Kompas TV nasional peristiwa

5 Peristiwa Penting pada 3 Juli: Berdirinya Taman Siswa sampai Pesawat Penumpang Iran Ditembak

Kompas.tv - 3 Juli 2021, 06:05 WIB
5-peristiwa-penting-pada-3-juli-berdirinya-taman-siswa-sampai-pesawat-penumpang-iran-ditembak
Ki Hajar Dewantara diabadikan 11 Maret 1959, sebulan sebelum meninggal. (Sumber: IST via Tribunnews.)
Penulis : Gading Persada | Editor : Hariyanto Kurniawan

SOLO, KOMPAS.TV- Sejarah mencatat begitu banyak peristiwa yang terjadi pada hari ketiga di bulan Juli. Pada tanggal 3 Juli, sejumlah peristiwa penting terjadi di berbagai belahan dunia, baik di Indonesia maupun di luar negeri.

Semua peristiwa-peristiwa tersebut harus diketahui lantaran sebagai pengingat kita terhadap adanya sejumlah peristiwa yang terjadi dahulu.

Berikut ini 5 peristiwa penting yang dirangkum Kompas TV dari berbagai sumber:

1. Institut Teknologi Bandung (ITB) Berdiri

Gedung Institut Teknologi Bandung. (Sumber: itb.ac.id)

Pada 3 Juli 1920 tercatat sebagai awal berdirinya ITB. Sejarah Pendidikan Tinggi Teknik di Indonesia berawal pada abad ke-20, ketika pemerintah kolonial Belanda mendirikan de Techniche Hoogeschool te Bandung (TH) pada 3 Juli 1920 di lahan seluas 30 hektar di Bandung.

Ketika pertama hadir, perguruan tinggi yang fokus di bidang teknik ini hanya memiliki satu fakultas, de Faculteit van Technische Wetenschap, serta satu jurusan, de afdeeling der Weg en Waterbouw.

Pendirian perguruan tinggi ini dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan tenaga teknik yang semakin terbatas pada masa kolonial Belanda akibat pecahnya Perang Dunia pertama.

Namun faktanya, ulang tahun ITB diperingati setiap 2 Maret, karena secara resmi, ITB diresmikan pada tahun 1959.

Baca Juga: Joko Anwar dari Lulusan Teknik Penerbangan ITB Hingga “Mendarat” di Perfilman

2. Berdirinya Tamah Siswa di Yogyakarta

Ki Hajar Dewantara saat berada di kediamannya. (Sumber: kompaspedia)

Tanggal 3 Juli 1922, sejarah mencatat juga dengan peristiwa ketika Ki Hadjar Dewantara mendirikan Taman Siswa di Yogyakarta yang menjadi lembaga pendidikan modern pertama di Indonesia. Namanya saat itu ialah National Onderwijs Institut Taman Siswa.

Taman Siswa mengusung prinsip Patrap Triloka yang hingga saat ini dipakai sebagai panduan di dunia pendidikan Tanah Air.

Patrap Triloka itu terdiri dari ing ngarsa sung tulada, ing madya mangun karsa, dan tut wuri handayani. Makna dari ketiganya ialah yang di depan memberi teladan, yang di tengah membangun inisiatif, dan dari belakang mendukung. Terima kasih, Ki Hadjar Dewantara!

Baca Juga: Mengenang Tokoh Hardiknas, Ki Hajar Dewantara

3. Kudeta Perdana usai Indonesia Merdeka

Sutan Sjahrir (Sumber: Institusi Wikipedia via Kompas.com)

Tanggal 3 Juli 1946 juga mencatat adanya peristiwa kudeta perdana usai Indonesia merdeka. Hal ini ditandai adanya usaha perebutan kekuasaan atau kudeta dilakukan pihak oposisi dalam hal ini kelompok Persatuan Perjuangan terhadap pemerintahan Kabinet Sjahrir II di Indonesia.

Pemicu peristiwa ini adalah ketidakpuasan pihak oposisi terhadap politik diplomasi yang dilakukan pemerintah Indonesia terhadap Belanda.

Kelompok ini menginginkan pengakuan kedaulatan penuh, sedangkan kabinet yang berkuasa hanya menuntut pengakuan kedaulatan atas Jawa dan Madura. Peristiwa itu lantas dikenang dengan nama Peristiwa 3 Juli 1946.

Baca Juga: Terancam Koalisi Oposisi Israel, Netanyahu Menegaskan Dirinya Korban Konspirasi

4. Ledakan Pesawat Ulang Alik Terbesar Sepanjang Sejarah

Ilustrasi. Kolase pesawat ulang alik meledak di udara (Sumber: space.com)

Pada 3 Juli 1969 telah terjadi peristiwa penting lainnya. Yakni saat pesawat ulang-alik milik Uni Soviet N-1 meledak saat diluncurkan ke luar angkasa.

Peristiwa itu menjadi ledakan pesawat ulang-alik terbesar sepanjang sejarah.

5. Kapal Perang Amerika Tembak Pesawat Komersil Iran

USS Vincennes. (Sumber: IST/kompas.com)

Pada tanggal 3 Juli pula namun di tahun 1988, Kapal Perang milik Amerika Serikat (AS) menembak jatuh pesawat milik Iran Air dengan nomor penerbangan IR655 saat pesawat komersial itu melintas di atas Teluk Persia.

Padahal, pesawat tersebut adalah pesawat penumpang yang sama sekali tak ada hubungannya dengan konflik bersenjata. Pihak AS mengaku telah salah mengidentifikasi pesawat tersebut sebagai pesawat tempur F-14 Tomcat. Akibat insiden itu, seluruh awak dan penumpang pesawat berjumlah 290 orang tewas.

Baca Juga: Tegang, Rusia Beri Tembakan Peringatan ke Kapal Perang Inggris di Laut Hitam




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x