Kompas TV nasional kesehatan

Kasusnya Terus Melonjak, Ini Gejala Khas Covid-19 Varian Omicron yang Wajid Publik Cermati

Kompas.tv - 24 Januari 2022, 18:47 WIB
kasusnya-terus-melonjak-ini-gejala-khas-covid-19-varian-omicron-yang-wajid-publik-cermati
Kolase saluran pernapasan dan virus Corona. Salah satu hal penting saat ini yang perlu dicermati oleh publik adalah informasi terkait gejala khas infeksi virus Corona varian Omicron. (Sumber: Tribun Pontianak)
Penulis : Aryo Sumbogo | Editor : Edy A. Putra

JAKARTA, KOMPAS.TV - Semakin cepatnya laju penularan Covid-19 varian Omicron di Indonesia, sudah sepatutnya membuat masyarakat menjadi lebih waspada.

Per Senin (24/1/2022), Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melaporkan, ada 1.626 kasus Omicron yang berasal dari pelaku perjalanan dari luar negeri (PPLN) dan transmisi lokal.

Oleh sebab itu, salah satu hal penting saat ini yang perlu diketahui oleh publik adalah informasi terkait gejala khas ketika terinfeksi virus Corona varian Omicron.

Seperti halnya yang disampaikan oleh dokter spesialis paru konsultan dr. Erlina Burhan dalam sebuah diskusi daring bertajuk Super Immunity on Covid-19: What and How, Sabtu (22/1/2022) lalu.

Baca Juga: Update Terkini Omicron di Indonesia: Capai 1.626 Kasus, Mayoritas Pelaku Perjalanan Luar Negeri

Gejala Klinis Covid-19 varian Omicron

Menurut Erlina, gejala klinis yang khas dari seorang pasien Covid-19 varian Omicron itu hampir menyerupai sakit flu.

"Jadi, gejala klinis yang khas dari infeksi Omicron ini adalah hidung tersumbat atau rinore, batuk, nyeri tenggorok, terutama tenggorokan gatal," ungkap Erlina dikutip dari Kompas.com, Senin.

Di samping itu, pasien Covid-19 varian Omicron biasanya juga mengalami gejala ringan yang lain seperti mudah lelah, sakit kepala, dan nyeri otot.

Kendati gejala-gejala di atas sekilas sama dengan flu, Erlina menyarakan kepada petugas kesehatan supaya lebih memperhatikan lagi perbedaannya.

"Tolong dicermati ini, gejala yang khas (infeksi Omicron) memang sedikit mirip dengan flu. Tapi, flu itu jarang (menyebabkan) nyeri tenggorok dan tenggorokan gatal," terang Erlina.

Lebih lanjut, Erlina menambahkan, flu yang menyerang orang Indonesia itu biasanya berupa pilek disertai batuk.

Baca Juga: Kasus Omicron Meningkat, KPAI Minta Pemerintah Evaluasi Pelaksanaan PTM 100 Persen

Infeksi Omicron di bronkus

Erlina mengungkapkan, infeksi virus Corona varian Omicron juga dapat terjadi di bronkus dengan tingkat keparahan yang lebih tinggi daripada di paru-paru.

Hal tersebut terbukti lewat studi HKUMed Hong Kong, yang menghasilkan nilai TCID50 Omicron di kedua bagian dalam saluran pernapasan itu dan dibandingkan dengan varian-varian sebelumnya.

Adapun, TCID50 sendiri merupakan media tissue culture infectious dose yang menandakan titer atau banyaknya virus dalam sebuah jaringan.

Lantas, hasil studi tersebut menunjukkan, varian Omicron di bronkus memiliki laju infeksi dan replikasi 70 kali lebih tinggi, baik dari varian Delta maupun yang awal.

Namun, hal berbeda justru terjadi di paru-paru, yang mana ternyata laju infeksi dan replikasi varian Omicron 10 kali lebih rendah dari varian-varian pendahulunya.

"Jadi, (Omicron) lebih banyak bereplikasi dan berkembangbiaknya hingga menyebabkan peradangan di bronkus, dibandingkan varian Delta atau varian dari Wuhan," ujar Erlina.

Kondisi tersebut yang kemudian menjadi perhatian bersama, mengingat bronkus adalah percabangan batang tenggorokan dan berfungsi memastikan udara masuk dengan baik ke paru-paru.

"Inilah kenapa gejala-gejala dari infeksi Omicron itu banyaknya adalah yang berurusan dengan saluran napas," tandas Erlina.




Sumber : Kompas TV/Kompas.com


BERITA LAINNYA



Close Ads x