Kompas TV nasional politik

Survei DTS Indonesia: Elektabilitas Anies Meningkat Signifikan, Ganjar Stagnan

Kompas.tv - 24 Juli 2022, 16:54 WIB
survei-dts-indonesia-elektabilitas-anies-meningkat-signifikan-ganjar-stagnan
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Balaikota DKI Jakarta, Jumat (8/7/22). (Sumber: Kompas.tv/Hasya Nindita)
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana | Editor : Edy A. Putra

 

YOGYAKARTA, KOMPAS.TV – Hasil survei Development Technologi Strategy (DTS) Indonesia yang digelar pada Juni hingga Juli 2022 menyebut elektabilitas Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meningkat signifikan jika dibandingkan dengan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Ainul Huda dari DTS Indonesia mengatakan, survei ini dilakukan di 34 provinsi dengan jumlah responden sebanyak 2.059 orang.

Hasil dari survei tersebut menunjukkan bahwa peta persaingan calon presiden (capres) pada Pemilu 2024 telah berubah dibandingkan dengan hasil dua survei terakhir (Februari dan Juli 2022).

“Ganjar Pranowo (GP) dan Anies Baswedan (AB) bersaing ketat. Namun, jika dilihat dari tren 3 survei terakhir, elektabilitas AB mengalami kenaikan signifikan dibandingkan elektabilitas GP,” jelas Ainul dalam konferensi pers yang digelar secara daring melalui Zoom, Minggu (24/7/2022).


Baca Juga: Hasil Survei: Ganjar-Airlangga Bisa Kalahkan Pasangan Prabowo-Cak Imin dan Anies-Puan

Meskipun masih yang tertinggi, elektabilitas Ganjar Pranowo disebut bergerak lambat. Sementara elektabilitas Anies Baswedan meningkat signifikan dibanding survei sebelumnya.

Di sisi lain, tren elektabilitas Prabowo Subianto menurun. Sedangkan elektabilitas Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meningkat hampir dua kali lipat (dibanding survei Februari 2022).

Dalam survei ini, jika pemilihan presiden disimulasikan dengan 10 calon, Ganjar Pranowo meraih elektabilitas sebesar 27,8 persen, kemudian Anies Baswedan 24,6 persen, Prabowo Subianto 13,2 persen, Ridwan Kamil 13,0 persen, dan Sandiaga Uno 3,7 persen.

Sementara lima kandidat dengan persentase elektabilitas terendah adalah Airlangga Hartarto dengan 0,3 persen, Muhaimin Iskandar 0,9 persen, Andhika Perkasa 1,1 persen, dan Puan maharani 1,7 persen.

Jika disimulasikan tiga kandidat capres, Ganjar Pranowo meraih elektabilitas sebesar 36,0 persen, Anies Baswedan 32,1 persen, dan Prabowo Subianto sebesar 19,6 persen.

“Anies mempunyai kenaikan elektabilitas yang signifika. Ganjar naik, dan untuk pertama kalinya, Prabowo punya elektabilitas di bawah 20 persen,” kata Ainul.

Hasil survei DTS Indonesia yang digelar pada Juni hingga Juli 2022 menyebut elektabilitas Anies Baswedan meningkat signifikan jika dibandingkan dengan Ganjar Pranowo. (Sumber: DTS Indonesia)

Survei ini juga melakukan simulasi dengan tiga kandidat lain, yakni tidak mengikutsertakan Prabowo Subianto.

Jika Ridwan Kamil maju sebagai capres dan Prabowo Subianto tidak, maka elektabilitasnya akan berubah.

Dalam simulasi itu, Ganjar Pranowo tetap meraih elektabilitas tertinggi, yakni 34,3 persen, disusul Anies Baswedan 31,7 persen, dan Ridwan Kamil 19,3 persen, dan yang tidak memilih sebanyak 14,7 persen.

Tetapi, jika Ganjar Pranowo yang tidak mencalonkan diri, maka perolehan elektabilitasnya sebagai berikut, Anies Baswedan sebesar 33,8 persen, Ridwan Kamil 25,9 persen, dan Prabowo Subianto 22,5 persen, dengan jumlah yang tidak memilih sebanyak 17,8 persen.

Baca Juga: Muncul Usulan Duet Anies-AHY di Pilpres 2024, Demokrat akan Gelar Survei

Sedangkan jika disimulasikan dengan dua kandidat, Anies Baswedan meraih elektabilitas tertinggi.

Saat Anies diadu dengan Ganjar Pranowo, Anies meraih elektabilitas 42,2 persen, dan Ganjar 40,46 persen.

Sementara, jika dua kandidat itu adalah Anies Baswedan dan Prabowo Subianto, Anies akan meraih elektabiitas 45,07 persen dan Prabowo 31,08 persen.




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x