Kompas TV nasional politik

Bamsoet: Pendidikan Pancasila Harus Ada dari SD hingga Kuliah

Kompas.tv - 1 Oktober 2021, 13:55 WIB
bamsoet-pendidikan-pancasila-harus-ada-dari-sd-hingga-kuliah
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Sumber: Tangkapan layar YouTube TV Parlemen)
Penulis : Fadel Prayoga | Editor : Gading Persada

JAKARTA, KOMPAS TV - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo mengatakan, pendidikan Pancasila harus menjadi mata pelajaran wajib bagi seluruh lapisan peserta didik. Hal itu dimulai dari mereka yang duduk di bangku sekolah dasar (SD) hingga perguruan tinggi. 

"Terungkap bahwa 82,3 persen anak muda menilai perlunya pendidikan Pancasila masuk pelajaran sejak sekolah dasar. Keinginan ini harus direspons aktif oleh pemerintah, khususnya Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, dan Ristek," kata pria yang karib disapa Bamsoet itu seperti dikutip dari Antara, Jumat (1/10/2021). 

Persentase tersebut merupakan hasil Survei Indikator Indonesia yang dilakukan pada 4-10 Maret 2021 kepada 1.200 responden berusia 17-21 tahun. 

Baca Juga: Bamsoet: Amendemen UUD 1945 Butuh Dukungan dari Seluruh Partai Politik

Politikus Partai Golkar itu menilai bahwa memasukkan mata pelajaran Pancasila dalam pendidikan formal dapat memastikan ideologi bangsa akan tumbuh dalam diri peserta didik.

Ia menjelaskan, setiap negara selalu mempunyai sejarah konflik dalam dinamika kehidupan kebangsaannya, termasuk Indonesia.

Bangsa Indonesia harus mensyukuri memiliki Pancasila yang selalu berperan sebagai bagian penting dari resolusi konflik yang menyatukan seluruh elemen bangsa pada sebuah visi kebangsaan. Pancasila hadir sebagai dasar negara, falsafah, dan pandangan hidup bangsa.

"Pancasila menekankan bahwa keberagaman yang kita miliki adalah fitrah kebangsaan yang tidak dapat diingkari dan pungkiri," ujarnya. 

Ia menekankan ancaman terhadap nilai-nilai kebhinekaan itu nyata. Dalam perjalanan sebagai sebuah bangsa, sikap intoleransi terhadap keberagaman selalu mewarnai kehidupan kebangsaan.

Misalnya, kata dia, pada setiap penyelenggaraan kontestasi politik atau pemilu, di mana politik identitas kerap disalahgunakan sebagai alat perjuangan. 

Baca Juga: Bamsoet: Tak Beralasan Menuduh Rencana Amendemen UUD 1945 untuk Perpanjangan Jabatan Presiden

Fenomena tersebut menimbulkan polarisasi masyarakat, baik sebelum, selama, dan bahkan sesudah pemilu.

"Karenanya, kita perlu membekali generasi muda dengan semangat nilai Pancasila sejak mereka menempuh pendidikan di sekolah dasar. Sekolah menjadi institusi yang tidak hanya melahirkan anak bangsa yang memiliki kecerdasan intelektual saja, tetapi juga memiliki kecerdasan kebangsaan. Memiliki hati Indonesia, berjiwa Pancasila," kata Bamsoet.




Sumber : Kompas TV/Antara


BERITA LAINNYA



Close Ads x