Subianto menurun sedangkan elektabilitas Ridwan Kamil meningkat hampir dua kali lipat (dibanding survei Februari 2022).

Dalam survei ini, jika pemilihan presiden disimulasikan dengan 10 calon, Ganjar Pranowo meraih elektabilitas sebesar 27,8 persen, kemudian Anies Baswedan 24,6 persen, Prabowo Subianto 13,2 persen, Ridwan Kamil 13,0 persen, dan Sandiaga Uno 3,7 persen.

Sementara lima kandidat dengan persentase elektabilitas terendah adalah Airlangga hartarto dengan 0,3 persen, Muhaimin Iskandar 0,9 persen, Andhika Perkasa 1,1 persen, dan Puan maharani 1,7 persen.

Sementara, Arya Fernandez, Ketua Departemen Politik dan Perubahan CSIS, mengatakan, faktor kepastian kandidat yang akan maju mempengaruhi distribusi atau tingkat perolehan suara calon.

“Situasi berubah kalau misalnya Prabowo tidak maju, perolehan suara Anies dan Ganjar langsung berubah,” tutur Arya.

Perubahan perolehan suara juga akan terjadi jika Ganjar Pranowo tidak maju sebagai kandidat.

Dalam situasi yang menurutnya sampai sekarang belum terlalu pasti, survei menunjukkan bahwa kepastian kandidat yang akan maju mempengaruhi pergerakan suara.

Kedua, lanjut dia, dari survei tersebut menunjukkan bahwa selisih suara antara Anies dan Ganjar Pranowo semakin mendekat, baik ketika dilakukan simulasi 11 nama maupun 3 nama.

“Ini menunjukkan bahwa situasninya masih sangat kompetitf.”

“Sekarang makin mengerucut ke Pak Ganjar dan Pak Anies. Di tengah situasi yang kompetitif ini, level kompetisinya mengerucut ke dua calon.”

Hal lain yang dilihatnya dari survei tersebut, adalah mengonfimasi bahwa potensi akan terjadi dua putaran jika pilpres diikuti oleh tiga paslon.

Baca Juga: Survei DTS Indonesia: Elektabilitas Anies Meningkat Signifikan, Ganjar Stagnan

“Ketika terjadi dua putaran, dan kalau kita lihat hasil survei, yang akan massuk ke putaran kedua adalah Anies dan Ganjar.”

 




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x