Kompas TV nasional berita utama

Pemerintah Imbau Salat Idul Fitri Dilakukan di Ruang Terbuka Untuk Zona Kuning dan Hijau

Kompas.tv - 12 Mei 2021, 07:40 WIB
pemerintah-imbau-salat-idul-fitri-dilakukan-di-ruang-terbuka-untuk-zona-kuning-dan-hijau
Presiden Jokowi melaksanakan Salat Idul Adha di halaman Wisma Bayurini, Istana Bogor, Jumat (31/7/2020). (Sumber: Sekretariat Kepresidenan)
Penulis : Ninuk Cucu Suwanti | Editor : Iman Firdaus

JAKARTA, KOMPAS.TV- Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengimbau salat Idul Fitri berjemaah dilakukan di ruangan terbuka. Selain itu, salat Idulfitri berjemaah hanya boleh dilakukan pada wilayah RT yang memiliki zona kuning atau hijau.

“Jika melaksanakan salat berjemaah maka perlu menerapkan praktik kesehatan ketat, yaitu dihadiri tidak lebih dari 50% kapasitas tempat pelaksanaan salat,” ucap Wiku seusai Rapat Terbatas bersama Presiden Jokowi di Kompleks Istana Kepresidenan, Selasa (11/5/2021).

Baca Juga: Sikapi Perlawanan Calon Pemudik, Satgas: Kepolisian Harus Menjalankan Tugas Sesuai Kebijakan

“Menyediakan alat pengecek suhu bagi jemaah salat, tidak diikuti lansia, orang sakit atau baru sembuh, atau dari perjalanan. Memakai masker sepanjang rangkaian salat,” tambahnya.

Dalam pernyataannya, Wiku juga mengimbau khutbah dipersingkat maksimal 20 menit dengan menggunakan pembatas transparan yang menghalangi khotib dan Jemaah.

“Dan menghindari berjabat tangan dan bersentuhan fisik. Begitu pula yang harus diperhatikan setelah salat Ied dilaksanakan, yaitu hanya melakukan silaturahmi virtual dan tidak melakukan kegiatan open house atau halal bihalal di lingkungan kantor atau komunitas,” tegas Wiku.

Baca Juga: Perayaan Idul Fitri Masih Pandemi Covid-19, Ini Pedoman Agar Terhindar Virus Corona

Dalam harapan bisa menekan laju penyebaran Covid-19, Wiku ingin pemerintah daerah beserta masyarakat menjalankan pedoman ini dengan sebaik-baiknya.

“Mari tumbuhkan motivasi yang besar pada diri masing-masing untuk mengendalikan kegiatan termasuk melalui ibadah semaksimal mungkin untuk menekan penularan,” ujar Wiku.

Baca Juga: Wiku Adisasmito Sebut 324 Zona Oranye Covid-19 Didominasi Daerah Tujuan Pemudik

“InsyaAllah adalah kesungguhan kita menjalankan ini semua dapat membuahkan hasil untuk kondisi covid-19 yang semakin membaik di masa yang akan datang,” tambahnya.

Dalam perkembangan per tanggal 9 Mei 2002, Wiku mengungkapkan ada 12 kabupaten kota yang berada di zona merah dan 324 kabupaten kota di zona oranye.

Wiku menuturkan jumlah kabupaten kota di zona orannye didominasi oleh kabupaten kota yang berasal dari provinsi tujuan mudik.

Baca Juga: Stop Penularan Covid-19, Wiku Adisasmito: Jangan Melakukan Silaturahmi Fisik

“Seperti Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, dan Sumatera Barat,” ujarnya.

“Ini harus menjadi perhatian kita mengingat di provinsi-provinsi ini penularan lebih mungkin terjadi dengan cepat,” tambahnya,

Untuk itu, sambung Wiku, pemerintah daerah diharapkan segera menindaklanjuti himbauan ini dengan membentuk peraturan kepala daerah.

“Semoga dengan dilaksanakannya keputusan ini bersamaan dengan peniadaan mudik maka penularan akan semakin terkendali dan angka kasus covid-19 tidak kembali naik,” tutup Wiku.

Baca Juga: Presiden Joko Widodo Instruksikan TNI-Polri Tegas dan Konsisten Tegakkan Kebijakan Peniadaan Mudik


 



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x