Kompas TV nasional kriminal

BIN: Ada Motif Balas Dendam Dibalik Serangan Bom Bunuh diri di Makassar

Kompas.tv - 4 April 2021, 06:15 WIB
bin-ada-motif-balas-dendam-dibalik-serangan-bom-bunuh-diri-di-makassar
Foto diduga dua pelaku bom bunuh diri di depan Gereja Katedral Makassar. (Sumber: Instgram/@cetul.22)
Penulis : Johannes Mangihot

JAKARTA, KOMPAS.TV -  Badan Intelijen Negara menilai ada motif balas dendam dalam bom bunuh diri yang dilakukan pasangan L dan YSF.

Deputi VII Badan Intelijen Negara (BIN) Wawan Hari Purwanto menjelaskan motif balas dendam itu didasari tewasnya tersangka teroris Rizaldi.

Rizaldi tewas ditembak saat ingin ditangkap aparat di Villa Mutiara, Klaster Biru, Makassar pada Januari 2021 lalu.

Baca Juga: Pasca Bom Gereja Katedral Makassar, 32 Terduga Teroris Ditangkap

Menurut Wawan, Rizaldi merupakan mentor dari L dan YSF. Sebelum tewas tertembak, intelijen sudah mengetahui rencana teror yang akan dilakukan Rizaldi.

Namun setelah tewas tertembak, rencana teror yang sudah dibangun sejak Januari 2021 menjadi tertunda dan L dan YSF menjadi pihak yang melanjutkan rencana teror tersebut.

“Jadi penerus pengantin, dia ingin mewujudkan itu dan rencana serangan sejak Januari diwujudkan. Orang ini kan memang sedang dicari oleh aparat kemanan dan dia menyadari sedang dicari," ujar Wawan saat diskusi secara daring, Sabtu (3/4/2021).

Setelah aksi bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar, tim Densus 88 antiteror menyisir pihak-pihak yang terlibat.

Baca Juga: Membaca Karakter Penyerang Mabes Polri dan Bom Bunuh Diri Makassar Lewat Surat Wasiat

Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo menyatakan sudah lebih dari 30 orang terduga teroris ditangkap pasca-bom bunuh diri di Gereja Katedral, Makassar. 

Beberapa di antaranya masuk dalam jaringan kajian di Villa Mutiara Makassar. Seperti AS, SAS, ML, dan AA yang ditangkap pada Senin (29/3/2021). Kemudaian tiga terduga teroris berjenis kelamin perempuan dengan inisial MM, M, dan MAN.

Mereka memiliki peran masing-masing dan mengetahui aksi bom bunuh diri yang dilakukan L dan YSF.

Baca Juga: Kapolri Tawarkan Anak Kosmas, Sekuriti yang Adang Pelaku Bom Bunuh Diri Makassar jadi Polisi

Terduga teroris M merupakan kakak Ipar dari SAS. M mengetahui SAS ikut kajian di Villa Mutiara. Kajian yang sama yang diikuti oleh pelaku bom bunuh diri di gereja Katedral Makassar L dan YSF.

MM adalah pihak yang memberi motivator bagi L dan YSF untuk melakukan aksi bom bunuh diri. MM juga mengetahui rencana bom bunuh diri yang dilakukan oleh L dan YSF.

Sementara MAN adalah pihak yang terakhir melihat L sebelum berangkat menggunakan motor untuk melaksanakan aksi bom bunuh diri.

Sementara AS alias EKA alias AR ikut dalam perencanaan aksi bom bunuh diri, mengikuti kajian di Villa Mutiara, kemudian telah berbaiat di markas FPI.

Baca Juga: Polri: Terduga Teroris Jaringan Bom Bunuh Diri Makassar Berbaiat kepada JAD di Markas FPI

SAS juga pernah mengikuti baiat di markas FPI. SAS disebut merupakan orang yang tahu persis yang direncanakan oleh L dan YSF sebelum melakukan bom bunuh diri.

Selanjutnya, R alias ML ikut melakukan survei ke lokasi bom bunuh diri bersama L dan YSF. ML mengetahui titik lokasi aksi bunuh diri L dan YSF.

Selanjutnya yakni Andre alias AA yang sama juga mengikuti perihal perencanaan, mengikuti kajian dan juga mengikuti baiat kepada Abu Bakar Al Bhagdadi di Villa Mutiara.

Baca Juga: MUI: Bom Bunuh Diri Makassar dan Penyerangan Mabes Polri Hukumnya Haram dan Bukan Syahid

Seluruh tersangka teroris yang ditangkap tim Densus 88 antiteror ini merupakan bagian dari jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Makassar.

 



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x