Kompas TV nasional update corona

IDAI Sebut Kasus Covid-19 pada Anak Naik 10 Kali Lipat dari Januari 2022

Kompas.tv - 10 Februari 2022, 18:53 WIB
idai-sebut-kasus-covid-19-pada-anak-naik-10-kali-lipat-dari-januari-2022
Foto ilustrasi anak-anak menggunakan masker saat pandemi Covid-19 (Sumber: Associated Press)
Penulis : Hedi Basri | Editor : Deni Muliya

JAKARTA, KOMPAS.TV - Kasus Covid-19 pada anak per 7 Februari meningkat hingga 1.000 persen atau 10 kali lipat dari Januari 2022.

Pada 24 Januari 2022, kasus Covid-19 pada anak tercatat sebanyak 676 kasus.

Lalu merangkak naik pada 31 Januari 2022 menjadi 2.775.

Kemudian, meningkat tajam pada 7 Februari sebanyak 7.190.

"Kalau dibandingkan Januari sudah lebih dari 1.000 persen atau 10 kali lipat lebih ketika dibandingkan Januari 2022, dari pekan kemarin 300 persen," kata Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Piprim Basarah Yanuarso dalam konferensi pers secara virtual, Rabu (9/2/2022).

Baca Juga: Luhut Ungkap 69 Persen Kasus Kematian Covid-19 varian Omicron Akibat Belum Divaksin

Oleh karena itu, IDAI mengimbau orang tua untuk tidak membawa anak-anaknya ke tempat ramai seperti mall, pusat perbelanjaan, dan bioskop selama lonjakan kasus Covid-19.

Piprim juga meminta agar orang tua tidak perlu panik saat anak terinfeksi Covid-19 dan memberikan obat Covid-19 tanpa konsultasi dengan dokter anak. 

IDAI menyarankan orang tua tetap memantau gejala yang diderita anak dan melakukan konsultasi dengan dokter melalui telemedicine. 

Piprim menekankan, obat Covid-19 hanya diberikan kepada pasien yang bergejala sedang hingga berat serta gejala ringan disertai adanya penyakit bawaan atau komorbid. 

Itu pun harus melalui resep yang diberikan dokter.

"Kepanikan itu menutup akal, jadi kita enggak bisa mikir apa-apa. Sebaiknya melakukan layanan telekonsultasi, pantauan tanda-tanda kegawatan, atau tanda bahaya yang bisa dialami anak," ujarnya.

Baca Juga: Kasus Covid-19 Meningkat, IDAI Imbau Orang Tua Tidak Bawa Anak Jalan-Jalan ke Mall dan Tempat Ramai

Gejala pada anak

Lebih lanjut Piprim menjelaskan batuk, pilek, dan nyeri tenggorokan menjadi gejala umum yang diderita pasien terinfeksi Covid-19 varian Omicron. 

Untuk itu, orang tua disarankan untuk waspada jika anak mengalami gejala batuk dan pilek, yang kemungkinan tertular varian Omicron.

"Sebagian besar dari saluran pernapasan, batuk pilek, nyeri tenggorokan. Sama kayak flu biasa. Kalau ketemu anak batuk pilek, anget, waspada tertular varian ini," ujar Piprim.

Piprim menambahkan, dari catatan IDAI sebagian besar anak yang terinfeksi Covid-19 disertai tanpa gejala. 

Untuk itu, peran dari vaksinasi Covid-19 untuk anak sangat penting agar mencegah penularan Covid-19 kepada anak, atau sebaliknya.

Anak yang terpapar Covid-19 tanpa gejala menularkan kepada orang tua atau keluarga. 

"Karena itu penting vaksin ke anak. Enggak ada gejala apa-apa nanti dia menularkan ke mana-mana," ujarnya.

Baca Juga: Pengamat Kesehatan IDAI : PTM Bukanlah Keputusan Yang Tepat - NGOPI




Sumber : Kompas.com


BERITA LAINNYA



Close Ads x