Kompas TV nasional peristiwa

Imbas Pandemi Covid-19, Pengangguran di Indonesia Naik Jadi 9,77 Juta Orang

Kompas.tv - 5 November 2020, 17:01 WIB
imbas-pandemi-covid-19-pengangguran-di-indonesia-naik-jadi-9-77-juta-orang
Kepala BPS, Suhariyanto (Sumber: Dok. BPS)
Penulis : Tito Dirhantoro

JAKARTA, KOMPAS TV - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah pengangguran di Indonesia meningkat jadi 9,77 juta orang hingga Agustus 2020.

Dengan jumlah pengangguran sebesar itu, maka ada kenaikan sebanyak 2,67 juta orang dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Kepala BPS Suhariyanto mengungkapkan peningkatan jumlah pengangguran paling banyak terjadi di perkotaan dibandingkan pedesaan.

Baca Juga: Karena Virus Corona, BPS Perpanjang Waktu Sensus Penduduk Online Hingga 29 Mei 2020

"Tingkat pengangguran naik menjadi 9,77 juta orang. Paling besar terjadi di perkotaan," kata Suhariyanto dalam konferensi persnya secara virtual di Jakarta pada Kamis (5/11/2020).

Dengan demikian, dapat diartikan bahwa dampak Covid-19 lebih terasa di kota ketimbang di desa.

Menurut dia, meningkatnya jumlah pengangguran di Indonesia tidak lain disebabkan karena pandemi wabah virus corona atau Covid-19.

Jika dirinci, jumlah pengangguran karena Covid-19 sebanyak 2,56 juta orang, bukan angkatan kerja 0,76 juta orang.

Baca Juga: BPS: Jumlah Penumpang Penerbangan Masih Turun

Selanjutnya, tidak bekerja karena Covid-19 sebanyak 1,77 juta orang, dan bekerja dengan pengurangan jam kerja karena pandemi sebanyak 24,03 juta orang.

Secara keseluruhan, jumlah penduduk usia kerja yang terdampak pandemi Covid-19 pada Agustus 2020 berjumlah 29,12 juta orang.

Lebih lanjut, Suhariyanto mengatakan, pada Agustus 2020 tingkat pengangguran terbuka (TPT) melonjak menjadi 7,07 persen. Angka tersebut naik dari posisi periode yang sama 2019 yang sebesar 5,23 persen.

"Tingkat pengangguran terbuka sebesar 8,98 persen dan desa 4,71 persen," ucap Suhariyanto.

Baca Juga: Survei BPS: 17 Persen Masyarakat Merasa Tak Akan Terpapar Corona

Suhariyanto mengungkapkan TPT tertinggi berada di wilayah DKI Jakarta, yakni 10,95 persen. Sementara, terendah berada di Sulawesi Barat yakni 3,32 persen.

Selain itu, Suhariyanto menambahkan sedangkan untuk jumlah angkatan kerja naik 2,36 juta orang menjadi 138,22 juta orang.

Angka tersebut jauh lebih besar ketimbang jumlah orang bekerja, yang pada periode Agustus 2020, turun sebesar 0,31 juta orang menjadi 128,45 juta orang.

Adapun rinciannya, orang yang bekerja penuh turun 9,46 juta orang menjadi 82,02 juta orang.

Baca Juga: Sah! BPS Pastikan Indonesia Resesi

Lalu, pekerja paruh waktu naik 4,32 juta orang menjadi 33,34 juta orang, dan setengah menganggur naik 4,83 juta orang menjadi 13,09 juta orang.

Sementara itu, untuk jumlah bukan angkatan kerja naik 0,42 juta orang menjadi 65,75 juta orang.

Secara total, jumlah penduduk usia kerja naik 2,78 juta orang menjadi 203,97 juta orang.

"Untuk pekerja formal turun 4,59 persen dan pekerja informal naik. Peningkatan terbanyak berstatus pekerja keluarga atau tidak dibayar," kata Suhariyanto.

Baca Juga: Detik - Detik Pria Pengangguran Curi Bor Warga Terekam CCTV



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x