Kompas TV nasional peristiwa

Cerita Ganjar Pranowo Halalbihalal di Tawangmangu, Merasa Terhormat Dipeluk Guru SD

Kompas.tv - 4 Mei 2022, 15:31 WIB
cerita-ganjar-pranowo-halalbihalal-di-tawangmangu-merasa-terhormat-dipeluk-guru-sd
Ganjar Pranowo kedatangan tamu istimewa saat menggelar halalbihalal keluarga di Tawangmangu, Karanganyar, Jawa Tengah. Ia adalah Pak Wagiyo (73) yang merupakan guru SD Gubernur Jawa Tengah itu. (Sumber: Twitter/@ganjarpranowo)
Penulis : Dian Nita | Editor : Desy Afrianti

KARANGANYAR, KOMPAS.TV - Di momen Hari Raya Idulfitri 1443 Hijriah/2022 Masehi, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memilih untuk mudik ke kampung masa kecilnya di Tawangmangu, Karanganyar, Jawa Tengah.

Saat halalbihalal dengan keluarganya di Tawangmangu Selasa (3/5/2022) itu, Ganjar kedatangan tamu istimewa yakni guru waktu dirinya sekolah dasar (SD).

Guru SD Ganjar Pranowo tersebut bernama Wagiyo (73) yang pernah mengajarinya baca tulis saat kelas 2 dan 3.

Ia mengaku merasa terhormat dengan kunjungan sosok yang berjasa di masa kecilnya tersebut.

Bahkan, ia juga memamerkan foto bersama dengan Pak Wagiyo yang memeluk dan mencium pipi Ganjar Pranowo.

Baca Juga: Puncak Arus Balik 6-8 Mei, Ini 2 Titik Rawan Kemacetan yang Patut Diwaspadai Menurut Menhub

"Merasa terhormat sekali Pak Wagiyo berkenan hadir di halalbihalal keluarga saya di Tawangmangu. Beliau adalah guru saya sewaktu SD di Tawangmangu," ujar Ganjar Pranowo.

Kesempatan itu lantas dimanfaatkan Ganjar untuk bernostalgia mengenang masa-masa sekolah dasar bersama teman-teman masa kecilnya.

"Ini juga ada teman-teman SD saya. Ada Kasmo, Dowi, dan Menuk. Tadi nostalgia masa SD dan absenin satu persatu teman kita dulu,” kata Ganjar.

Ganjar juga bercerita pernah hampir ditipu orang dengan modus mengabarkan bahwa Pak Wagiyo meninggal dunia.

Penipu tersebut menghubunginya sekitar bulan Maret 2022 lalu dengan menyebut Pak Wagiyo meninggal dunia karena sakit.

“Ketika itu ada orang iseng WA saya yang menyampaikan Pak Wagiyo meninggal, terus dikasih foto-foto. Pada saat ada foto-fotonya itu saya kaget. Kebetulan sudah saya siapin mau kirim karangan bunga," ujarnya.

Namun, ketika menyadari ada sesuatu yang janggal, ia meminta kerabatnya untuk mengecek kebenaran kabar tersebut.

"Saudara saya Dowi mengecek, Pak Marjoko ngecek, katanya tidak. Ternyata saya sedang ditipu,” tutur Ganjar di hadapan Wagiyo.

Wagiyo yang mendengar cerita nampak terkejut, sebab sampai saat ini ia masih segar bugar tetapi dikabarkan meninggal dunia. 

Apalagi kabar tersebur digunakan untuk maksud menipu atau meminta sejumlah uang.

Baca Juga: Ganjar Pranowo Mudik ke Tawangmangu Kunjungi Rumah Kelahiran yang Dulu Kontrakan

“Saya masih sehat begini. Ternyata itu ujung-ujungnya mau minta duit,” ujar Wagiyo.

Rupanya, kejadian seperti itu tidak hanya terjadi sekali, Ganjar mengaku banyak penipu yang berusaha mencari keuntungan darinya dengan memanfaatkan berita hoaks.

“Ternyata banyak sekali orang yang menipu sampai kemudian mengatasnamakan keluarga seseorang, bahkan mengatakan orangnya meninggal. Berkali-kali saya mendapatkan mendapatkan itu. Jadi hati-hati,” ungkap Ganjar.

Untuk kejadian kali ini ia juga sudah berusaha mencari identitas si penipu yang ternyata tidak berada di Jawa Tengah. 

“Saya simpan itu, saya kejar, saya cari ternyata handphone-nya bukan dari Jawa Tengah, jadi saya lacak. Namanya Wardi, kemudian saya tulisi (di daftar kontak) Wardi penipu Pak Wagiyo. Akhirnya nomornya dimatikan,” kata Ganjar. 



Sumber : pemprov.jateng.go.id



BERITA LAINNYA



Close Ads x