Kompas TV nasional sosial

Menkes Budi Gunadi Beberkan Keunggulan Vaksin Johnson and Johnson yang Datang Bulan Depan

Kompas.tv - 25 Agustus 2021, 18:28 WIB
menkes-budi-gunadi-beberkan-keunggulan-vaksin-johnson-and-johnson-yang-datang-bulan-depan
Vaksin Covid-19 satu kali suntikan buatan Johnson and Johnson (Sumber: Antara)
Penulis : Johannes Mangihot | Editor : Vyara Lestari

JAKARTA, KOMPAS.TV – Pemerintah kembali mendapat pasokan vaksin dari luar negeri. Vaksin yang akan datang kali ini produksi perusahaan Johnson and Johnson dari Belanda.

Keistimewaan vaksin Johnson and Johnson ini, penerima vaksinasi hanya mendapat dosis satu kali.

Menkes Budi Gunadi Sadikin menjelaskan, vaksin Johnson and Johnson ini diperkirakan akan tiba di Tanah Air pada bulan September 2021.

Menurut Budi, keistimewaan dari vaksin ini akan berdampak pada strategi program vaksinasi di Tanah Air. Sebab, penerima hanya mendapat satu dosis vaksin.

Baca Juga: Abaikan Kasus Pembekuan Darah Langka, AS Lanjutkan Pakai Vaksin Johnson & Johnson

“Kita akan kedatangan (vaksin) Johnson and Johnson itu dari Belanda itu tergeser ke bulan depan. Itu kan vaksin yang hanya cukup vaksin disuntik satu kali," ujar Menkes Budi saat rapat kerja dengan Komisi IX DPR RI, Rabu (25/8/2021).

Budi menambahkan, datangnya vaksin Johnson and Johnson ini akan menambah pasokan dan ragam vaksin yang akan diberikan ke masyarakat.

Di bulan Agustus ini, vaksin yang didapat masyarakat sudah beragam, mulai dari Sinovac, Pfizer, Sinopharm, AstraZeneca hingga Moderna.

Dengan banyaknya pasokan dan ragam vaksin Covid-19, pemerintah akan mengatur program vaksinasi agar target kekebalan komunitas dapat cepat tercapai.

Baca Juga: Menkes: Vaksin Covid-19 Johnson and Johnson Tiba di Indonesia Bulan Depan

“Pfizer, Astrazeneca, Sinovac, ini akan datang bersamaan di bulan ini jadi kita harus menyuntikkan tiga jenis vaksin di bulan ini," ujarnya.

"Jenis vaksin yang datang itu cukup beragam sehingga nanti memang membutuhkan seni sendiri, bagaimana kita bisa mengatur vaksinasinya dengan benar," sambung Menkes Budi Gunadi.

Untuk diketahui, vaksin Johnson and Johnson ini bisa diberikan kepada mereka yang berusia di atas 18 tahun. 

Vaksin ini memiliki efektivitas yang cenderung lebih rendah dibanding vaksin Pfizer dan Moderna, yakni hanya 66 persen.

Baca Juga: RI Gandeng China Bangun Pabrik Vaksin Covid-19, Ekonom: Hemat Ongkos Logistik



Sumber : Kompas TV/Kompas.com


BERITA LAINNYA



Close Ads x