Kompas TV nasional hukum

Aktivis Bingung dengan Sikap KPK: Awalnya Mengapresiasi Aksi Laser, Sekarang Buat Laporan ke Polisi

Kompas.tv - 19 Juli 2021, 22:55 WIB
aktivis-bingung-dengan-sikap-kpk-awalnya-mengapresiasi-aksi-laser-sekarang-buat-laporan-ke-polisi
Gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Jalan Kuningan Persada, Setiabudi, Jakarta Selatan, ditembaki laser, Senin (28/6/2021) petang membentuk beberapa tulisan di antaranya Berani Jujur Pecat. (Sumber: Tribunnews.com/ Ilham Rian Pratama)
Penulis : Tito Dirhantoro | Editor : Hariyanto Kurniawan

Ali menjelaskan, pelaporan dilakukan karena lembaga antirasuah itu menilai ada potensi kesengajaan melakukan gangguan ketertiban dan kenyamanan.

Karena aksi yang dilakukan pihak eksternal tersebut, kata Ali, operasional perkantoran KPK sebagai objek vital nasional merasa terganggu.

Petugas keamanan KPK dan pengamanan objek vital dari Polres Jakarta Selatan yang berjaga pada saat itu, juga telah melarang dan mengingatkan kepada pihak-pihak eksternal tersebut.

Baca Juga: Bandingkan dengan Kasus Firli, MAKI Nilai Sanksi untuk 2 Penyidik KPK Sangat Tidak Adil

"Mengingat kegiatannya dilakukan di luar waktu yang ditentukan dan tidak ada izin dari aparat yang berwenang," ucap Ali.

"Namun pihak-pihak tersebut tetap melakukannya dengan berpindah-pindah lokasi."

Saat ini, Ali mengatakan, KPK telah menyerahkan sepenuhnya kasus tersebut kepada pihak Polres Jakarta Selatan untuk menindaklanjutinya.

"Kami berharap kepada semua pihak untuk senantiasa tertib dan menjaga kenyamanan lingkungan," ujarnya.

Sebelumnya diberitakan, Gedung Merah Putih (KPK) yang berada di Jalan Kuningan Persada, Setiabudi, Jakarta Selatan, ditembaki laser pada Senin (28/6/2021).

Baca Juga: KPK Sarankan Kemenkes Batalkan Program Vaksinasi Berbayar, Ini Alasannya

Tembakan laser berkelir merah dan hijau tersebut membentuk beberapa tulisan, antara lain "Berani Jujur Pecat!", "Mosi Tidak Percaya", hingga "Rakyat Sudah Mual".

Juru bicara #BersihkanIndonesia dari Greenpeace Indonesia, Asep Komaruddin, mengatakan tulisan-tulisan itu disuarakan untuk memperjuangkan keadilan bagi 51 pegawai KPK yang dinonaktifkan akibat tak lulus Tes Wawasan Kebangsaan (TWK).

"Sejumlah pesan terproyeksi di gedung KPK malam ini, menyampaikan pesan untuk menyelamatkan lembaga antikorupsi ini dari cengkeraman oligarki," kata Asep dikutip dari Tribunnews.com, Senin (28/6/2021).

Baca Juga: KPK Jawab Keberatan Pegawai, Ingatkan Kementerian dan Lembaga Delegasi Wewenang dari Presiden Jokowi



Sumber : Kompas TV/Tribunnews.com


BERITA LAINNYA



Close Ads x