Kompas TV nasional peristiwa

Presiden Jokowi Takziah ke Rumah Duka Almarhum Arifin Panigoro

Kompas.tv - 8 Maret 2022, 10:05 WIB
presiden-jokowi-takziah-ke-rumah-duka-almarhum-arifin-panigoro
Presiden Joko Widodo sampaikan dukacita atas meninggalnya Arifin Panigoro, Selasa (8/3/2022) (Sumber: Tangkapan layar YouTube Kompas TV/Ninuk)
Penulis : Ninuk Cucu Suwanti | Editor : Desy Afrianti

Arifin Panigoro dikenal publik dengan julukan "Raja Minyak Indonesia". Pria kelahiran Gorontalo ini adalah pendiri dan pemilik MedcoEnergi yaitu perusahaan pertambangan minyak dan gas bumi swasta terbesar di Indonesia.

Arifin Panigoro yang menyelesaikan sekolahnya di Elektro Teknik Institut Teknologi Bandung (ITB) tahun 1973, merintis usaha sebagai kontraktor instalasi listrik door to door.

Kemudian, Arifin melanjutkan usahanya dengan memulai proyek pemasangan pipa secara kecil-kecilan.

Hingga kemudian pada 1981 dengan bendera Medco, Arifin memulai usaha pengeboran minyak dengan modal dari bantuan pemerintah.

Sejarah pun ditorehkan Arifin Panigoro ketika Medco melakukan pembelian Stanvac yang dimenangkan melalui tender yang kemudian namanya diubah menjadi Expan.

Baca Juga: Mensesneg Sampaikan Dukacita Meninggalnya Arifin Panigoro: Semoga Mendapat Tempat Terbaik

Pembelian PT Stanvac itu berarti, perusahaan minyak tertua di Indonesia tidak lagi dimiliki oleh asing dan sepenuhnya milik Medco.

Arifin Panigoro tidak hanya dikenal dalam industri bisnis tapi juga di politik.

Dalam karier politiknya, Arifin dikenal sebagai sosok yang dekat dengan kalangan mahasiswa. Arifin, pernah dituduh menggagalkan Sidang Umum MPR yang hendak melantik Soeharto menjadi presiden untuk ketujuh kalinya pada tahun 1998.

Kala itu, ia melakukan pertemuan dengan sejumlah tokoh politik di Hotel Radison, Yogyakarta. Saat aksi mahasiswa kian memanas dan meminta Soeharto turun, Arifin memberikan bantuan logistik kepada para mahasiswa yang melakukan demonstrasi di Gedung DPR.

Arifin juga tercatat bergabung dengan partai politik PDIP dan mencalonkan diri sebagai anggota DPR untuk daerah pemilihan Kabupaten Tangerang pada tahun 1999.

Namun kemudian, pada 2005, ia mengundurkan diri dari DPR dan PDIP, lalu membentuk Partai Demokrasi Pembaruan.




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x