Kompas TV nasional sapa indonesia pagi

Peringatan BMKG Ada Tsunami 8 Meter di Cilegon, Walikota: 10 Hari ke Depan Simulasi Mitigasi Bencana

Kompas.tv - 4 Desember 2021, 11:18 WIB
peringatan-bmkg-ada-tsunami-8-meter-di-cilegon-walikota-10-hari-ke-depan-simulasi-mitigasi-bencana
Wali Kota Cilegon, Helldy Agustian, akan melakukan simulasi mitigasi bencana dalam 10 hari ke depan. (Sumber: Tangkapan layar Kompas TV)
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana | Editor : Gading Persada

JAKARTA, KOMPAS.TV – Wali Kota Cilegon Helldy Agustian, akan melakukan simulasi mitigasi bencana dalam 10 hari ke depan.

Hal itu dilakukan sebagai respons peringatan dini yang dikeluarkan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) terkait potensi tsunami setinggi 8 meter di wilayahnya.

Helldy mengaku cukup kaget saat menerima informasi mengenai potensi bencana tsunami di wilayahnya, dan telah melakukan apel siaga gabungan, dilanjutkan dengan simulasi mitigasi bencana.

“Kami dalam waktu 10 hari ini akan melakukan simulasi, salah satunya di Ciwandan, banyak industri-industri kimia dasar yang akan kami lakukan di sana,” jelasnya saat menjadi narasumber pada Sapa Indonesia Akhir Pekan Kompas TV, Sabtu (4/12/2021).

Helldy juga telah menandatangani dua surat sebagai respons. Surat pertama adalah instruksi walikota nomor 6 perihal mengenai imbauan pada mulai camat sampai level RT terhadap potensi tsunami ini.

Kedua, surat pada pimpinan perusahaan seluruh industri yang ada di Cilegon yang jumlahnya kurang lebih ada 216 industri.

Baca Juga: Inilah Titik Lokasi Evakuasi Apabila Terjadi Tsunami di Cilegon

“Kurang lebih dari luas Cilegon 175,5 kilometer persegi, 30 persen adalah industri, dan rata-rata di pinggir pantai,” tuturnya.

Dia juga menyampaikan rasa terima kasihnya pada BMKG yang telah menyampaikan potensi terjadinya tsunami tersebut.

Menurut Helldy, potensi bencana tersebut menjadikan persiapan untuk pemerintah setempat dalam menghadapi bahaya.

“Ini menjadi suatu persiapan bagi kami dan mengkroscek, apakah sirene masih menyala atau tidak, kemudian early warning systemnya masih menyala atau tidak, dsb,” tuturnya.

Dengan memeriksa kembali segala perlengkapan dan peralatan, pihaknya juga berkesempatan untuk mengoreksi jika terdapat kesalahan atau kekurangan.

Pihaknya juga banyak belajar dari bencana tsunami yang pernah terjadi di Pandeglang dan Lampung, yang menurutnya saat itu tidak ada pemberitahuan sebelumnya.

“Kita banyak belajar memang, itu karena tidak ada pemberitahuan. Tentunya kalau hal ini ada potensi dari BMKG, ini merupakan masukan bagi kami, selain memang suaca di Kota Cilegon ini sedang hujan.”

Helldy pun mengimbau pada warganya untuk mengantisipasi bencana tersebut dengan tidak mendekati area pantai saat menjelang Natal dan tahun baru.

“Intinya adalah imbauan antisipasi terhadap tsunami ini saja, seperti tidak mendekati pantai pada saat nataru.”

Baca Juga: Waspada! Bukan Cuma Gempa Bumi, Angin Kencang Juga Bisa Munculkan Tsunami

“Sambil kita persiapkan persiapan mitigasi, misalnya evakuasi di mana saja.” imbuhnya.

Dia menambahkan, jumlah warga yang tinggal di pinggir pantai tidak terlalu banyak, karena pantai di wilayah Cilegon sebagian besar merupakan lokasi industri secara keseluruhan.

“Kami dalam waktu 10 hari sudah membentuk satu tim, agar lebih jelas, lebih terkontrol, agar lebih jelas validasinya, termasuk early warning systemnya apakah sudah berjalan,” tegasnya.




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x