Kompas TV nasional politik

Komisi I DPR Dukung KSAD Jenderal Andika Perkasa Hapus Tes Keperawanan dalam Merekrut Prajurit

Kompas.tv - 12 Agustus 2021, 20:45 WIB
komisi-i-dpr-dukung-ksad-jenderal-andika-perkasa-hapus-tes-keperawanan-dalam-merekrut-prajurit
KSAD Jenderal Andika Perkasa memimpin upacara serah terima jabatan (Sertijab) TNI AD di Mabes TNI AD, Jakarta. (Sumber: Kompas.com)
Penulis : Johannes Mangihot | Editor : Hariyanto Kurniawan

JAKARTA, KOMPAS.TV - Komisi I DPR RI mengapresiasi keputusan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa yang menghilangkan tes keperawanan bagi perempuan dalam seleksi calon prajurit di jajaran TNI AD.

Ketua Komisi I DPR RI Meutya Hafid menilai keputusan KSAD Andika Perkasa patut mendapat dukungan. 

Keputusan tersebut juga membuktikan TNI AD aspiratif terhadap perspektif gender serta mendengarkan masukan dari masyarakat.

Baca Juga: Seleksi Kowad TNI AD Kini Tak Perlu Tes Keperawanan, KSAD Andika Perkasa: Tidak Ada Hubungannya

Menurut Meutya selama ini tes keperawanan di lingkungan TNI selalu menjadi polemik karena dinilai diskriminatif dan mengganggu ranah pribadi.

"Ini bukti bahwa TNI, khususnya Angkatan Darat aspiratif terhadap perspektif gender serta mendengarkan masukan dari masyarakat," ujar Meutya dalam keterangan tertulisnya, Kamis (12/8/2021).

Lebih lanjut, Meutya menilai tes keperawanan bukan menjadi faktor penentu jika seorang perempuan ingin menjadi prajurit TNI.

Menurutnya banyak aspek lain yang wajib dimiliki jika seorang ingin menjadi prajurit.

Baca Juga: Tes Keperawanan Dihapus Saat Masuk TNI, Pengamat Militer: Pemeriksaan Genital Tetap Perlu Dilakukan

Seperti kedisiplinan, kecerdasan, kecakapan, kepemimpinan, tanggung jawab, nasionalisme atau aspek-aspek lain yang berkaitan dengan bela negara.

Untuk itulah keputusan KSAD Andika Perkasa perlu diapresiasi, apalagi penghapusan tes keperawanan ini sesuai dengan seruan WHO pada November 2014.

Saat itu, sambung Meutya, WHO tidak ada tempat bagi tes keperawanan yang tidak memiliki validitas ilmiah yang cenderung merendahkan martabat perempuan sekaligus diskriminatif.

Baca Juga: TNI AD, AL, dan AU Hilangkan Tes Keperawanan dalam Seleksi Prajurit Wanita



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x