Kompas TV nasional kesehatan

Inilah Reaksi Tubuh yang Bisa Muncul Usai Disuntik Vaksin Covid-19 Buatan Moderna

Kompas.tv - 8 Agustus 2021, 20:06 WIB
inilah-reaksi-tubuh-yang-bisa-muncul-usai-disuntik-vaksin-covid-19-buatan-moderna
Petugas menyiapkan vaksin Moderna saat vaksinasi dosis ketiga di Kantor Dinas Kesehatan Kota Tangerang, Banten, Sabtu (7/8/2021). (Sumber: Antara/Fauzan)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Hariyanto Kurniawan

JAKARTA, KOMPAS.TV - Setiap vaksin akan memuculkan reaksi dari tubuh peserta vaksinasi, termasuk dari vaksin Covid-19 buatan Moderna.

Praktisi kesehatan sekaligus relawan Covid-19 dari Universitas Gadjah Mada, dr Muhamad Fajri Adda'i mengungkapkan reaksi yang bisa terjadi usai seseorang mendapatkan suntikan vaksin Covid-19 buatan Moderna dan ini diharapkan tak menimbulkan ketakutan berlebihan.

Vaksin Covid-19 buatan Moderna akan digunakan secara khusus sebagai booster suntikan bagi para tenaga kesehatan di Tanah Air dan vaksinasi ibu hamil.

"Ini bukan menakut-nakuti namun memberikan pemahaman yang baik terhadap reaksi vaksinasi. Setiap orang memiliki reaksi yang berbeda jadi tidak bisa disamaratakan," kata Fajri melalui pesan elektroniknya, dikutip Minggu, (08/08/2021) seperti dilansir Antara.

Reaksi yang dialami setiap orang usai vaksinasi bisa berbeda, tergantung persentase masing-masing gejala, antara lain demam, tidak enak badan, kelelahan, ruam dan nyeri.

Data penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal JAMA pada 5 April 2021 memperlihatkan pada sekitar 2 juta orang di Amerika Serikat yang disuntik Moderna, sekitar 70 persen dari yang menerima suntikan akan merasa nyeri, lalu 7,4 persen mengalami kemerahan, 13,6 persen mengalami bengkak di lokasi suntikan, dan gejala sistemik 51,7 persen.

Selain itu, ada juga 32,5 persen mengalami gejala kelelahan, 26,9 persen sakit kepala, 21,3 persen myalgia atau nyeri otot, panas dingin atau meriang 10,3 persen, demam 10 persen, sakit sendi 9,8 persen, mual 8,1 persen, muntah 0,8 persen, diare 5,4 persen dan nyeri perut 3,2 persen.

Dia mencontohkan, bila 1,2 juta orang tenaga kesehatan yang disuntik vaksin Moderna, maka akan ada 70 persen dari jumlah ini atau 840.000 orang yang akan mengeluhkan nyeri.

Sementara untuk gejala sistemik akan dialami sebanyak 620.000 orang, kelelahan 390.000 orang dan ruam pada 88.800 orang.

Baca Juga: Penting! Kemenkes Terbitkan Edaran Vaksinasi Covid-19 Ibu Hamil, Gunakan Vaksin Pfizer dan Moderna

Petugas kargo melakukan bongkar muat vaksin COVID-19 buatan Moderna dari pesawat di Terminal Cargo Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Minggu (11/7/2021). (Sumber: ANTARA/Fauzan)

Selain itu, menurut studi dalam jurnal JAMA Oncology, ada juga reaksi limfonodi yakni pembesaran pembuluh kelenjar getah bening, misalnya di ketiak pada laki-laki. Kasusnya sekitar 1-5 persen pada mereka yang disuntik vaksin Moderna dosis pertama.

"Vaksin ini jalan ditangkap di limfonodi, membentuk imunitas itu memang di limfonodi maka dia bengkak. Itulah mengapa Inggris sudah memberitahu (bengkak) bisa sampai 10 hari atau bahkan lebih. Tetapi ini jarang," kata Fajri.

Fajri sendiri sudah mendapatkan suntikan pertama vaksin ini pada Jumat (06/08/2021) lalu. Dia mengatakan, 12 jam pertama belum merasakan reaksi apapun.

Pada 14 jam usai divaksin, barulah muncul sumeng (meriang) dan panas dingin yang bisa ditahan.

Setelah 24 jam usai divaksin, kondisinya membaik tetapi dua jam kemudian mengalami panas dingin dan malaise atau lelah dan tidak enak badan.

"28 jam setelah divaksin tidak tahan, akhirnya minum obat, lumayan. Tangan nyeri-nyeri karena reaksi lokal inflamasi dikompres dingin lumayan," tutur dia.

"Sehingga menjadi penting untuk mengatur jadwal vaksinasi yang tepat agar tidak bersama-sama merasakan KIPI ini lalu mengganggu pelayanan (seperti yang pernah terjadi di Swedia dengan vaksin Pfizer)," sambung Fajri.

Baca Juga: Menkes: Saya Mohon Vaksin Moderna untuk Nakes, Mereka Tentara yang Bertempur Sehari-Hari

Perawat Patricia Cummings memberikan suntikan vaksin Covid-19 buatan Moderna kepada Wakil Presiden Terpilih AS Kamala Harris di United Medical Center di Washington DC, Selasa, 29 Desember 2020. (Sumber: Associated Press)

Tentang miokarditis usai divaksin

Beberapa waktu lalu, badan regulator obat-obatan Eropa menemukan kemungkinan hubungan peradangan jantung langka dari vaksin berbasis messenger RNA (mRNA), salah satunya Moderna.

Menanggapi temuan ini, menurut Fajri, kejadian miokarditis seperti ini sangat kecil yakni 26 : 1.000.000. Kasus yang tercatat pun terjadi 4 hari setelah divaksin sehingga sebaiknya hindari olahraga berat di minggu-minggu pertama usai divaksin.

Hal senada diungkapkan, dokter spesialis jantung dan pembuluh darah dari Perkumpulan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI), dr. Vito A. Damay Sp.JP(K)., M.Kes., FIHA., FICA, FAsCC.

Melalui keterangannya, Vito juga mengatakan, kemungkinan kejadian miokarditis sangat kecil dan kejadiannya sangat jarang usai seseorang mendapatkan vaksin Covid-19 yang berbasis mRNA.

Covid-19 sendiri menyebabkan miokarditis. Secara keseluruhan, orang yang mengalami Covid-19 punya risiko mengalami miokarditis sebesar 2,3 persen.

Sementara orang yang berisiko terkena miokarditis setelah disuntik vaksin Covid-19 berbasis mRNA hanya sekitar 0,000 sekian persen.

"Tenang saja, ini kecil sekali kemungkinannya, jarang. Karena itu tetaplah percaya diri vaksinasi ini manfaatnya jauh melebihi efek sampingnya," kata Vito.

Baca Juga: Badan Obat-obatan Eropa Rekomendasikan Vaksin Covid-19 Buatan Moderna untuk Anak Usia 12-17 Tahun

Tiga botol Vaksin COVID-19 Moderna difoto di pusat vaksinasi virus corona baru di Velodrom Berlin, Jerman. European Medicines Agency telah merekomendasikan untuk menyetujui vaksin Covid-19 Moderna untuk anak-anak berusia 12 hingga 17 tahun. (Sumber: AP Photo/Michael Sohn)

Tips redakan gejala dan usai divaksin

Untuk meredakan gejala seperti demam, Pihak Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) menyarankan Anda banyak minum dan tidak mengenakan pakaian terlalu tebal. Sementara untuk nyeri, Anda bisa melakukan kompres dingin atau menggerakkan lengan yang nyeri.

Bila nyeri tak tertahankan, Anda bisa meminum obat seperti Paracetamol. Tetapi bila masih bisa ditahan, sebaiknya Anda tahan karena obat-obatan antiinflamasi bisa mempengaruhi respons imun.

Menurut Fajri, sebagai salah satu vaksin Covid-19 terbaik dengan efikasi 94,1 persen, Moderna juga memicu respons tubuh yang cukup kuat sekaligus antibodi tertinggi dibanding vaksin lain.

Kemudian, bila ada kecurigaan sesak napas, dada berdebar-debar, nyeri dada sebaiknya konsultasikan ini pada dokter jantung agar Anda segera mendapatkan penanganan.

Selain itu, setelah divaksin lakukanlah pola hidup sehat, seperti istirahat cukup dan konsumsi makanan serta minuman yang bergizi seimbang, tidak begadang hingga beberapa minggu ke depan, tidak merokok, meminum minuman beralkohol.

Fajri mengingatkan, pembentukan imunitas optimal membutuhkan waktu hingga satu bulan usai vaksinasi dosis pertama Moderna, walau ini bervariasi masing-masing individu. Oleh karena itu, terapkanlah pola hidup sehat minimal selama itu baik pada dewasa muda maupun lansia.

 




Sumber : Antara


BERITA LAINNYA



Close Ads x