Kompas TV nasional politik

Berubah Pikiran, Surya Paloh Tegaskan NasDem Tak akan Gelar Konvensi Capres 2024, Ini Alasannya

Kompas.tv - 1 Maret 2022, 05:45 WIB
berubah-pikiran-surya-paloh-tegaskan-nasdem-tak-akan-gelar-konvensi-capres-2024-ini-alasannya
Surya Paloh tiba sebelum acara pelantikan presiden dan wakil presiden di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Minggu (20/10/2019). (Sumber: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG)
Penulis : Tito Dirhantoro | Editor : Hariyanto Kurniawan

Pernyataan itu disampaikan oleh Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh dalam keterangannya, Kamis (28/10/2021).

“Konvensi merupakan tawaran dari partai ini. Nasdem menawarkan,” ujar Surya Paloh.

Surya Paloh mengaku ingin memberikan pilihan-pilihan lain kepada publik untuk dapat menentukan putra-putri terbaik bangsa sebagai pemimpin di masa mendatang.

“Kalau kita, mau cari pilihan-pilihan yang tidak terbatas 1 dan 2, putra putra terbaik bangsa ini untuk menawarkan dirinya, yang memimpin bangsa ini, konvensi sebenarnya satu satunya cara. Karena ini bagus, karena ini terbuka,” katanya.

Baca Juga: Nasdem Akui Lirik Anies, Ridwan Kamil, dan Ganjar untuk Diusung di Pilpres 2024

Saat ini, kata Surya Paloh, internal Partai Nasdem masih menggodok secara matang rencana menggelar konvensi.

“Kalau mau jujur saja ini masih digodok di internal. Jadi memang diperlukan lobi-lobi ya,” ucapnya.

Sementara saat peresmian NasDem Tower di Jakarta pada Selasa (22/2/2022), Paloh mengatakan Partai NasDem akan menyiapkan calon presiden untuk maju dalam Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2024.

"Saya pikir tidak lebih dari tiga nama lah, tidak lebih dari tiga," katanya.

Kendati demikian, Partai NasDem masih membuka dialog terkait calon presiden yang akan diusung. Selain itu, Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai NasDem juga akan mengakomodasi beberapa sosok potensial untuk maju ke kontestasi nasional lima tahunan sekali tersebut.

Baca Juga: Dicopot dari Ketua Fraksi Nasdem DPR, Ahmad Ali Dapat Tugas Baru dari Surya Paloh

"Siapa pun anak bangsa ini yang mempunyai obsesi, ambisi untuk menjadi publik figur yang kuat, kokoh, hingga mereka sampai pada jenjang paling teratas dalam struktur sistem pemerintahan," ujarnya.

 



Sumber : Antara


BERITA LAINNYA



Close Ads x