Kompas TV nasional rumah pemilu

Responden Pemilih Gerindra dan PDIP Sama-sama Memilih Berdasarkan Pertimbangan Ketokohan

Kompas.tv - 22 Juni 2022, 00:05 WIB
responden-pemilih-gerindra-dan-pdip-sama-sama-memilih-berdasarkan-pertimbangan-ketokohan
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarno Putri, Ketua DPP PDIP Puan Maharani dan Ketua Umum Partai Gerindra berfoto bersama, Senin (2/5/2022). (Sumber: Instagram: puanmaharani)
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana | Editor : Gading Persada

Dalam diskusi itu, Yohan juga menjelaskan peningkatan elektabilitas Partai Perindo, yang disebutnya bisa saja lolos atau masuk dalam ambang batas parlemen.

“Perindo yang kita lihat ada tren  kenaikan. Dengan mempertimbangkan sampling errror, bisa saja seperti Partai Perindo lolos atau masuk dalam ambang batas parlemen.”

Hal ini, kata Yohan, tergantung pada kerja-kerja partai di lapangan, bagaimana mendekati pemilih, bagaimana memberikan referensi pada pemilih sehingga memasukkan referensi soal partai-partai ini dalam memorinya.

Sebab, survei ini sebenarnya juga melihat sejauh mana asupan informasi diraih oleh responden, serta sejauh mana penetrasi pemberitaan didapatkan oleh responden, dan sejauh itu pula referensi mereka terkait partai.

Berdasarkan hasil survei itu, lanjut dia, relatif hampir semua partai mengalami pergerakan, naik atau turun.

Meskipun naik turunnya masih di bawah sampling error, yakni 2,8 persen.

“Membaca survei itu juga harus memperhatikan variabel sampling error. Ketika sampling error 2,8 persen misalnya, artinya kita membaca angka itu bisa plus dan minus.”

“Ketika kita membaca selisih, dan selisihnya masih di bawah sampling error, sebenarnya dua partai itu relatif tidak jauh berbeda,” jelasnya.

Baca Juga: Megawati Minta Kader PDIP Jangan Terlena Hasil Survei, Pakar Komunikasi Politik UPI: Ada 2 Makna

Dia juga menuturkan, survei tersebut memotret kondisi ketika survei dilakukan, dan sejak saat ini masih ada waktu setidaknya 20 bulan ke depan untuk mengukur perkembangannya.

Meski demikian, survei ini disebutnya memberi gambaran bahwa naik turunnya elektabilitas juga menjadi cerminan bagaimana parpol bekerja di ranah publik.

“Survei ini sebenarnya survei persepsi ya, bagaimana publik menangkap partai dalam memori publik itu sendiri.”

“Tentu ini juga dipengaruhi oleh asupan informasi dari responden, kemudian apa yang dilakukan partai selama ini, melakukan sosialisasi ke publik, kerja-kerja di lapangan,” ucapnya.



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x