Kompas TV nasional peristiwa

Kasus Omicron Meningkat, KPAI Minta Pemerintah Evaluasi Pelaksanaan PTM 100 Persen

Kompas.tv - 24 Januari 2022, 16:10 WIB
kasus-omicron-meningkat-kpai-minta-pemerintah-evaluasi-pelaksanaan-ptm-100-persen
Komisioner KPAI Retno Listyarti (Sumber: Kompas TV)
Penulis : Nurul Fitriana | Editor : Edy A. Putra

JAKARTA, KOMPAS.TV — Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mendorong pemerintah mengevaluasi pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) 100 persen di tengah kenaikan kasus Covid-19 varian Omicron.

Menurut Komisioner KPAI Retno Listyarti, evaluasi diperlukan dengan mempertimbangkan keselamatan dan kesehatan anak-anak yang rentan terpapar Covid-19.

"Jika ingin menyelamatkan anak-anak kita dan melindungi maka (perlu) evaluasi tatap muka yang 100 persen, kembalilah ke 50 persen untuk sementara. Mungkin hanya sampai Maret," kata Retno dalam konferensi pers yang dipantau secara daring, Senin (24/1/2022).

Lebih lanjut, Retno menjelaskan evaluasi penting untuk dilakukan terlebih menurut data yang dihimpun KPAI bahwa tidak semua daerah siap melakukan PTM.

Berdasarkan pengawasan KPAI pada 2021 terhadap pelaksanaan PTM Terbatas (PTMT), dari 72 sekolah yang berada di 9 provinsi, hanya 15,28 persen yang mendapat kategori nilai sangat baik.

KPAI mencatat sekolah yang mendapat nilai baik sebanyak 44,44 persen, cukup 19,44 persen, lalu kurang 11,12 persen, serta 9,72 persen masuk dalam kategori kurang.

Tak hanya pengategorian, Retno juga menyebut bahwa pihaknya juga mengawasi bahwa ada pelanggaran protokol kesehatan (prokes) yang terjadi di sekolah.

Pelanggaran prokes tersebut antara lain terkait penggunaan masker yang tidak benar serta tidak ada jaga jarak di dalam kelas.

Baca Juga: Kasus Omicron Terus Bertambah, KPAI Minta Pemerintah Pertimbangkan Kelanjutan PTM 100 Persen

"Bahwa tidak ada jaga jarak, antara satu anak dan anak lain paling jauh hanya 50 centimeter, padahal meja kursi anak-anak itu posisinya sudah dimajukan mendekati papan tulis dan sudah mentok ke tembok belakang kelas, (dan) tetap tidak bisa jaga jarak 1 meter tidak terjadi," jelas Retno.



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x