Kompas TV nasional wawancara

Wawancara Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf (Bag-1): Pemerintah Bisa Memanfaatkan Jaringan NU

Kompas.tv - 24 Desember 2021, 20:03 WIB
wawancara-ketua-umum-pbnu-yahya-cholil-staquf-bag-1-pemerintah-bisa-memanfaatkan-jaringan-nu
KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya terpilih sebagai ketua umum PBNU( (Sumber: Antara/wahyu putro A)
Penulis : Isnaya Helmi | Editor : Iman Firdaus

JAKARTA, KOMPAS.TV - Yahya Cholil Staquf atau biasa disapa Gus Yahya terpilih sebagai ketua umum PBNU, periode 2021-2026, mengungguli Said Aqil Siroj dalam muktamar NU ke 34 di Bandarlampung, Lampung, Jumat (24/12/2021). 

Gus Yahya menang dengan memperoleh 327 suara pada putaran pertama dan meraup 337 suara di putaran tahap kedua.

Kemenangan yang sudah diperkirakan banyak pihak, mengingat banyaknya dukungan kepada putera Kyai Cholil Bisri ini.   

Apalagi setelah terpilih, kakak dari Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas ini, ingin menghidupkan kembali pemikiran Abdurrahman Wahid alias Gus Dur. 

Mengingat, Gus Yahya menilai Gus Dur mampu membangun strategi NU sebagai organisasi. Terlebih, saat Gus Dur menjadi Presiden, Gus Yahya menjabati posisi sebagai juru bicara. 

Selain besar dalam tradisi pesantren, tercatat pernah menimba ilmu di pesantren Al Munawwir Krapyak, juga  pernah menempuh pendidikan Jurusan Sosiologi di Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Gadjah Mada. 

Baca Juga: Soal Ketua Umum PBNU yang Baru, KSP: Pemerintah Sangat Senang Gus Yahya Terpilih

Pada saat menjadi mahasiswa, ia juga aktif dalam Organisasi Ekstra Kampus sebagai Ketua Umum Komisariat Fisipol UGM Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Yogyakarta Periode 1986 - 1987. 

Lalu apa agenda yang akan dilaksanakan pria kelahiran Rembang, Jawa Tengah, 16 Februari 1966 ini dalam memimpin NU lima tahun ke depan? Berikut petikan wawancaranya kepada KOMPAS TV.   

Gus Yahya,  setelah terpilih apa yang akan Anda lakukan terhadap NU lima tahun ke depan?

Seperti yang sudah berulangkali saya sampaikan diberbagai kesempatan, saya ingin mengkonsoldasikan jaringan kepengurusan NU ini secara struktural dan hirarkis dari PBNU sampai ke cabang untuk bisa menjalankan agenda-agenda nasional. 

Terhubung satu sama lain, bergerak dalam irama yang lebih sinergis, menuju satu arah yang terarah dan lebih jelas kedepannya.

Kalau kita lihat 522 cabang yang berdiri di Indonesia ini melakukan satu eksekusi agenda nasional bersama-sama pasti dampaknya akan lebih terasa.

Baca Juga: Muhaimin: Semoga dengan Terpilihnya Kiai Miftah dan Gus Yahya akan Banyak Inovasi di PBNU

Gus, semua tahu bahwa Anda kakak dari Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas. Apa ini misi untuk lebih dekat lagi dengan pemerintah?

Banyak hal yang bisa dilakukan, misalnya NU bisa bekerjasama dengan pemerintah dalam membantu menjalankan sebagai agenda nasional, karena pemerintah bisa memanfaatkan jaringan kepengurusan NU, jaringan struktur NU yang meluas di seluruh Indonesia ini, sebagai saluran untuk men-delivery macam-macam agenda nasional.

Dengan pihak luar pemerintah?

Sama halnya dengan, nantinya Insya Allah, juga akan bekerjasama dengan pihak-pihak di luar pemerintah untuk melakukan hal yang sama.

Sehingga, hubungan kerja sama menjadi lebih jelas jadi betul-betul hubungan kerja terkait dengan agenda-agenda yang konkret.

Baca Juga: Erick Thohir: NU akan Sukses Berkat Pondasi Kiai Said dan Dilanjutkan Gus Yahya

 




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x