Kompas TV nasional peristiwa

Kaleidoskop 2021: 6 Peristiwa di Indonesia yang Menyita Perhatian Publik Sepanjang Tahun Ini

Kompas.tv - 25 Desember 2021, 10:23 WIB
kaleidoskop-2021-6-peristiwa-di-indonesia-yang-menyita-perhatian-publik-sepanjang-tahun-ini
Gunung Semeru di Jawa Timur meletus dan mengeluarkan awan panas guguran (APG) pada Sabtu (16/12/2021) sore pukul 17.24 WIB. (Sumber: BNPB)
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana | Editor : Edy A. Putra

YOGYAKARTA, KOMPAS.TV – Sejumlah peristiwa besar telah terjadi di Indonesia sepanjang tahun 2021, mulai dari bencana alam hingga kecelakaan pesawat serta kapal selam.

Dirangkum dari pemberitaan Kompas TV, berikut 6 peristiwa yang menarik perhatian publik sepanjang tahun 2021.

1. Kecelakaan Pesawat Sriwijaya Air

Pesawat milik maskapai Sriwijaya Air dengan nomor penerbangan SJY182 dilaporkan hilang kontak pada Sabtu (09/01/2021) sore.

Menurut pantauan situs flightradar, pesawat itu hilang kontak pukul 07.40 UTC atau sekitar pukul 14.40 WIB saat mendapat ijin menanjak ke ketinggian 29.000 kaki.

Penerbangan pesawat terhenti sekitar 11 mil laut sebelah Barat Laut Bandara Soekarno Hatta, di atas Kepulauan Seribu antara Pulau Laki dan Pulau Lancang.

Menurut situs airfleet.com, PK-CLC adalah pesawat jenis Boeing 737-524 dengan nomor produksi (Manufacturers Serial Numbers) 27323.

Pesawat tersebut pertama kali beroperasi pada Mei 1994, dan digunakan pertama kali oleh Continental Airlines di Amerika Serikat.

Berikut adalah spesifikasi pesawat B737-240 PK-CLC Sriwijaya Air, yang dihimpun dari Airfleets, Sabtu (09/01/2021).

Registrasi: PK-CLC

Serial number: 27323

Tipe: Boeing 737-524

Mesin: 2 buah CFMI CFM56-3C1

Terbang perdana: 13/05/1994

Umur pesawat: 26,7 tahun

Konfigurasi: Kelas ekonomi 112 penumpang

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumardi memastikan, pesawat Sriwijaya Air yang hilang kontak membawa 62 penumpang beserta awak pesawat, dengan perincian 50 penumpang dan 12 kru kabin.

"Total penumpang 50 orang bersama 12 kru yang terdiri dari 43 dewasa 7 anak-anak dan 3 bayi," kata Budi, saat konferensi pers virtual, Sabtu (09/01/2021) malam.

2. Bom Bunuh Diri Gereja Katedral Makassar

Pada Minggu (28/3/2021), sebuah ledakan terjadi di Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan, yang diduga merupakan bom bunuh diri.

Setelah ledakan, ada kobaran api di Jalan Kartini, Kota Makassar. Akibat ledakan masih menyala di sekitar lokasi. Selain itu, tampak juga potongan manusia di sekitar lokasi kejadian.

Ketika terjadi ledakan, sejumlah umat gereja tengah melakukan ibadah di lokasi. Selain potongan tubuh manusia, ada sejumlah korban yang mengalami luka-luka.

Selain potongan tubuh manusia, terdapat material seperti pecahan pelat motor atau kendaraan dari lokasi ledakan sekitar 10 meter.

3. KRI Nanggala 402 Tenggelam

Kapal selam KRI Nanggala-402 dikabarkan hilang kontak sejak Rabu (22/4/2021). Panglima TNI waktu itu, Marsekal Hadi Cahyanto menyatakan, kapal selam KRI Nanggala-402 tenggelam di kedalaman sekitar 830 meter.

Hal ini berdasarkan temuan pengamatan dari semua tim pencari baik oleh tim TNI maupun oleh kapal pencari dari negara sahabat.

Panglima menambahkan, seluruh awak KRI Nanggala-402 yang berjumlah 53 orang gugur.

Sementara itu, Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana Yudo Margono menyatakan, KRI Nanggala-402 yang tenggelam di kedalaman 838 meter di perairan Bali terbelah menjadi tiga bagian.

KSAL menambahkan, penyebab keretakan pada KRI Nanggala-402 ialah tenggelamnya kapal itu hingga melebihi jangkauan kedalaman maksimal yakni melebihi 500 meter.

4. Kebakaran Lapas Tangerang

Kebakaran di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Tangerang terjadi pada Rabu (8/9/2021) dini hari.

Kronologi kebakaran di Ruang Tahanan Blok C Lapas Kelas I Tangerang di Jl. Veteran Kel. Sukasari Kec./Kota Tangerang, diceritakan oleh saksi kebakaran, pegawai Lapas Kelas I Tangerang, Iyan Sofyan.

Menurut keterangan saksi, kejadian bermula pukul 02.30 WIB, Rabu (8/9/2021) dini hari saat saksi mendengar teriakan kebakaran dari napi penghuni Blok C.

Petugas jaga kemudian berhasil mengevakuasi kurang lebih dua puluh orang. Namun, sebanyak 100 orang napi tidak berhasil dievakuasi karena api semakin membesar.

"Petugas jaga berhasil mengevakuasi kurang lebih 20 orang napi, namun, sebanyak 100 orang napi tidak berhasil dilakukan evakuasi karena api semakin membesar," tulis keterangan saksi yang diterima Kompas.TV, Rabu (8/9/2021).

5. Erupsi Gunung Semeru

Gunung Semeru mengalami erupsi dan mengeluarkan awan panas guguran pada Sabtu (4/12/2021) sore.

Akibat peristiwa itu puluhan orang meninggal dunia dan puluhan rumah mengalami kerusakan. Erupsi Gunung Semeru juga menyebabkan satu jembatan penghubung Kabupaten Lumajang dan Malang, putus.

Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang Wawan Hadi menuturkan, gunung setinggi 3.676 meter di atas permukaan laut (mdpl) itu mengeluarkan awan panas guguran (APG) hingga mencapai hingga 11 kilometer mengarah ke Curah Kobokan.

Hingga Senin (20/12/2021) gempa guguran masih terjadi di Gunung Semeru.

Laporan pengamatan PVMBG pada pukul 06.00-12.00 WIB, Senin (20/12/2021), menemukan bahwa telah terjadi gempa guguran sebanyak 5 kali dan gempa tektonik jauh sebanyak 3 kali.

"5 kali gempa Guguran dengan amplitudo 2-4 mm dan lama gempa 60-90 detik. 3 kali gempa Tektonik Jauh dengan amplitudo 7-22 mm, S-P 20-57 detik dan lama gempa 65-155 detik," tulis pihak PVMBG dikutip dalam laman resmi, Senin (20/12/2021).

6. Gempa Bumi M7,4 di Larantuka

Gempa bumi tektonik berkekuatan M7,4 mengguncang wilayah Laut Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT) pukul 10.20 WIB, Selasa (14/12/2021).

Pihak Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sempat menerbitkan peringatan dini tsunami akibat gempa bumi tersebut.

Peringatan dini tsunami tersebut kemudian dicabut dua jam setelah gempa bumi.

Hingga Kamis (16/12/2021), sudah terjadi gempa susulan sebanyak 505 kali. Hal ini disampaikan oleh Kepala Bidang Inforamasi Gempa bumi dan Peringatan Dini Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Daryono.

"Hanya ada gempa susulan (aftershock) sebanyak 505 hingga pukul 09.00 WIB tadi pagi (di gempa bumi Larantuka, NTT)," kata Daryono kepada Kompas.com, Kamis (16/12/2021).



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x