Kompas TV nasional peristiwa

Ilmuwan Prediksi Pandemi di Indonesia Berakhir Setahun Lagi, Ada 3 Fase Penting

Kompas.tv - 2 September 2021, 23:39 WIB
ilmuwan-prediksi-pandemi-di-indonesia-berakhir-setahun-lagi-ada-3-fase-penting
Ilustrasi berhentinya pandemi Covid-19. (Sumber: Pixabay/Fernandozhiminaicela)
Penulis : Fadhilah | Editor : Hariyanto Kurniawan

JAKARTA, KOMPAS.TV - Setahun lebih pandemi Covid-19 melanda masyarakat dunia termasuk Indonesia. Bahkan krisis kesehatan ini masih belum diketahui pasti kapan akan berakhir.

Meski demikain, para ilmuwan memiliki pandangan sendiri dan menyebut bahwa Indonesia bisa segera keluar dari pandemi.

Hal tersebut diakui anggota Aliansi Ilmuwan Indonesia untuk Penyelesaian Pandemi Sulfikar Amir, PhD.

Dia mengatakan, dibutuhkan satu tahun bagi Indonesia untuk keluar dari masa pandemi virus corona ini.

Lebih lanjut, dia menyebut bahwa ada tiga fase dalam skenario pascapandemi.

"Dengan asumsi setiap fase membutuhkan tiga hingga empat bulan, maka dalam setahun Indonesia sudah relatif bebas dari pandemi," katanya dalam webinar dan diskusi publik bertajuk ‘Skenario Pasca Pandemi’, Rabu (1/9/2021).

Baca Juga: Kapan Indonesia Keluar dari Pandemi Covid-19, Ini Kata Para Ilmuwan

Skenario Pascapandemi

Sulfikar Amir menjelaskan, pihaknya mengusulkan skenario pascapandemi sebagai jalan keluar dari masa pandemi.

Menurutnya, skenario pascapandemi merupakan kerja kolektif skala nasional yang dilakukan secara bertahap dengan target dan indikator yang jelas, terukur, dan obyektif.

Ada tiga fase dalam skenario pascapandemi.

Pertama, fase supression dengan target utama menekan angka kasus dan kematian secara drastis dalam tiga hingga empat bulan.

"Fase ini menerapkan strategi pull and push yakni kombinasi pembatasan sosial dan pelacakan secara masif dan terpadu," ungkap ilmuwan dari Nanyang Technological University ini.

Fase kedua yakni fase stabilization dengan tujuan utama mengendalikan skala penularan pada tingkat tertentu dan mempersiapkan pembukaan aktivitas sosial ekonomi secara parsial, misalnya sekolah dan perkantoran.

"Di fase kedua ditekankan pengembangan teknik pengendalian risiko penularan virus corona khususnya terkait sirkulasi udara yang diterapkan di sektor-sektor berisiko tinggi, misal pabrik, restoran dan mal," kata Sulfikar.

Baca Juga: Kemenkes: Vaksinasi Covid-19 di Indonesia Tembus 100 Juta Dosis

Menurutnya, pelibatan komunitas sebagai ujung tombak pelacakan dan isolasi juga penting dilakukan di fase kedua ini.

Terakhir, fase ketiga yakni normalization. Fase ini secara keseluruhan pandemi dapat terkendali dan masyarakat sudah bisa hidup secara normal.

Indikator utama fase normalization adalah rerata tes positif di bawah satu persen dan jumlah kasus harian di bawah 1.000.

 




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x