Kompas TV nasional peristiwa

Terbongkar Pusat Latihan Teroris Jamaah Islamiyah di Jateng, 95 Pemuda Berbakat Dilatih Merakit Bom

Kompas.tv - 27 Desember 2020, 16:17 WIB
terbongkar-pusat-latihan-teroris-jamaah-islamiyah-di-jateng-95-pemuda-berbakat-dilatih-merakit-bom
Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Argo Yuwono (tengah) di Gedung Bareskrim, Jakarta Selatan, Rabu (15/7/2020). (Sumber: Dok. Divisi Humas Polri)
Penulis : Tito Dirhantoro

JAKARTA, KOMPAS TV - Tim Densus 88 Anti Teror Polri membongkar pusat latihan jaringan teroris Jamaah Islamiyah (JI) di sejumlah lokasi di Jawa Tengah. Salah satunya di Desa Gintungan, Bandungan, Semarang.

Berdasarkan informasi yang diperoleh Polri, anggota Jamaah Islamiyah menyewa sebuah villa dua lantai untuk menggelar pelatihan militer.

Lokasi sekitar villa yang disewa mereka tampak asri dengan pohon cemara di sekitar area. Selain itu, kawasan tersebut cukup sepi dari hiruk pikuk warga.

Baca Juga: Densus 88 Tangkap Terduga Teroris di Mojokerto, Dia Pengusaha Biro Haji dan Umrah

“Lokasi ini menjadi tempat pelatihan para generasi muda Jamaah Islamiyah," kata Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Argo Yuwono melalui keterangan resminya pada Minggu (27/12/2020).

Selain tempat pelatihan, bangunan tersebut diduga digunakan sebagai tempat istirahat bagi para anggota Jamaah Islamiyah.

Argo mengatakan, di rumah itulah para anggota muda Jamaah Islamiyah dilatih bela diri, persenjataan menggunakan pedang atau samurai, simulasi penyerangan pasukan VVIP, hingga perakitan bom.

Pusat latihan tersebut, kata Argo, memang sudah disiapkan beberapa pelatih untuk membentuk para anggotanya agar terampil dalam segala hal.

Baca Juga: Upik Lawanga, Teroris Jamaah Islamiyah Berjuluk Profesor

Argo mengungkapkan, salah satu pelatih jaringan teroris tersebut bernama Joko Priyono alias Karso. Karso ditunjuk sebagai pelatih oleh Amir atau Pimpinan Jamaah Islamiyah Para Wijayanto.

Adapun Karso sendiri sudah ditangkap Densus 88 pada 2019. Statusnya kini merupakan narapidana dengan masa hukuman lebih dari 3 tahun penjara.

Lebih lanjut, Argo menambahkan, para kader Jamaah Islamiyah yang direkrut secara profesional untuk dilatih militer umumnya merupakan santri anak-anak muda cerdas dari beberapa pondok pesantren.

Baca Juga: Polisi Pindahkan 23 Teroris Jamaah Islamiyah dari Lampung ke Jakarta, Salah Satunya Pelaku Bom Bali

Adapun target jaringan tersebut yaitu mendapatkan anak cerdas dengan ranking 1 sampai 10 di pondok pesantrennya. Mereka nantinya dibentuk untuk dijadikan pemimpin masa depan Jamaah Islamiyah.

“Tiap angkatan 10-15 orang dari Pulau Jawa dan dari luar Pulau Jawa. Total 95 orang yang sudah dilatih dan terlatih," ujar Argo.

Dari pelatihan tersebut, para lulusannya yang merupakan generasi muda ini akan disebut sebagai pasukan khusus. Mereka pun juga memiliki seragam khusus.

Argo mengatakan, sampai saat ini, total sudah ada 7 angkatan sebanyak 96 anggota muda yang dilatih di sejumlah sasana yang tersebar di beberapa wilayah di Jawa Tengah.

Baca Juga: Penampakan Bunker Pembuatan Bom Berdaya Ledak Tinggi di Rumah Teroris Upik Lawanga

“Setelah pelatihan di sini, generasi muda ini selanjutnya dikirim ke Suriah untuk mendalami pelatihan militer dan perakitan senjata api serta bom," ucap Argo.

"Mereka mempersiapkan generasi muda ini dengan tujuan untuk menjadi pemimpin masa depan jaringan ini (JI)."

Selama proses perekrutan dan pelatihan tersebut, sudah banyak anggota Jamaah Islamiyah yang dikirim ke Suriah sejak 2013-2018 dengan dana yang sudah disiapkan oleh jaringan tersebut.

Baca Juga: Pengakuan Zulkarnaen soal Pembentukan Tim Khusus Teroris Jemaah Islamiyah

 




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x