Kompas TV nasional peristiwa

Yenny Wahid Minta LADI Segera Bereskan Masalah Antidoping: Jangan Sampai Satu Bangsa yang Terhukum

Kompas.tv - 19 Oktober 2021, 12:21 WIB
yenny-wahid-minta-ladi-segera-bereskan-masalah-antidoping-jangan-sampai-satu-bangsa-yang-terhukum
Ketua Umum Federasi Panjat Tebing Indonesia, Yenny Wahid meminta LADI untuk segera membereskan masalah antidoping. (Sumber: KOMPAS.com/Deti Mega Purnamasari)
Penulis : Isnaya Helmi | Editor : Gading Persada

JAKARTA, KOMPAS.TV - Ketua Umum Federasi Panjat Tebing Indonesia, Yenny Wahid meminta Lembaga Anti-Doping Indonesia (LADI) segera bergerak cepat untuk menyelesaikan persoalan antidoping. 

Mengingat masalah lambatnya pengurusan anti doping ini tidak hanya berimbas ke Tim Bulu tangkis Indonesia di Piala Thomas Indonesia saja, namun seluruh cabang olahraga di Indonesia juga rerancam dari sanki yang diberikan Badan Anti-Doping Dunia (WADA). 

"Tanpa mengurangi rasa hormat terhadap pernyataan tersebut, yang lebih penting adalah kerja cepatnya untuk menyelesaikan. Jangan sampai gara-gara problem administrasi satu lembaga, satu bangsa yang terhukum,’’ kata Yenny dalam keterangan resminya yang diterima KOMPAS.TV, Selasa (19/10/201). 

Yenny juga menyebut jika masalah tersebut tidak segera diselesaikan, maka dikhawatirkan Indonesia akan gagal menjadi tuan rumah untuk kejuaraan dunia (World Cup) Panjang Tebing. 

"Dan sekarang kami ikut kuatir, karena tahun depan kami sudah terjadwal untuk menjadi tuan rumah penyelenggaraan World Cup Panjat Tebing," ujar putri almarhum Gus Dur tersebut. 

Dia mengungkapkan gelaran tersebut sudah sangat ditunggu-tunggu, mengingat ini pertama kalinya kejuaraan dunia panjat tebing akan dipertandingkan di Indonesia.

Bahkan untuk bisa menjadi tuan rumah, Yenny mengatakan, pihaknya harus melakukan bidding, dan mengalahkan beberapa negara yang juga berminat.

"Kami sekarang galau dan kuatir bahwa peluang ini akan tertutup karena LADI. Jika belum beres, maka kita gagal menjadi host. Sementara persiapan sudah matang,’’ ungka Yenny.

Baca Juga: Pimpinan Komisi X Minta Lembaga Anti Doping Indonesia Dievaluasi

Sebagai informasi, panjat tebing merupakan salah satu cabor unggulan dari Indonesia. Sejumlah rekor fantastik dicatatkan putra-putri terbaik Indonesia.

Mulai dari meraih 3 medali emas di Asian Games lalu, sampai  berhasil memecahkan rekor dunia dalam kejuaraan IFSC World Cup di South Lake City, Amerika Serikat.

Lebih lanjut Yenny mengaku kecewa dengan kinerja LADI terkait masalah antidoping tersebut.

Mengingat WADA sebenarnya sudah mengirimkan formal notice kepada Indonesia pada 15 September lalu dan memberikan kesempatan 21 hari untuk mengirimkan sampel doping seperti yang diminta. 

Namun, menurutnya, Indonesia terkesan tidak ada tindakan dan baru kebakaran jenggot setelah pada 7 Oktober, WADA mengirim pemberitahuan resmi jika Indonesia adalah negara non compliance soal doping.

Efeknya, bendera Indonesia dilarang dikibarkan di pentas internasional olahraga, dan tak bisa menjadi host event olahraga internasional.

"Kami sangat menyesalkan bahwa ada momen yang begitu kita nantikan, ternyata harus gagal karena persoalan kinerja sebuah lembaga. Dua puluh tahun kita menunggu piala Thomas kembali kepangkuan Ibu Pertiwi. Itu adalah momen yang bisa mengangkat rasa kebanggaan kita sebagai bangsa. Ternyata malah hilang karena kinerja yang buruk dari LADI,” ujarnya.

Yenny juga menganggap pergerakan Tim dari Kemenpora dengan melakukan koordinasi tanggal 8 Oktober dinilai sudah sangat terlambat. 

’’Saya berharap sekali bahwa ini adalah kejadian terakhir yang menimpa atlit dan bangsa kita,’’ tegas Yenny.

Baca Juga: Puan Minta Menpora Cepat Selesaikan Masalah dengan Badan Antidoping Dunia

Sementara itu, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali menuturkan telah membentuk tim khusus yakni Tim Akselerasi dan Investigasi untuk mempercepat pencabutan sanksi WADA terhadap LADI.

 Zainudin mengatakan pembentukan tim tersebut dimaksudkan untuk dua hal. 

"Pertama untuk segera menindaklanjuti atau mengakselerasi apa yang diminta dari WADA agar dapat mempercepat mencabut sanksi tersebut," kata Zainudin dalam program Sapa Indonesia Pagi, KOMPAS TV, Selasa. 

Kedua, yakni untuk menginvestigasi, dia menekankan harus ada orang yang bertanggung jawab terhadap apa yang menyebabkan Indonesia mendapatkan sanksi tersebut. 

Sebab itu, dia meminta semua pihak dapat memberikan waktu kepada tim yang kini tengah bertugas menangani masalah dengan pihak WADA tersebut. 

"Mohon waktunya, tim ini kini sedang bekerja, dan apapun rekomendasi tim ini, akan saya jalankan," ujarnya.

Baca Juga: Bendera Merah Putih Tak Berkibar, Pernyataan Menpora Zainudin Amali Terkait Sanksi Doping Disorot




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x