Kompas TV nasional sosial

Pasca Gelontorkan Rp 3,5 Triliun, Uni Eropa Akhiri Proyek 2 Tahun Pemulihan Covid-19 di Indonesia

Kompas.tv - 22 April 2022, 11:19 WIB
pasca-gelontorkan-rp-3-5-triliun-uni-eropa-akhiri-proyek-2-tahun-pemulihan-covid-19-di-indonesia
Setelah dua tahun berjalan, akhirnya Uni Eropa dan Humanity And Inclusion (HI) menutup proyek Inclusive Access to Multi-Sectoral Services and Assistances for Everyone (I AM SAFE) di Kupang dan Yogyakarta. (Sumber: istimewa)
Penulis : Switzy Sabandar | Editor : Desy Afrianti

1. Distribusi perlengkapan kebersihan kepada 4.000 rumah tangga (termasuk rumah tangga dengan perempuan sebagai kepala keluarga dan rumah tangga penyandang disabilitas) dan kampanye promosi kesehatan untuk mencegah penyebaran Covid-19.

2. Pendistribusian bantuan 23.500 masker kain untuk kelompok rentan dan 9.950 masker transparan untuk tunarungu, serta 5.647 paket alat pelindung diri (APD) untuk tenaga kesehatan.

3. Memberikan dukungan psikososial kepada 8.466 orang yang mengalami tekanan psikososial melalui layanan konseling online dan atau kunjungan perawatan di rumah.

4. Penyelenggaraan 5 layanan telemedicine berkoordinasi dengan dinas kesehatan setempat yang telah memberikan konsultasi medis kepada 1.079 pasien.

5. Penyediaan alat bantu mobilitas untuk 418 orang yang membutuhkan, termasuk lansia dan penyandang disabilitas.

6. Penyaluran 6.000 paket gizi untuk keluarga berpenghasilan rendah, penyandang disabilitas, ibu hamil dan menyusui, serta lansia yang mengalami kerawanan pangan dan gizi.

Baca Juga: Pejabat Uni Eropa: Terlalu Dini untuk Pertimbangkan Vaksin COVID-19 Dosis Keempat

7. Penyaluran bantuan tunai multiguna kepada 2.520 rumah tangga miskin dan rentan untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka.

8. Sebanyak 2.000 usaha mikro dan Kelompok Usaha Bersama (KUBE) menerima pelatihan dan dana stimulus untuk membantu mereka agar dapat terus beroperasi.

9. Sebanyak 750 rumah tangga menerima pelatihan tentang kesiapsiagaan bencana yang sangat penting untuk mengurangi risiko bencana, dan membangun ketahanan.

10. Sebanyak 166 organisasi kemanusiaan secara aktif terlibat dalam mengkampanyekan tanggap bencana yang inklusif.

11. Pengembangan kapasitas 30 Forum Desa atau Kelurahan Tangguh Bencana untuk memiliki kemampuan beradaptasi dan menghadapi ancaman bencana, serta meningkatkan kapasitas kesiapsiagaan.




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x