Kompas TV nasional peristiwa

Kekuatan Militer Indonesia Urutan 15 Dunia, Intip Jajaran Alat Tempur Andalan: Jet Tempur dan Tank

Kompas.tv - Diperbarui 26 Januari 2022, 15:23 WIB
kekuatan-militer-indonesia-urutan-15-dunia-intip-jajaran-alat-tempur-andalan-jet-tempur-dan-tank
Ilustrasi salah satu alutsista milik Indonesia. Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal Dudung Abdurachman saat menjajal menerbangkan Helikopter Serbu AH-64E Apache.  (Sumber: ANTARA/HO-Dispenad)
Penulis : Isnaya Helmi

Helikopter serbu AH-64E Apache merupakan salah satu alutsista tercangih milik TNI AD.

Helikopter buatan Amerika Serikat ini memiliki tiga jenis senjata yakni, automatic gun canon 30 mm yang bisa menembus baja setebal 2 hingga 5 sentimeter, roket, dan rudal.

Helikopter Apache telah menggunakan teknologi Avionics yang termutakhir seperti radar Longbow dan MTADS.

Deretan helikopter Apache berada di Hanggar Skadron 11/Serbu, Pangkalan Udara Utama Ahmad Yani (Lanumad Yani), Penerbang TNI Angkatan Darat (Penerbad), Semarang, Jawa Tengah.

Baca Juga: Ukir Sejarah, Jenderal Dudung Jadi KSAD Pertama Terbangkan Helikopter Serbu Apache: Luar Biasa!

4. KRI I Gusti Ngurah Rai-332 

PT PAL Indonesia meluncurkan dua kapal perang yakni jenis Strategic Sealift Vessel (SSV) Davao Del Sur-602 ekspor kedua untuk Filipina dan kapal perang kelas fregate jenis Perusak Kawal Rudal (PKR) yang diberi nama KRI I Gusti Ngurah Rai-332 pesanan Kemhan RI, Kamis (29/9/2016). (Sumber: Kompas.com)

Dari TNI AL, ada KRI I Gusti Ngurah Rai-332, yakni kapal fregat yang memiliki kemampuan untuk pertahanan udara dari serangan pesawat tempur, peperangan di permukaan, dan serangan bawah laut. 

Selain itu, kapal fregat ini memiliki kemampuan peperangan elektronik melalui sistem electronic counter measure (ECM) dan electronic support measure (ESM) yang diintegrasi dalam combat management system (CMS).

Kapal buatan PT PAL dan Damen Schelde Naval Shipbuilding (DSNS) Belanda ini juga mampu membiaskan gelombang elektromagnet musuh. 

KRI I Gusti Ngurah Rai-332 memiliki panjang 105,11 meter, lebar 14,02 meter. Berbobot penuh 3.216 ton, kapal ini dilengkapi sonar 5,73 meter dan kecepatan maksimal 28 knot. 

5. Kapal Selam KRI Alugoro-405 

Presiden Joko Widodo (kiri) didampingi Menteri Pertahanan Prabowo Subianto meninjau Kapal Selam Alugoro-405 di PT PAL Indonesia (Persero) di Surabaya, Jawa Timur, Senin (27/1/2020). Keberhasilan pembangunan kapal selam KRI Alugoro-405 menjadikan Indonesia satu-satunya negara di kawasan Asia Tenggara yang mampu membangun kapal selam. (Sumber: Kompas.com)

Kapal selam KRI Alugoro-405 yang diresmikan Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto pada 17 Maret 2021 di Surabaya, Jawa Timur.

Kapal ini beroperasi di bawah naungan Komando Armada II (Koarmada II) TNI AL dan dibuat PT PAL Indonesia (Persero) yang bekerja sama dengan perusahaan Korea Selatan, Daweoo Shipbuilding and Marine Engineering (DSME). 

Baca Juga: TNI AL Evakuasi Benda Misterius Mirip Tank di Natuna

Alugoro-405 merupakan kapal selam jenis Diesel Electric U209/1400 Chang Bogo Class yang mempunyai panjang 61,3 meter dan mampu menampung 40 orang kru serta tim khusus TNI AL. 

Kemampuan jelajah Alugoro-405 sendiri dapat bertahan hingga 50 hari pada saat menjalani operasi dan dapat bertahan hingga 30 tahun ke depan.

Sementara kecepatan kapal selam ini maksimal sekitar 21 knot pada kondisi menyelam dan 12 knot ketika berada di permukaan.

6. Tank Leopard 

Tank Leopard akan dipamerkan pada Indo Defence Expo 2012 di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Senin (5/11/2012). Pameran pertahanan ini akan berlangsung pada 7 - 10 November 2012. (Sumber: Kompas.com)

Dari TNI AD, ada juga alutsista canggih, yakni tank Leopard. Leopard adalah tank tempur utama atau main battle tank (MBT) buatan Jerman yang memiliki berat 60 ton dengan panjang 9,9 meter serta lebarnya 3,75 meter. 

Tank Leopard berasal dari Jerman yang dikembangkan oleh Krauss-Maffei pada 1970-an yang awalnya digunakan dalam kedinasan tentara Jerman. Namun dalam perkembanganya, tank ini dikomersialkan dan dijual ke beberapa negara.

Indonesia menggunakan tank jenis ini pada 2011 yang menggunakan beberapa tipe. Salah satunya adalah mode Revolution.

Senjata utama dari tank ini adalah meriam Rheinmetall kaliber 120 mm L44 atau L55; berisi 42 peluru dan senjata pelengkapnya 2 x 7.62 mm MG3A1 berisi 4,750 peluru, atau FN MAG. 

Jika melintas di jalan raya, bobot Tank Leopard lebih ringan ketimbang truk tronton. Berdasarkan penelitian tim Institut Teknologi Bandung, yang dikutip Valian, berat Leopard di jalan raya berkisar 8.908,0 newton per meter persegi.6.

Baca Juga: Ini Riwayat Karier Brigjen TNI Widi Prasetijono, Danjen Kopassus yang Baru



Sumber : Kompas.com


BERITA LAINNYA



Close Ads x