Kompas TV nasional peristiwa

Round-up Sorotan Berita: Pandora Papers Ungkap Skandal Pajak Pemimpin Dunia hingga PPKM Diperpanjang

Kompas.tv - 5 Oktober 2021, 06:20 WIB
round-up-sorotan-berita-pandora-papers-ungkap-skandal-pajak-pemimpin-dunia-hingga-ppkm-diperpanjang
Pandora Papers mengklaim sebagai investigasi terbesar dalam sejarah jurnalisme yang mengungkap sistem keuangan bayangan yang menguntungkan orang-orang paling kaya dan berkuasa di dunia. (Sumber: Kompas TV)
Penulis : Isnaya Helmi | Editor : Gading Persada

JAKARTA, KOMPAS.TV - Round-up sorotan berita sepanjang hari kemarin, Senin (4/10/2021) dapat disimak disini.

Mulai dari laporan Pandora Papers yang kembali membuat heboh dunia dengan mengungkap para pemimpin, konglomerat, hingga milyuner lain yang menggunakan surga pajak di perusahaan Offshore untuk membeli properti dan menyembunyikan aset mereka.

Kemudian keputusan pemerintah yang kembali memperpanjang Pemberlakuaan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 2-4 di seluruh wilayah Indonesia. 

Hingga Gubernur Gorontalo Rusli Habibie yang meminta maaf atas ucapannya setelah mengkritik  Menteri Sosial (Mensos) Risma Triharini yang memarahi salah satu warganya.

Berikut rangkuman berita yang menjadi sorotan Kompas TV, Selasa (5/10):

1. Pandora Pappers Ungkap Skandal Pajak Pemimpin Dunia, Termasuk Pejabat RI

Konsorsium Jurnalis Investigatif Internasional (ICIJ) merilis sebuah dokume 'Pandora Papers' yang berisi kekayaan rahasia para elit dunia, mulai dari pemimpin, politisi berpengaruh, miliarder, selebritas, tokoh agama, hingga gembong narkoba.

Diketahui, mereka menyembunyikan aset dalam bentuk properti, barang mewah seperti yacht, serta aset-aset lain.

Investigasi itu dilakukan dengan ICIJ dengan melibatkan lebih dari 600 jurnalis di 117 negara untuk menyelidiki hampir 12 juta dokumen dari 14 perusahaan di seluruh dunia. 

Dalam hasil investigasinya, dari kategori politisi, terdapat lebih dari 330 mantan politisi dan yang sekarang masih menjabat.

Termasuk Raja Yordania Abdullah II, mantan PM Inggris Tony Blair, Perdana Menteri Republik Ceko Andrej Babis, Presiden Kenya Uhuru Kenyatta, Presiden Ekuador Guillermo Lasso, serta orang-orang dekat Perdana Menteri Pakistan Imran Khan dan Presiden Rusia Vladimir Putin.

Sedangkan dari kategori miliarder, ada nama pengusaha konstruksi asal Turki Erman IIicak, dan mantan CEO produsen sepatu Reynolds & Reynolds, Robert T. Brockman.

ICIJ juga menyebut ada dua orang politisi asal Indonesia yang namanya masuk ke dalam 'Pandora Papers' namun tidak disebutkan jelas siapa nama dua orang politisi tersebut.

Baca berita selengkapnya di sini

Baca Juga: Pandora Papers Sorot Cara Milyuner Memelihara Ketimpangan Global dengan Perusahaan Cangkang

2. PPKM Diperpanjang 

Pemerintah kembali melanjutkan kebijakan PPKM untuk menekan laju penularan Covid-19 di Indonesia. 

Koordinator PPKM Level di Jawa-Bali Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan adapun PPKM masih berlaku hingga Senin (18/10) pekan depan.

Selama perpanjangan masa PPKM tersebut, pemerintah juga akan memberlakukan PPKM Level 1 atau new normal di Kabupaten Blitar, Jawa Timur namun dengan protokol kesehatan yang ketat. 

Luhut menyebut pihaknya telah menyiapkan tim pakar khusus yang akan ditempatkan di Blitar. Nantinya, tim tersebut akan melakukan monitoring terhadap penerapan new normal.

"Implementasi penerapan dilakukan karena telah memenuhi syarat indikator WHO dan target cakupan vaksinasi dosis 1 sebesar 70 persen dan dosis 1 lansia sebesar 60 persen," kata kata Luhut dalam konferensi pers daring, Senin (4/10) petang.

Baca berita selengkapnya di sini

Baca Juga: PPKM kembali Diperpanjang, Ini Poin Penyesuaian Aturan Terbaru 5-18 Oktober 2021

3. Gubernur Gorontalo Minta Maaf ke Mensos Risma

Gubernur Gorontalo Rusli Habibie akhirnya meminta maaf kepada Menteri Sosial (Mensos) Risma Triharini atas ucapannya yang mungkin menyinggung.

Rusli menyebut aksi Risma yang memarahi salah satu warganya yakni Fajar Sidik Napu, pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) itu lantaran adanya miskomunikasi. 

"Jadi, Pak Fajar, mungkin Ibu Menteri saat itu lagi capek jadi bisa kesal. Saya minta maafkan ibu menteri dan memaafkan saya juga, Ini hanya miskomunikasi antara kita," kata Rusli dalam pertemuan tersebut seperti dimuat dalam situs resmi Pemprov Gorontalo, Senin (4/10).

Selain itu, dia juga tidak ingin memperpanjang persoalan ini dan barharap permasalahan ini berakhir. Ia memastikan apa yang dilakukan adalah bentuk tanggung jawabnya sebagai gubernur sebagaimana Risma datang sebagai seorang menteri.

Pada kesempatan itu, dia Rusli mengatakan sudah menerima WhatsApp pribadi dari Mensos Risma. Pesan itu dikirim Risma ke istrinya, Idah Syahidah, yang juga sebagai anggota Komisi VIII DPR RI.

Setelah membaca pesan WA dari Risma, dia menyatakan juga meminta maaf kepada Risma jika ada kalimatnya yang menyinggung.

"Sebagai gubernur juga saya meminta maaf kepada Ibu Menteri jika ada kalimat, sikap saya yang menyinggung ibu menteri untuk mohon dimaafkan," pintanya.

Baca berita selengkapnya di sini

Baca Juga: Minta Maaf ke Mensos Risma, Gubernur Gorontalo: “Sudah Clean and Clear, Jangan Digiring ke Politik



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x