Kompas TV nasional update corona

Antipasi Varian Baru Corona, Pemerintah Pantau Pergerakan Orang dari Perbatasan Kalimantan-Sumatera

Kompas.tv - 29 Mei 2021, 11:08 WIB
antipasi-varian-baru-corona-pemerintah-pantau-pergerakan-orang-dari-perbatasan-kalimantan-sumatera
Menko PMK Muhadjir Effendy (kanan) saat berdialog dengan tenaga kesehatan di RSUD Cilacap, Jumat (28/5/2021) (Sumber: Dok. Kemenko PMK)
Penulis : Gading Persada | Editor : Iman Firdaus

CILACAP, KOMPAS.TV- Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pembangungan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy menjelaskan bahwa saat ini pemerintah tengah berupaya mengantisipasi agar virus Covid-19 khususnya varian baru B.1617.2 tidak semakin meluas penyebarannya di Indonesia.

Menurutnya, varian ini lebih ganas dan memiliki laju penularan lebih cepat.

"Karena itu, sekarang setiap kali ada isu, ada kemungkinan potensi sumber penyebaran dari varian-varian baru harus langsung segera ditangani," ujar Menko PMK di sela kunjungannya di Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) Banyumas, Jawa Tengah, Jumat (28/5/2021).

Ia mengatakan, saat ini belum ada tanda-tanda penyebaran secara luas virus corona varian baru itu. Namun demikian, sumber-sumber penularan virus varian baru harus diwaspadai.

Baca Juga: Bersandar di Riau, Kapten Kapal Asal India Positif Varian Baru Covid-19 B.1.617

Saat ini, pemerintah memberi perhatian khusus pada pergerakan orang dari perbatasan Kalimantan dan khususnya dari Sumatera yang kemungkinan bisa menjadi pintu masuk varian virus corona baru.

"Karena dari Sumatera itu banyak sekali pekerja migran kita maupun sanak-saudaranya yang melakukan penyeberangan lewat jalur tidak resmi sehingga di luar pengendalian kita," ungkapnya.

Selain itu, pemerintah masih mewaspadai arus balik mudik lebaran, terutama dari Sumatera. Pergerakan bus setiap harinya, ungkap Menko PMK, hampir 500 bus, dan belum semuanya kembali ke Jawa.

"Kapolda Sumatera Selatan dan Lampung juga meminta untuk diperpanjang untuk melakukan pencegatan, pemeriksaan, dan penindakan mereka yang akan menyeberang kembali ke Jawa," tutur Menko PMK melalui keterangan tertulisnya.

Sebagaimana diketahui varian baru virus corona B.1617.2 ditemukan di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. Varian dari India itu pertama kali ditemukan dari anak buah kapal (ABK) asal Filipina yang berlabuh di pelabuhan di Cilacap.

Ditemukan ada 14 kasus mutasi setelah dilakukan screening terhadap ABK Filipina. Dari 14 kasus mutasi tersebut, sebanyak 33 tenaga kesehatan RSUD Cilacap ikut tertular saat menangani para ABK.

Baca Juga: Varian Baru Virus Corona Asal Inggris Masuk Kepulauan Riau, 2 Warga Tanjungpinang dan Batam Terinfek

Pada kesempatan itu, Menko PMK yang dampingi Bupati Cilacap Tatto Suwarto Pamuji berkunjung ke Ruang Rajawali, RSUD Cilacap, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah.

Kunjungannya itu dilakukan untuk meninjau penanganan terhadap para ABK Filipina yang terkena virus corona varian B.1617.2 dan menulari para nakes yang merawatnya.

"Berdasarkan penjelasan yang disampaikan pihak terkait kesimpulannya bisa dipastikan bahwa penanganannya sudah baik. Sehingga mudah-mudahan varian baru yang kemarin sempat mendarat di Cilacap ini bisa kita segera atasi," tambah Muhadjir usai meninjau penanganan kesehatan di RSUD Cilacap.

Dalam peninjauannya itu, Menko PMK menyempatkan berinteraksi dengan tenaga kesehatan dan ABK Filipina yang terjangkit virus corona B.1617.2 yang dilakukan melalui video conference.

Mantan Mendikbud itu menerangkan, seluruh pihak telah cepat tanggap dalam memeriksa keberadaan virus varian B.1617.2. Pihak Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) dan Satgas Covid-19 daerah telah memeriksa dengan baik setiap kapal yang masuk dan mengkarantina mereka yang terindikasi virus.

"Spesimen yang diperiksa tidak hanya dites PCR saja tapi sampai genome sequencing. Jadi bisa diketahui variannya. Kemudian dilakukan tracing besar-besaran pelacakan dan setelah itu diketahui kemudian kita adakan penindakan itu. Ada yang diobati ada yang diisolasi," ujar Muhadjir.

Baca Juga: 13 ABK Filipina Positif Covid-19 Varian Baru Asal India, Nakes RSUD Cilacap Ikut Tertular

Selain itu, dia juga memberikan dukungan moral kepada para tenaga kesehatan yang bertugas menangani para pasien virus corona varian B.1617.2 di RSUD Cilacap.

"Saya atas nama pemerintah pusat sekaligus menyampaikan salam dari Pak Presiden mengucapkan terima kasih kepada pemerintah Kabupaten Cilacap dan seluruh jajaran. Termasuk Dirut RS, kemudian aparat Kepolisian dan TNI dan KKP dan juga tenaga medis lain yang sudah dengan sigap sangat profesional meng-cover varian baru yang tanpa sengaja masuk ke cilacap ini. Mudah-mudahan semuanya bisa berjalan baik dan tidak terjadi penularan Covid-19 dari India," pungkasnya.




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x