Kompas TV nasional politik

Presiden Jokowi Tegur Mantunya Bobby Nasution, Ada Apa?

Kompas.tv - 17 September 2021, 04:50 WIB
presiden-jokowi-tegur-mantunya-bobby-nasution-ada-apa
Presiden Jokowi saat meresmikan dimulainya pembangunan pabrik baterai kendaraan listrik di Karawang, Jawa Barat, Rabu (15/9/2021) (Sumber: Antara)
Penulis : Tito Dirhantoro | Editor : Fadhilah

JAKARTA, KOMPAS.TV - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menegur semua kepala daerah yang berada di Sumatera Utara (Sumut).

Teguran disampaikan oleh bekas Wali Kota Solo itu karena serapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) di wilayah Sumut masih rendah.

Baca Juga: Komnas HAM: Presiden Jokowi Masih Punya Kewenangan Jika Ingin Selamatkan Pegawai KPK Korban TWK

Menurut Jokowi, banyak dana APBD daerah-daerah di Sumut yang justru malah lebih banyak mengendap di bank.

Teguran yang disampaikan Jokowi itu termasuk kepada menantunya, Bobby Nasution, yang kini menjabat sebagai Wali Kota Medan.

Bahkan, Presiden Jokowi secara spesifik menyebut serapan APBD Kota Medan justru yang paling besar.

Diketahui, saat ini dana APBD Kota Medan yang masih mengendap di bank nilainya mencapai Rp 1,8 triliun.

Baca Juga: Presiden Jokowi: Kita Harus Mulai Hidup Berdampingan dengan Covid-19

"Yang paling besar di Medan. Nanti dicek," kata Jokowi saat rapat bersama forum koordinasi pimpinan daerah (Forkopimda) se-Sumatera Utara di Aula Tengku Rizal Nurdin, Rumah Dinas Gubernur Sumut di Medan, Kamis (16/9/2021).

Menurut data yang dihimpun, pada 10 September 2021 realisasi APBD di wilayah Sumut baru sebesar 55,2 persen.

Sementara rata-rata APBD yang masih mengendap di bank justru sangat tinggi, yakni sampai Rp 1,3 triliun.

Baca Juga: Perjalanan 2 Tahun Gugatan Polusi Udara di Jakarta hingga Presiden Jokowi Divonis Bersalah

Karena sebab itulah, Jokowi kemudian mengingatkan bahwa serapan anggaran sangat berpengaruh pada perekonomian masyarakat.

Apalagi, saat ini terjadi penurunan daya beli masyarakat karena terimbas pandemi wabah Covid-19.

Jokowi menegaskan bahwa serapan anggaran perlu segera mungkin dipercepat, sehingga bisa mendongkrak laju ekonomi di daerah.

Baca Juga: Gibran Pilih Puji Anies Ketimbang Jokowi, PDIP: Tak Etis Banggakan Ayah Sendiri

Dengan serapan anggaran yang makin besar, kata Jokowi, maka peredaran uang di kabupaten dan kota juga semakin banyak.

Hal tersebut, tentunya akan berdampak positif bagi perekonomian nasional.

"Segera lakukan realisasi anggaran secepatnya, sehingga menggerakkan ekonomi di daerah. Sehingga jangan terlalu lama (APBD) di bank," kata Jokowi.

Baca Juga: Ucapkan Terima Kasih, Jokowi: Kalo Gak Ada Pak Suroto, Gak Ngerti Kita

 




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x