Kompas TV nasional sapa indonesia

Sudah Masuk ke Indonesia, Lembaga Biomolekuler Sebut Varian Baru Corona B117 Lebih Cepat Menular

Kompas.tv - 3 Maret 2021, 23:31 WIB

KOMPAS.TV - Pemerintah mengonfirmasi, mutasi virus corona dari Inggris yang dinamakan B117 sudah masuk ke Indonesia. Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil melaporkan bahwa varian baru virus Corona dari Inggris, B117 ditemukan di Kabupaten Karawang.

Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono menegaskan, sudah  ada 2 kasus covid-19, dengan mutasi virus corona dengan tipe tersebut.

Menurutnya, hal ini sekaligus menjadi tantangan berat institusi kesehatan di Indonesia, terutama dalam mengembangkan riset dengan cepat.

Baca Juga: Kasus Mutasi Baru Covid-19 asal Inggris, IDI: Yang Ditakutkan Menjadi Lebih Mudah Menyebar

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menyatakan, Indonesia segera mengetatkan pintu masuk bagi orang dari luar negeri.

Selain itu, pemerintah juga segera melakukan penelusuran, terhadap orang-orang di Indonesia yang sempat berkontak dengan pasien covid-19 varian Inggris.

Ketua Tim Riset Vaksin Covid-19 Professor Kusnandi Rusmil menjelaskan bahwa mutasi virus adalah sesuatu yang wajar, dan akan terjadi dari waktu ke waktu.

Kusnandi Rusmil memastikan varian baru corona B117 ini memang lebih mudah menular.

Namun ia memastikan vaksinasi covid-19 bisa efektif menangkal varian baru virus corona B117.

Baca Juga: Tiga Mutasi Virus Corona yang Bikin Geger Dunia

Ketua Satgas Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia, Zubairi Djoerban menyatakan virus ini dapat bermutasi dan menyebar lebih cepat.

Vaksin yang digunakan di Indonesia diharapkan dapat menangkal virus corona varian B117.

Senada dengan Satgas IDI, Kepala Lembaga Biomolekuler Eijkman, Amin Soebandrio menyebutkan jika varian ini lebih cepat menular. 

Mutasi corona varian B117 teridentifiksi di Inggris pada November 2020.

Virus ini langsung menyebar ke sejumlah negara seperti Singapura, India, Malaysia hingga Korea Selatan.

Mutasi baru corona varian B117 disebutkan lebih menular, karena varian virus corona ini mengalami replikasi lebih cepat di dalam tenggorokan.



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA


Close Ads x