Kompas TV nasional peristiwa

Ketua DPRD DKI Ngotot Tak Mau Jual Saham Bir Delta, Ini Saran untuk Anies Baswedan

Kompas.tv - 18 Maret 2021, 00:34 WIB
ketua-dprd-dki-ngotot-tak-mau-jual-saham-bir-delta-ini-saran-untuk-anies-baswedan
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bersama wakilnya, Achmad Riza Patria. (Sumber: Dokumentasi Pemprov DKI Jakarta)
Penulis : Fadhilah

JAKARTA, KOMPAS.TV - Rencana Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta untuk menjual saham di perusahaan bir PT Delta Djakarta berlum terlaksana.

Pasalnya, Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi menolak rencana penjualan tersebut.

Politikus PDI Perjuangan itu, kemudian menyarankan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan agar menggunakan hak diskresinya untuk menjual saham tersebut tanpa melibatkan DPRD.

Baca Juga: Soal Saham Bir DKI, Anies Diminta Tegas seperti Jokowi Cabut Investasi Miras

“Gubernur punya diskresi kok, di zaman pemerintahan sebelumnya juga ada yang begitu dengan diskresi dia sendiri. Silakan saja dilakukan, tapi saya nggak ikut-ikutan,” kata Prasetyo yang dikutip dari kanal YouTube Faizal Akbar Uncensored, Rabu (17/3/2021).

Prasetyo keukeuh tidak akan menjual saham di Delta, meski nantinya mayoritas fraksi di DPRD DKI Jakarta mendukung penjualan saham itu. “Saya kan bisa beda pendapat, silakan saja putuskan,” ujar Prasetyo.

Menurut dia, Anies sebetulnya dapat menyerahkan persoalan itu kepada pemerintah pusat. Sebab, saham sebesar 26,25 persen yang dimiliki DKI didapat secara cuma-cuma saat kepemimpinan Gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin pada 1970 silam.

Saat itu, pemerintah berupaya memiliki saham tersebut untuk mengontrol peredaran minuman beralkohol di masyarakat.

“Ada kejadian PT Bir Bintang, pada saat itu pemerintah tidak bisa masuk mendapatkan saham. Untuk apa? Untuk mengontrol sejauh mana bir bintang ini dipasarkan di masyarakat, itu harus dikontrol,” jelasnya.

“Lalu datanglah (dibentuk) itu PT Delta Djakarta di tahun 1970 dan diserahkan kepada Pak Ali Sadikin tanpa membeli saham. Permasalahannya adalah ini bukan punya pemda, tapi dari pemerintah Belanda diserahkan kepada pemerintah pusat lalu diserahkan ke pemerintah daerah,” sambung Prasetyo.

Baca Juga: Wagub Ahmad Riza Yakin Tidak Ada yang Dirugikan dari Penjualan Saham Pemprov di PT Delta Djakarta

Khawatir Ada Kerugian Negara

Selain itu, Prasetyo khawatir bila saham itu dijual, harganya tiba-tiba melonjak tinggi. Dari yang misalnya Rp 1 triliun, lalu ketika saham itu dijual naik menjadi Rp 4 triliun, sehingga berpotensi menimbulkan kerugian negara.

“Terus yang mau tanggung jawab saya? Saya harus masuk sel (penjara)? Pak silakan saja jual, saya nggak ikut-ikut nggak ada tanda tangan pulpen hijau dari saya ini. Kalau Gubernur mau jual silakan, cuma aturan harus dilewati,” ungkapnya.

Pada kesempatan itu, Prasetyo mengaku telah mendapatkan usulan dari Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan soal rencana penjualan saham Delta. Namun Prasetyo tidak menindaklanjuti usulan tersebut karena tidak disertai kajian mendalam.

“(Surat) belum saya jawab, karena apa? Tidak ada alasan yang masuk di akal. Sekali lagi saya bukan bela miras loh, tapi ini nggak rasional,” ujarnya.

“Misal harga (saham) Rp 1 triliun, saya setujui namun tiba-tiba di pasar Rp 4 triliun, kalau rugi sih nggak ada masalah pak, tapi kalau untung (naik harga sahamnya) itu ada kerugian negara,” imbuh Prasetyo.

Baca Juga: Anies Ditantang Lepas Saham Bir Miras PT Delta, Tiga Kali Kirim Surat Ditolak DPRD

Alasan Pemprov Ingin Jual Saham Bir

Sementara itu, Sekretaris Badan Pembina BUMD DKI Jakarta Riyadi mengatakan, ada tiga alasan Pemprov DKI Jakarta ingin menjual saham di PT Delta Djakarta.

Pertama secara regulasi sudah dituangkan rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) kepemimpinan Anies Baswedan.

Kedua, mengemban amanah pembukaan UUD 1945 alinea empat dimana salah satunya disebutkan bahwa negara berkewajiban melindungi seluruh bangsa. Salah satunya perlindungan kesehatan dengan membangun rumah sakit dan puskesmas untuk fasilitas warganya.

“Ketiga, kalau sekarang kita dapat Rp 1 triliun, kita bisa membangun 40 sekolah atau 10 rumah sakit. Itu juga kalau dibandingkan 10 tahun yang akan datang, nilainya bukan Rp 1 triliun lagi,” imbuhnya.

Seperti diketahui, Pemprov DKI Jakarta memiliki saham 26,25 persen di PT Delta Djakarta. Adapun Gubernur dan Wakil Gubernur Anies Baswedan-Sandiaga Uno saat kampanye pada 2017 lalu berjanji, akan melepas saham bir di PT Delta Djakarta.

Baca Juga: Realisasi Janji Anies untuk Jual Kepemilikan Saham Pemprov DKI di Perusahaan Miras




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x