Kompas TV nasional sosok

Kang Said Aqil Siroj, Pengabdian Panjang Anak Kyai Kempek Penjaga Islam Wasathiyah

Kompas.tv - 24 Desember 2021, 13:10 WIB
kang-said-aqil-siroj-pengabdian-panjang-anak-kyai-kempek-penjaga-islam-wasathiyah
Said Aqil Siroj legawa melepas jabatan ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) kepada Yahya Cholil Staquf. (Sumber: Kompas TV)
Penulis : Iman Firdaus | Editor : Edy A. Putra

JAKARTA, KOMPAS.TV- Said Aqil Siroj legawa melepas jabatan ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) kepada Yahya Cholil Staquf. 

Gus Yahya, demikian sapaannya, memenangi 337 suara, sementara Said Aqil Siroj meraih 210 dalam Muktamar NU ke-34 yang digelar di Lampung, dan berakhir Jumat (24/12/2021).

Usai pemungutan suara, keduanya duduk bersama dan saling berpelukan. Gus Yahya memuji Kang Said, demikian sapaan Said Aqil Siroj, sebagai gurunya. 

"Guru yang menggembleng saya, membesarkan saya, Kyai Said Aqil Siroj. Apakah akan cukup umur saya untuk balas jasa-jasa beliau? Pujian ini milik beliau," kata Gus Yahya.

Tak berlebihan ucapan Gus Yahya yang ditujukan kepada pesaingnya itu. Sebab, pengabdian Said Aqil di NU memang bukan waktu sebentar.

Baca Juga: Sah Jadi Ketua Umum PBNU 2021-2026, Ini Profil Gus Yahya Cholil Staquf

Said Aqil terpilih sebagai ketua PBNU pada Muktamar ke-32 Makassar, Sulawesi Selatan dan Muktamar ke-33 Jombang, Jawa Timur. 

Namun, masa pengabdiannya sudah dirintis sejak masa kepemimpinan Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, yaitu 1994-1999.

Kala itu, Said Aqil baru pulang dari studi di Arab Saudi pada 1994. Gus Dur mengajaknya untuk duduk sebagai  wakil katib saat kursi katib aam diduduki KH Prof M Dawam Anwar dan rais aam dijabat KH A Ilyas Ruchiyat.

Ketika Kyai Sahal Mahfudh menjadi rais aam, Said Aqil jadi salah seorang rais syuriyah pada periode pertama kepemimpinan Kyai Hasyim Muzadi pada 1999-2004. 

Pada periode kedua kepengurusan Hasyim Muzadi, 2004-2009, Said bergeser dari Syuriyah menjadi salah seorang ketua Tanfidziyah, sebelum akhirnya menjadi Ketua Umum PBNU selama dua periode, dari 2009-2014 dan 2014 hingga Muktamar ke-34 pada 2021. 



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x