Kompas TV nasional viral

Jadi Trending Topic, Ketua KPI Beri Penjelasan soal Upin Ipin Propaganda Malaysia dan Saipul Jamil

Kompas.tv - 11 September 2021, 11:37 WIB
jadi-trending-topic-ketua-kpi-beri-penjelasan-soal-upin-ipin-propaganda-malaysia-dan-saipul-jamil
Ketua KPI Pusat Agung Suprio memberi penjelasan soal ucapanya terkait animasi Upin Ipin adalah propaganda Malaysia dan penayangan Saipul Jamil untuk kepentingan edukasi di televisi. (Sumber: kpi.go.id)
Penulis : Ahmad Zuhad | Editor : Gading Persada

JAKARTA, KOMPAS.TV - Ketua Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Agung Suprio menjadi pembicaraan warganet dan masuk trending topic akibat ucapan-ucapannya terkait tayangan animasi Upin Ipin dan kemunculan Saipul Jamil di televisi.

Hal pertama ketika Agung Suprio menilai, tayangan animasi Upin Ipin sebagai propaganda karena mempromosikan Malaysia. 

Hal ini ia simpulkan karena melihat pemerintah Malaysia ikut mendanai pembuatan animasi-animasi di sana, termasuk Upin Ipin.

“Pemerintah Malaysia ikut memberikan pendanaan terhadap proyek animasi ini,” ujar Agung pada Kompas TV, Jumat (11/9/2021) malam.

Baca Juga: Korban Pelecehan KPI Dipaksa Tandatangani Surat Damai

“Industri animasi itu berkembang pesat di Malaysia karena dorongan dari pemerintah Malaysia. Misalnya, di Malaysia itu ada kebijakan yang mewajibkan animasi lokal tayang di tv mereka,” imbuh Agung.

Menurut Agung, Upin Ipin berhasil memberi gambaran kehidupan di Malaysia, sehingga menarik bagi orang di luar negeri.

“Upin Ipin itu diekspor ke mancanegara, termasuk Indonesia supaya kemudian masyarakat di luar Malaysia lebih mengenal mereka sebagai negara multikultural, rukun, akur,” jelas Agung.

Ia pun membantah bahwa pemilihan kata propaganda salah karena beranggapan kata itu tidak berkonotasi buruk.

“Tidak ada yang salah, propaganda itu positif. Propaganda itu dalam konteks marketing dan humas dari pihak Malaysia,” kata Agung.

“Bukan propaganda dalam pengertian psywar atau apapun. Tetapi, dia menunjukkan bahwa ini adalah Malaysia. Anda bisa melihat Malaysia dari Upin dan Ipin,” lanjutnya.

Di satu sisi, ia mendorong penayangan animasi berkualitas karya anak bangsa di televisi lokal. 

Hal kedua saat masyarakat juga menyoroti kemunculan Saipul Jamil, mantan narapidana kejahatan seksual pada anak di televisi.

Masyarakat memprotes ucapan Agung Suprio yang menyebut Saipul Jamil boleh tampil di televisi untuk keperluan edukasi.

Baca Juga: Najwa Shihab Sebut Ketua KPI Agung Suprio Tolak Dialog dengan Pengacara Korban Pelecehan

“Saya bilang ini mispersepsi. Pada prinsipnya adalah pelarangan pada pelaku kejahatan seksual pada anak. Karena korban dari pelaku kejahatan seksual itu dapat mengalami trauma seumur hidup,” bantah Agung.

Lebih lanjut, ia menyebut Saipul Jamil tampil untuk kepentingan edukasi di televisi bukan sebagai duta atau penyuluh kejahatan seksual pada anak.

“Apakah dia (Saipul Jamil) bisa tampil? Dia bisa tampil dalam edukasi. Yang orang menyederhanakan dengan edukator atau duta,” tambahnya.

Ia membeberkan, stasiun televisi dapat memunculkan gambaran soal sosok Saipul Jamil sebagai contoh buruk pelaku kejahatan seksual.

“Stasiun televisi, misalnya menayangkan korban kejahatan seksual. Nah kita bisa ambil cuplikan dokumen video dari tahun sebelumnya di tayangan itu sebagai pelaku kejahatan seksual,” kata Agung

Tak cuma itu, ia ingin stasiun televisi juga mengaburkan wajah Saipul Jamil dalam tayangan edukasi itu.

Hal ini karena perlakuan pelaku kejahatan seksual mesti berbeda dari perlakuan pada pelanggar hukum lainnya.

“Korban itu kan penonton televisi. Dia bisa menjadi trauma bila melihat wajah dari pelaku. Maka, dalam menampilkan pelaku kejahatan seksual, televisi harus hati-hati,” urainya.

Baca Juga: Pelaku Pelecehan di KPI Tekan Korban, 5 Kasus Kekerasan Seksual oleh Pejabat Ini Juga Sulit Selesai



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x