Kompas TV nasional update corona

Pakar UGM: Omicron Belum Terbukti Kuat Lebih Menular dibanding Delta

Kompas.tv - 30 November 2021, 13:38 WIB
pakar-ugm-omicron-belum-terbukti-kuat-lebih-menular-dibanding-delta
Ilustrasi Pakar di Universitas Gadjah Mada (UGM) menyatakan varian Omicron asal Afrikan Selatan belum terbukti menular dan berbahaya dari varian Delta. (Sumber: France24)
Penulis : Nurul Fitriana | Editor : Gading Persada

YOGYAKARTA, KOMPAS.TV - Pakar Genetika di Universitas Gadjah Mada (UGM) menyatakan varian Omicron asal Afrikan Selatan belum terbukti menular dan berbahaya dari varian Delta.

Menurut Ketua Pokja Genetik FKKMK UGM, dr. Gunadi,Sp.BA., Ph.D., karena varian tersebut masih dalam penelitian Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO.

“Belum ada bukti yang kuat. Yang ada buktinya adalah reinfeksi (infeksi ulang Covid-19), tapi itupun masih minimal buktinya,” kata Gunadi seperti dikutip dalam laman resmi UGM, Selasa (30/11/2021).

Meski masih minim penelitian tentang varian ini, Gunadi sepakat dengan rekomendasi dari WHO yang menyarankan agar varian baru ini patut diwaspadai.

“Tetap diminta waspada oleh WHO,” sambungnya.

Lebih lanjut, Gunadi mengingatkan kepada seluruh masyarakat untuk tidak khawatir berlebihan dan mendorong untuk terus waspada terhadap varian Omicron.

Baca Juga: Varian Omicron Merebak, Saham Produsen Vaksin Diburu Investor

Pasalnya, hingga kini varian Omicron belum terdeteksi di tanah Air dan segala antisipasi pencegahan telah dilakukan pemerintah.

Termasuk pembatasan warga negara asing (WNA) dari sejumlah negara di dunia.

“Masyarakat sebaiknya tetap waspada tapi tidak perlu khawatir berlebihan. Apalagi pemerintah sudah melakukan langkah-langkah preventif termasuk menutup bandara untuk WNA dari negara dimana varian omicron terdeteksi,” jelasnya.

Kendati demikian, pencegahan juga perlu dilakukan oleh masyarakat dengan cara disuntik vaksin Covid-19 dan menerapkan protokol kesehatan.

Terlebih, menurutnya, vaksin dan  penerapan protokol kesehatan ketat menjadi kunci dalam mencegah penularan tiap ada varian baru Covid-19.

Bahkan, Gunadi tetap yakin keduanya sebagai cara efektif untuk mencegah infeksi varian Omicron.

Apalagi belum terbukti bahwa Omicron kebal terhadap vaksin.

“Sampai sekarang belum ada bukti yang menyatakan bahwa vaksin tidak efektif untuk omicron. Perlu waktu utk membuktikannya,” pungkasnya.

Sebelumnya diketahui, Organisasi Kesehatan Dunia WHO pada Jumat (26/11/2021) di Jenewa menyatakan jenis virus Covid-19 B.1.1.529 yang baru ditemukan di Afrika Selatan, sebagai varian yang mengkhawatirkan atau variant of concern (VOC) dan menamakannya Omicron.

Baca Juga: Waspadai Omicron, Kemenhub Larang Perjalanan dari 11 Negara dan Waktu Karantina Bertambah

Varian ini pertama kali terdeteksi di Afrika bagian selatan.

Klasifikasi tersebut menempatkan Omicron ke dalam kategori varian Covid-19 yang paling meresahkan.

Hal ini menempatkan Omicron berada di posisi VOC yang sama dengan Delta yang dominan secara global, ditambah saingannya yang lebih lemah, Alpha, Beta, dan Gamma.

Hingga kini para peneliti di WHO masih terus melakukan penelitian.

WHO mengatakan, perlu beberapa minggu untuk menyelesaikan studi tentang Omicron untuk melihat apakah ada perubahan dalam tingkat penularan, tingkat keparahan atau implikasi terhadap vaksin, tes, dan perawatan Covid-19.



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x