Kompas TV nasional kesehatan

Epidemiolog Ingatkan Kesiapan Sarana Kesehatan Antisipasi Lonjakan Kasus Covid-19 Usai Libur Lebaran

Kompas.tv - 7 April 2022, 19:14 WIB
epidemiolog-ingatkan-kesiapan-sarana-kesehatan-antisipasi-lonjakan-kasus-covid-19-usai-libur-lebaran
Epidemiolog dari Griffith University Australia Dicky Budiman mengingatkan agar kesiapan sarana kesehatan perlu dikuatkan untuk mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19 pasca-Lebaran 2022, Kamis (7/4/2022). (Sumber: KOMPAS TV)
Penulis : Johannes Mangihot | Editor : Deni Muliya

JAKARTA, KOMPAS.TV - Pemerintah telah menetapkan hari libur nasional Idul Fitri 1443 H jatuh pada 2-3 Mei 2022.

Sementara, cuti bersama berlangsung pada 29 April dan 4-6 Mei 2022.

Presiden Joko Widodo menyatakan cuti bersama yang sudah ditetapkan dapat digunakan untuk bersilaturahmi dengan orang tua, dengan keluarga, dan handai taulan di kampung halaman.

Epidemiolog dari Griffith University Australia Dicky Budiman mengingatkan agar kesiapan sarana kesehatan perlu dikuatkan untuk mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19 pasca-Lebaran 2022.

Baca Juga: Libur Lebaran dan Cuti Bersama Resmi Ditetapkan, Presiden Minta Waspadai Lonjakan Pemudik

Menurutnya, potensi lonjakan kasus Covid-19 bisa saja terjadi mengingat 20 persen penduduk Indonesia belum memiliki kekebalan.

"Dari data yang ada kalau itu terpapar itu dampaknya besar, 20 persen penduduk kita itu besar lebih dari penduduk Singapura, oleh karena itu responsnya harus kuat dan diantisipasi," ujar Dicky dalam keterangan video yang diterima redaksi, Kamis (7/4/2022).

Dicky menambahkan jangka waktu kesiapan sarana kesehatan dalam mengantisipasi lonjakan setidaknya mulai dari 2 minggu sampai 1 bulan setelah Idul Fitri 1443 H.

Menurutnya, kunci untuk memperkecil terjadinya lonjakan kasus adalah mitigasi dan manajemen pengelolaan arus mudik dan arus balik Lebaran 2022.

Baca Juga: Presiden Jokowi: 85 Juta Orang Diperkirakan Mudik Lebaran 2022, 47 Persen Pakai Kendaraan Pribadi

Hal tersebut bukan hanya tugas pemerintah pusat, tetapi perlu peran pemerintah daerah yang menjadi tempat tujuan pemudik.

Misalnya membuka sentra vaksin kepada pemudik yang belum melengkapi vaksinasi hingga dosis ketiga atau booster

Hal ini untuk meningkatkan kekebalan pemudik yang kembali dalam arus balik Lebaran 2022.

Baca Juga: Siap-siap, Ada Mudik Gratis untuk 10.500 Orang dari Kemenhub

"Jadi yang tadinya orang mudik belum vaksin lengkap, ketika dia balik dia sudah vaksin lengkap. Ini akan sangat mengurangi potensi lonjakan," ujar Dicky.

Adapun data pemerintah setidaknya 85 juta orang diperkirakan bakal melakukan perjalanan mudik Lebaran tahun 2022.

Dari angka 85 juta orang yang bakal mudik itu, angka pemudik dari Jabodetabek diperkirakan sekitar 14 juta orang.

Baca Juga: Kemenhub Prediksi 36,17 Juta Orang akan Mudik Lebaran Gunakan Kendaraan Pribadi

Kemudian pemudik yang akan menggunakan kendaraan pribadi diperkirakan sebanyak 47 persen.



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x