Kompas TV nasional sosial

Keluarga Cendekiawan Budhis Dukung Pembatasan Pengunjung Borobudur, Khususnya Area Arupa Dhatu

Kompas.tv - 6 Juni 2022, 20:29 WIB
keluarga-cendekiawan-budhis-dukung-pembatasan-pengunjung-borobudur-khususnya-area-arupa-dhatu
Kemegahan bangunan Candi Borobudur terbagi dalam sepuluh tingkat. Tingkatan tersebut memiliki filosofi yang melambangkan tahap dan proses hidup manusia. (Sumber: Dok. Jalan-Jalan Kompas TV)
Penulis : Vidi Batlolone | Editor : Hariyanto Kurniawan

JAKARTA, KOMPAS. TV – Keluarga Cendekiawan Budhis Indonesia (KCBI) mendukung upaya pemerintah menjaga kelestarian Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah. Termasuk, dengan menerapkan pembatasan pengunjung di situs warisan dunia tersebut.

“Kami mendukung penuh upaya pemerintah Indonesia menjaga kelestarian Candi Borobudur, terlebih UNESCO (Organisasi Pendidikan, Keilmuan dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa) telah menetapkan Candi Borobudur sebagai situs warisan dunia atau world heritage,” ujar Ketua Pelaksana KCBI Eric Fernardo, dalam pernyataan kepada Kompas TV, Senin (6/6/2022).

Dia menyatakan perlu adanya aturan kapasitas maksimum untuk membatasi orang yang bisa naik ke struktur dan puncak bangunan terutama di area Arupa Dhatu (tingkatan tertinggi di struktur Borobudur).

Baca Juga: Jangan Salah Paham! Rp750.000 Itu Tarif Naik Candi Borobudur, Bukan Harga Tiket Masuk Kawasannya

Eric menyatakan pendekatan keagamaan dalam pengelolaan Borobudur seharusnya lebih diperkuat. Sebab bagaimanapun Borobudur adalah tempat ibadah bagi umat Budha.

“Hendaknya pengelolaan candi Borobudur ke depan harus diperkuat dari sisi spiritual keagamaan, sebagai tempat ibadah agama Budha, Indonesia dan dunia,” ungkapnya.

Dia juga berharap pihak yang bisa naik ke struktur dan puncak bangunan Candi hanya umat Budha yang sedang melakukan ritual peribadatan.

Baca Juga: Wacana Harga Tiket Jadi Rp 750 Ribu, Pedagang di Candi Borobudur Resah

Karena itu, kata Eric, komersialisasi candi Borobudur dengan menjual tiket ke wisawatawan harus dikaji kembali.

“Jangan sampai pengeolaan candi Borobudur semakin jauh dari fungsi awalnya sebagai tempat peribadatan agama Budha,” ungkapnya.

Sebelumnya Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi luhut Binsar Pandjaitan berencana akan membatasi jumlah wisatawan yang bisa naik ke Candi Borobudur.

Baca Juga: Ganjar Tanggapi Kenaikan Harga Tiket Candi Borobudur

Kata Luhut, jumlah yang diperbolehkan naik yakni sebanyak 1.200 pengunjung per hari.

“Tadi mengenai Borobudur sudah kita putuskan juga akan membatasi jumlah orang naik jadi 1.200 per hari,” kata Luhut Binsar Pandjaitan.

Selain itu, Luhut juga memutuskan untuk menaikkan harga tiket untuk naik ke Candi Borobudur.

“Dari 1.200 per hari itu untuk orang asing kita kasih USD100, kalau yang dalam negeri Rp750 ribu kemudian anak sekolah kita putuskan Rp5.000 ribu, agar anak-anak sekolah kita bisa menikmati Borobudur,” katanya.

Menurutnya, keputusan tersebut berdasarkan rekomendasi dari UNESCO serta para pakar bahwa Candi Borobudur sudah mengalami penurunan.

“Kenapa kita melakukan itu, karena rekomendasi UNESCO dan juga banyak pakar bahwa Candi Borobudur sudah mengalami penurunan,” tambahnya.

 

 



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x