Kompas TV nasional berita utama

Kubu Moeldoko: Rakyat Indonesia Dibohongi Gaya Politik AHY yang Pura-Pura Santun dan Merakyat

Kompas.tv - 25 November 2021, 07:47 WIB
kubu-moeldoko-rakyat-indonesia-dibohongi-gaya-politik-ahy-yang-pura-pura-santun-dan-merakyat
Kubu Moeldoko menggugat DPP Partai Demokrat pimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Yasonna Laoly ke PN Jakarta Pusat. (Sumber: Tribunnews)
Penulis : Ninuk Cucu Suwanti | Editor : Fadhilah

Sebab, putra dari Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tersebut justru bersikap tidak adil, bukan hanya kepada tokoh pendiri tetapi juga terhadap kader.

“Kepada senior-senior pendiri dan tokoh-tokoh utama awal Partai Demokrat berdiri, kepada kader-kader yang dipecat AHY dan yang diperlakukan AHY dengan tidak adil saat Pilkada,” beber Rahmad.

Atas hal tersebut, Rahmad pun menyarankan bahwa AHY untuk meminta maaf kepada sejumlah orang yang disakiti.

“Mulailah menyicil untuk minta maaf kepada Bapak Presiden Jokowi, kepada Presiden ke-5 RI Ibu Megawati Soekarnoputri, kepada Kepala Staf Presiden Bpk Jend. (Purn) Moeldoko, kepada Panglima TNI Bapak Jenderal Andika Perkasa,” ujarnya.

“Kepada senior-senior pendiri dan tokoh-tokoh utama awal Partai Demokrat berdiri, kepada kader kader yang dipecat AHY dan yang diperlakukan AHY dengan tidak adil saat Pilkada,” tambah Rahmad.

Kisruh Partai Demokrat

Adapun kisruh Partai Demokrat berawal saat munculnya Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat. Dari pernyataannya, AHY dan beberapa kader Partai Demokrat memang sempat mempertanyakan sikap pemerintah atas aksi Moeldoko.

Hal tersebut dikarenakan Moeldoko yang mengklaim sebagai Ketua PD, berada di barisan pemerintahan.

Baca Juga: Demokrat: SBY Dulu Tidak Koar-koar Punya Prestasi Ini Itu

Tetapi Menkumham Yasonna Laoly dan Menko Polhukam Mahfud MD dengan tegas menyampaikan pemerintah akan obyektif menyikapi persoalan Partai Demokrat.

Dalam sebuah kesempatan, Herzaky yang merupakan kader PD juga sempat menyebut Megawati melakukan kudeta terhadap Gusdur.

Kendati demikian, yang bersangkutan langsung meralat dan meminta maaf atas pernyataan kelirunya.

Sementara soal TNI, digambarkan oleh AHY seusai hasil pengadilan memutus gugatan yang dilayangkan kubu Moeldoko dan Jhonny Alen Marbun.

AHY mengaku mendapatkan informasi bahwa mantan Panglima TNI Jenderal Moeldoko akan menghalalkan segala cara untuk merebut kepemimpinan partai berlambang bintang mercy tersebut.

“Saya pribadi sempat diberi peringatan oleh senior-senior saya di TNI, KSP Moeldoko tidak akan berhenti sampai keinginannya tercapai,” ucap AHY. 

“KSP Moeldoko akan melakukan langkah apapun, bahkan menghalalkan segala cara. Termasuk upaya yang senior saya katakan, upaya membeli hukum,” tambah AHY.




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x