Kompas TV nasional update corona

Tak Bisa Ditoleransi, Satgas Covid-19 Minta Kepala Daerah Tekan Angka Kematian

Kompas.tv - 23 Februari 2021, 20:53 WIB
tak-bisa-ditoleransi-satgas-covid-19-minta-kepala-daerah-tekan-angka-kematian
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito (Sumber: Screen Capture Sekretariat Presiden)
Penulis : Danang Suryo

JAKARTA, KOMPAS.TV - Wiku Adisasmito, Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19, menegaskan para kepala daerah untuk menekan angka kematian di wilayah masing-masing secara maksimal.

Naiknya angka kematian akibat Covid-19, menurutnya sudah tidak bisa ditoleransi.

"Angka kematian harus betul-betul kita tekan dengan maksimal. Selalu saya sampaikan bahwa satu kematian saja terbilang nyawa. Kita tidak dapat menoleransi kenaikan kematian," jelasnya, seperti dikutip dari Kompas.comSelasa (23/02/2021), dalam konferensi pers melalui YouTube.

Baca Juga: Update Corona 23 Februari: 1.298.608 Positif, 1.104.990 Sembuh, 35.014 Meninggal Dunia

Wiku menjelaskan di tiap daerah, angka kematian pasien Covid-19 bervariasi. 

Sejak diberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKKM) angka kematian di Jakarta terus turun.

Angka kematian Jakarta sebelum PPKM diberlakukan mencapai 1,72 persen.

Baca Juga: Ada Potensi Besar Muncul Mutasi Baru Virus Corona di Indonesia, Ini Penyebabnya

Jumlah itu menurun per 19 Februari 2021 sebanyak 0,14 persen menjadi 1,58 persen.

Untuk Jawa Barat angka kematian terbilang fluktuatif. Ketika PPKM tahap kedua diberlakukan angka kematian sempat naik, tetapi turun kembali setelah PPKM mikro diterapkan.

Angka kematian di Bali meningkat tajam ketika PPKM tahap pertama dilakukan. Namun angka berhasil diturunkan selama PPKM tahap 2 dan 3.

Baca Juga: Novel Baswedan Jalani Vaksinasi, Ajak Dukung Program Pemerintah Tangani Covid-19

"Provinsi lainnya seperti Banten, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Tengah, dan Jawa Timur menunjukkan peningkatan persen kematian. Bahkan DIY menunjukkan kenaikan sebesar 0,22 persen dibandingkan dengan sebelumnya PPKM berlangsung," ujarnya.

Dia meminta pemerintah daerah hingga RT dan RW di wilayah Jawa dan Bali saling menolong untuk menekan angka kematian akibat Covid-19.

Baca Juga: Studi Terbaru: Risiko Penularan Covid-19 Lebih Rendah Pada Pengguna Kacamata

Salah satu caranya dengan membantu Puskesmas dalam melakukan deteksi dini di tingkat RT dan RW.

Perangkat desa setempat dapat membantu memberikan rujukan ke rumah sakit jika menemukan individu yang bergejala.

Tidak lupa Wiku mengingatkan kembali agar masyarakat untuk tak lelah melaksanakan 3M.

"Memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak. Karena saat ini hanya protokol pencegahan yang paling efektif untuk dijalankan," pungkasnya.

Baca Juga: Pakar Kimia Farmasi: Sangat Berbahaya Jika Penerima Vaksin Covid-19 Abai Jalankan 3M




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x