Kompas TV nasional peristiwa

DPR: Polisi Jangan Tangguhkan Penahanan Anggota Rombongan Moge Pengeroyok Intel TNI!

Kompas.tv - 1 November 2020, 16:54 WIB
dpr-polisi-jangan-tangguhkan-penahanan-anggota-rombongan-moge-pengeroyok-intel-tni
Viral video pengeroyokan anggota rombongan Harley-Davidson terhadap anggota TNI di Bukittinggi. (Sumber: Istimewa)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Anggota DPR dari Daerah Pemilihan (Dapil) Sumatera Barat Andre Rosiade meminta Polda Sumatera Barat terus melanjutkan penanganan kasus pengeroyokan anggota rombongan moge Harley-Davidson terhadap intel TNI.

"Kami sebagai anggota DPR RI Dapil Sumatera Barat menyayangkan hal itu terjadi. Untuk itu kita mendorong kepada Kapolda Sumatera Barat dan ke Kapolres Bukittinggi untuk melakukan penegakan hukum," kata Andre dalam pernyataan visualnya kepada jurnalis Kompas TV Stefani Ginting, Minggu (1/11/2020).

Andre mengapresiasi langkah cepat Polres Bukittinggi dan Polda Sumatera Barat. "Sesuai dengan aspirasi masyarakat Sumatera Barat yang sangat resah sangat marah dan juga sangat muak dengan perilaku pengeroyok ini," ucapnya.

Lebih jauh, Andre juga meminta Polda Sumatera Barat untuk menolak adanya permintaan penangguhan penahanan terhadap para tersangka yang telah ditahan Polres Bukittinggi.

"Kami mendorong pihak kepolisian jangan sampai menangguhkan penahanan dan siapa pun backing-nya," tukas politikus Gerindra ini.

Baca Juga: IMI Respons Aksi Pengeroyokan Rombongan Moge Harley di Bukittinggi

Menurut Andre, anggota DPR dari Dapil Sumatera Barat akan mendukung penuh kepolisian untuk melakukan penegakan hukum.

"Jangan takut dengan backing-an. Proses hukum sampai pengadilan. Jangan sampai ada penangguhan penahanan," tegas Andre.

Proses hukum para pengeroyok TNI dari rombongan moge Harley-Davidson Owners Group Siliwangi Bandung ini, lanjut Andre, sangat penting.

"Untuk pembelajaran ke depan. Jangan ada orang yang sok-sokan, apalagi sampai memukuli aparat negara," ujarnya.

Kronologi Pengeroyokan oleh Rombongan Harley

Berdasarkan informasi dari kepolisian, sekitar pukul 16.40 WIB, Serda Mistari dan Serda Yusuf sedang melintas di Jalan Dr Hamka Kelurahan Tarok Dipo, Kecamatan Guguk Panjang, Kota Bukittinggi, menggunakan motor Honda Beat dengan berboncengan.

Mereka sempat menepi karena mendengar suara sirine patwal, dan memberikan jalan mobil patwal yang ternyata diiringi oleh rombongan pengendara moge Harley-Davidson.

Karena diketahui seluruh rombongan telah melintas, Serda Mistari dan Serda Yusuf melanjutkan perjalanan. Namun ternyata di belakang masih terdapat rombongan moge yang terpisah dari rombongan sebelumnya.

Rombongan ini memainkan gas di belakang Serda Yusuf dan Serda Mistari. Aksi ini membuat dua anggota TNI ini terkejut dan hampir jatuh.

Serda Mistari dan Serda Yusuf memutuskan untuk mengejar dan memberhentikan rombongan tersebut. Namun ketika dihentikan, anggota rombongan langsung mengejar dan melakukan kekerasan terhadap Serda Mistari dan Serda Yusuf.

Baca Juga: Salah Seorang Anggota Klub Harley Pengeroyok TNI Baru Berusia Belasan Tahun

Keduanya sempat mengungkap identitas sebagai anggota TNI, namun anggota rombongan moge tersebut tidak mau mendengar. Bahkan salah seorangnya mengancam akan menembak kedua anggota TNI tersebut.

Lokasi peristiwa pun menjadi ramai dengan warga. Sebagian warga melerai, sementara ada warga yang merekam kekerasan tersebut.

Setelah dilerai masyarakat, rombongan moge itu kemudian melanjutkan perjalanan menuju Novotel Kota Bukittinggi.




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x